KABARBURSA.COM - Ajakan untuk menarik uang dari bank sering muncul di media sosial setelah Rupiah melemah. Umumnya, ajakan rush money ini datang dari akun anonim yang sebelumnya membahas politik.
Direktur Eksekutif ELSAM, Wahyudi Djafar, mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap informasi palsu di media sosial. Menurutnya, mengaitkan peristiwa yang tak berkaitan dapat menyesatkan.
"Meskipun nilai Rupiah melemah, itu tidak berdampak pada dana nasabah," tegasnya Jumat 29 April 2024.
Wahyudi menambahkan bahwa menghubungkan turunnya Rupiah dengan hilangnya dana nasabah memerlukan investigasi yang cermat dan bukan ranah perbankan.
"Menyebarkan informasi palsu tersebut dapat dikenai sanksi pidana sesuai UU ITE," ujarnya.
Akun di media sosial sering mengajak untuk menarik semua saldo dari tabungan nasabah di berbagai bank dengan alasan kehilangan uang nasabah. Namun, ini bukanlah informasi yang valid dan bisa membuat nilai Rupiah semakin turun di pasar global.
Ajakan rush money ini dapat dipidana dan berdampak buruk bagi kestabilan nilai Rupiah. Perlu kehati-hatian dalam menyebarkan informasi di era digital ini.
Akun Ariansyah yang mengatakan di akun TikTok : "Kalau bisa tarik semua tabunganmu pada semua bank. Karena di setiap bank udah banyak penjahat perbankan yang dengan mudah menyulap isu tabunganmu...."
Ada lagi akun @mey.lol yang memposting di TiKtok : "Saham BBRI turun drastis akibat uang nasabah yang pada hilang. Orang orang pada cepat narik uangnya dari BRI pindah bank lain."
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.