KABARBURSA.COM - PT Provident Investasi Bersama Tbk (PALM) telah menandatangani amandemen perjanjian pinjaman dan pernyataan kembali dengan Bank UOB pada 30 Mei 2024.
Manajemen PALM mengungkapkan bahwa Bank UOB telah meningkatkan nilai pinjaman menjadi US$135.000.000. Pinjaman ini dijamin dengan gadai atas rekening PALM yang dibuka di Bank UOB Indonesia, serta rekening anak usahanya, PT Suwarna Arta Mandiri (SAM), yang juga dibuka di Bank UOB Indonesia. Seperti dalam keterangannya di Jakarta, 4 Juni 2024.
PALM dan SAM diberi kebebasan untuk melakukan penarikan dan pemindahan dana dari rekening yang digadaikan, selama utang belum jatuh tempo dan tidak ada kejadian cedera janji yang berkelanjutan. Perjanjian ini berlaku selama 18 bulan dan jatuh tempo pada 6 Desember 2025.
Manajemen PALM menjelaskan bahwa pinjaman ini memiliki suku bunga bergulir. Selama 12 bulan pertama, suku bunga adalah 2,50 persen per tahun, kemudian meningkat menjadi 2,85 persen per tahun setelahnya. Margin yang berlaku untuk pinjaman sebelumnya, sebelum amandemen, tetap sebesar 2,25 persen. PALM sebelumnya telah menandatangani Perjanjian Fasilitas Awal pada 31 Agustus 2023, di mana Bank UOB memberikan fasilitas kredit bergulir sebesar US$75.000.000.
Penandatanganan amandemen ini diharapkan menjadi sumber pendanaan tambahan bagi PALM untuk kebutuhan umum perusahaan, termasuk investasi, pembayaran biaya terkait, beban bunga, biaya transaksi, pembiayaan intra grup, dan kebutuhan modal kerja grup PALM.
Manajemen PALM juga menyatakan bahwa penandatanganan amandemen ini tidak berdampak material terhadap kondisi keuangan perusahaan, kecuali adanya kewajiban pembayaran bunga dan pokok pinjaman setelah penarikan. Selain itu, tidak ada dampak material terhadap kondisi operasional, hukum, atau kelangsungan usaha PALM.
Ekspansi Grup
PT Provident Investasi Bersama Tbk (PALM) telah melakukan penyertaan saham untuk menambah modal kepada anak usahanya, yaitu PT Alam Permai (AP).
Manajemen PALM menyatakan bahwa mereka telah meningkatkan penambahan modal kepada AP sebesar Rp3.695.680.000.000, dengan pembagian menjadi 3.695.680 saham dengan nilai nominal Rp1.000.000 per saham. Penambahan modal ini dilakukan dalam rangka ekspansi grup Perseroan.
Dengan transaksi ini, kepemilikan efektif PALM pada AP bertambah dari sebelumnya 11.299 saham menjadi 3.706.979 saham. Seperti dalam keterangan.
Lebih lanjut, Manajemen PALM menjelaskan bahwa transaksi ini dilakukan untuk pengembangan portofolio investasi dan pelunasan utang usaha AP kepada Winato Kartono, Hardi Wijaya Liong, dan Garibaldi Thohir, yang merupakan pemegang saham Perseroan. Utang tersebut berasal dari transaksi pembelian saham PT Merdeka Battery Materials Tbk pada tanggal 24 November 2023.
Penyertaan saham ini merupakan transaksi afiliasi sesuai regulasi OJK dan merupakan transaksi material berdasarkan POJK No. 17/2020, dengan nilai Transaksi sebesar 150,21 persen dari nilai ekuitas Perseroan per tanggal 31 Desember 2023.
Meskipun transaksi ini cukup signifikan, Manajemen PALM meyakini bahwa penambahan modal ini tidak akan mengganggu kelangsungan usaha Perseroan.
Penambahan Modal
PT Provident Investasi Bersama Tbk (PALM) merencanakan langkah Penawaran Umum Terbatas (PUT) kepada pemegang sahamnya guna Penambahan Modal dengan pemberian Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu II (PMHMETD II) atau rights issue.
Dalam PUT ini, PALM mengajukan penawaran sebanyak 8,65 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp 15 per saham. Harga pelaksanaan ditetapkan sebesar Rp 418 per saham.
Sehingga, total dana yang diharapkan akan terkumpul dari PMHMETD II ini mencapai Rp 3,61 triliun.
Setiap pemegang 301 saham lama yang tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) PALM pada 18 Maret 2024 hingga pukul 16.00 WIB berhak atas 368 HMETD. Satu HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham baru dengan harga pelaksanaan yang harus dibayar saat mengajukan pemesanan. “Dalam hal pemegang saham memiliki HMETD dalam bentuk pecahan, maka pecahan HMETD tersebut harus dijual oleh PALM dan hasil penjualannya dimasukkan ke dalam rekening Provident Investasi,” ungkap PALM dalam keterbukaan informasi BEI.
Saham baru yang diterbitkan dalam PMHMETD II ini akan dikeluarkan dari portepel dan akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Saham baru ini memiliki hak yang setara dengan saham lainnya.
Melalui surat pernyataan tertanggal 16 Februari 2024, PT Provident Capital Indonesia (PCI), pemegang saham pengendali PALM dengan hak suara 45,80 persen, menyatakan akan melaksanakan HMETD sebanyak 3,96 miliar.
Jika saham baru yang ditawarkan tidak seluruhnya diambil oleh pemegang saham, maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang saham lain yang melakukan pemesanan lebih besar dari haknya.
Ketentuannya, jika permintaan saham baru melebihi yang tersedia, maka alokasi akan proporsional berdasarkan jumlah HMETD yang dilaksanakan oleh masing-masing pemegang saham.
Jika masih ada saham baru yang tidak diambil, PCI akan membeli sisa saham tersebut sesuai dengan Perjanjian Pembelian Siaga.
Manajemen menjelaskan bahwa dana yang terkumpul akan digunakan untuk dua tujuan utama.
Pertama, sejumlah Rp 3,61 triliun akan digunakan untuk penyertaan saham baru yang akan dikeluarkan oleh PT Alam Permai (PT AP), sehingga PALM tetap memiliki 99,99 persen kepemilikan saham dalam PT AP. (prm)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.