Logo
>

Proyek Ambisius Swasembada Gula dan Bioetanol Diragukan?

Ditulis oleh KabarBursa.com
Proyek Ambisius Swasembada Gula dan Bioetanol Diragukan?

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) meragukan keberhasilan proyek ambisius swasembada gula dan bioetanol yang saat ini sedang dikerjakan pemerintah di lahan seluas 2 juta hektar (ha) di Kabupaten Merauke, Papua Selatan.

    Ketua Umum APTRI, Soemitro Samadikoen, menyampaikan bahwa pengelolaan tebu menjadi gula berkualitas tinggi memerlukan teknologi canggih dan modal yang besar. Kedua tantangan tersebut menjadi sorotan yang harus diatasi oleh pemerintah.

    "Produksi nasional bisa terpenuhi jika pabrik itu bisa beroperasi, namun pertanyaannya adalah apakah pabrik tersebut dapat beroperasi? Secara logika, tanaman tebu tidak dapat diolah menjadi bahan makanan tanpa adanya pabrik pengolahan," ujar Soemitro dikutip Rabu 15 Mei 2024.

    Soemitro juga menyoroti pentingnya kesesuaian antara pabrik gula dan luas kebun tebu yang akan dikelola. Lahan tebu yang tersebar di Merauke dapat mengakibatkan pembangunan pabrik besar menjadi tidak efisien.

    "Semakin besar pabriknya, semakin tidak efisien. Tanaman tebu tersebar di beberapa lahan, sehingga pembangunan pabrik besar menjadi tidak mungkin," jelasnya.

    Dia memberikan gambaran bahwa jika lahan yang ditanami tebu hanya sekitar 20.000 hektar, maka diperlukan sekitar 10 pabrik gula berukuran sedang dengan biaya pengembangan sekitar Rp2 triliun untuk setiap pabrik.

    Di sisi lain, Soemitro juga menyoroti masalah infrastruktur untuk penanaman tebu di Merauke. Dia mempertanyakan konsep pemerintah dalam mengembangkan lahan tebu dan pabrik gula yang seharusnya terintegrasi.

    "Tidak mungkin tanah kosong pasti tandus. Infrastruktur yang baik sangat dibutuhkan untuk mendirikan pabrik gula. Pabrik harus diintegrasikan dengan kebun tebu atau sebaliknya," tambahnya.

    Soemitro menekankan pentingnya pengkajian ulang atau tahap demi tahap dalam rencana pembangunan pabrik gula di Merauke. Masih ada beberapa infrastruktur yang perlu diperbaiki seperti akses jalan dan kelistrikan.

    Proyek lahan tebu Merauke merupakan bagian dari inisiatif Satuan Tugas Percepatan Swasembada Gula dan Bioetanol di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan, berdasarkan Keputusan Presiden No. 15/2024.

    Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM, Yuliot, menyatakan bahwa terdapat 5 pabrik gula yang akan dibangun di Merauke dengan investasi hampir mencapai US$8 miliar atau setara Rp130 triliun.

    Investor seperti PT Global Papua Abadi dan konsorsium 9 badan usaha telah memulai kegiatan di lapangan untuk pengembangan lahan tebu sekitar 400.000 ha. Total lahan tebu akan dibagi menjadi 4 klaster, dengan klaster pertama akan dikembangkan pada kuartal I-2024.

    PT Global Papua Abadi didirikan pada tahun 2012 dan memiliki izin usaha untuk areal seluas 34.626 ha di Merauke. Perusahaan ini merupakan salah satu pelaku utama dalam upaya mencapai swasembada gula di Indonesia.

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi