Logo
>

Proyek PLTP 230 Megawatt Diklaim Genjot Transisi Energi RI

Ditulis oleh Pramirvan Datu
Proyek PLTP 230 Megawatt Diklaim Genjot Transisi Energi RI

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan bahwa proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) berteknologi co-generation berkapasitas 230 megawatt menjadi salah satu upaya akselerasi transisi energi di Indonesia. Proyek ini bertujuan untuk memaksimalkan potensi panas bumi yang diperkirakan mencapai 24 gigawatt hingga 2060.

    Teknologi co-generation yang digunakan memungkinkan pemanfaatan uap panas bumi yang tidak terpakai melalui sistem binary cycle, yang memanfaatkan fluida kerja dengan titik didih rendah seperti isobutane atau pentane untuk menghasilkan listrik.

    Proyek ini merupakan hasil kerja sama antara PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) dan PT PLN Indonesia Power (PLN IP), dengan fokus pada wilayah kerja panas bumi (WKP) di Lahendong, Ulubelu, dan Lumut Balai. Teknologi ini juga memungkinkan pemanfaatan panas tersisa untuk keperluan lain, seperti pemanasan ruangan atau proses industri, sehingga energi panas bumi dapat dimanfaatkan lebih efisien.

    PGE dan PLN telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dan Joint Development Agreement (JDA), serta memasukkan proyek ini ke dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2024-2033.

    Manajemen Lingkungan dan Keanekaragaman Hayati

    Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) sedang menggarap dokumen proyek Integrated Actions in the Energy and Forestry and Other Land Use Sectors (INET-ZERO).

    Dalam penyusunan dokumen INET-ZERO, mereka melakukan kunjungan studi ke Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Kamojang, Jawa Barat.

    Kepala Biro Komunikasi Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM, Agus Cahyono Adi, menjelaskan bahwa INET-ZERO dan PLTP Kamojang menjadi fokus untuk mempelajari manajemen lingkungan dan keanekaragaman hayati di sekitar wilayah pembangkit. Seperti dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat 19 April 2024.

    Proyek INET-ZERO, yang didukung oleh Global Environment Facility (GEF), bertujuan untuk memperkuat sinergi antar lembaga dan menganalisis investasi untuk mencapai target net zero nature-positive, yang sesuai dengan komitmen global dalam pencegahan perubahan iklim, pemeliharaan keanekaragaman hayati, dan penanggulangan degradasi lahan.

    Tim penyusun dokumen INET-ZERO, yang terdiri dari Kementerian ESDM, KLHK, dan UNDP, telah melakukan kunjungan lapangan ke PLTP Kamojang pada 15 Maret 2024.

    Syalva Taskia, Analis Lingkungan PT Pertamina Geothermal Energy (PGE), mengungkapkan bahwa PLTP Kamojang didukung oleh keseimbangan alam yang kuat, menjadi salah satu area potensi pemanfaatan panas bumi yang spesial dan berkelanjutan.

    Aktivitas di PLTP Kamojang didukung oleh manajemen sosial dan lingkungan yang kuat, menjadikannya contoh keberlanjutan dalam pembangunan energi bersih.

    PGE memiliki program keanekaragaman hayati yang melibatkan masyarakat lokal dan pemangku kepentingan lainnya, seperti Pusat Konservasi Elang Kamojang (PKEK) dan program-program sosial unggulan seperti Neng Elie.

    Kopi Geothermal menjadi salah satu proyek unggulan yang menciptakan nilai ekonomi bagi masyarakat setempat dan bahkan telah diekspor ke Jepang.

    Produksi Hidrogen Hijau

    Indonesia patut berbangga diri, karena salah satu Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) di  Kamojang di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, telah berhasil memproduksi hidrogen hijau. Sebelumnya, PLTP Kamojang menghasilkan listrik bersih untuk sistem kelistrikan Jawa-Bali. PLTP Kamojang, yang beroperasi sejak 1982 ini menjadi yang pertama di Asia Tenggara yang memproduksi hidrogen hijau, energi masa depan yang dianggap ramah lingkungan.

    Pengembangan Green Hydrogen Plant (GHP) di PLTP Kamojang dilakukan oleh PT PLN (Persero) melalui subholding-nya, PLN Indonesia Power (IP). Teknologi canggih digunakan untuk mengubah air kondensasi dari proses produksi listrik di PLTP Kamojang menjadi hidrogen hijau. GHP Kamojang adalah proyek ke-22 dari PLN dan telah siap untuk menyuplai hidrogen hijau ke stasiun pengisian bahan bakar hidrogen (Hydrogen Refueling Station/HRS) di Senayan.

    Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo, menegaskan bahwa PLN berkomitmen untuk mencapai target net zero emissions (NZE) pada tahun 2060 melalui berbagai inovasi, termasuk pengembangan energi hijau seperti GHP. PLTP Kamojang, dengan daya produksi 140 Megawatt (MW), telah memperoleh Renewable Energy Certificate (REC) sejak 2021, menunjukkan komitmen perusahaan terhadap energi terbarukan.

    Pengembangan GHP di Kamojang diharapkan dapat mendukung transisi energi menuju sumber yang lebih ramah lingkungan dan mendukung kelestarian lingkungan, sejalan dengan visi PLN untuk bergerak “From Green to Greener.”

    Peluang  BBM Murah

    PT PLN (Persero) memang sangat berambisi menggenjot pengembangan bahan bakar berbasis green hydrogen di Indonesia, yang dipercaya akan memainkan peran kunci dalam dekarbonisasi sektor transportasi. Green hydrogen ini dinilai lebih hemat dan efisien, serta ramah lingkungan, menjadikannya sebagai salah satu solusi masa depan energi Indonesia.

    Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra, menyoroti keunggulan kendaraan berbahan bakar hidrogen dibandingkan kendaraan berbahan bakar minyak (BBM) dan listrik. Edwin menjelaskan, untuk menempuh jarak 10 kilometer, kendaraan BBM membutuhkan sekitar 1 liter bahan bakar dengan biaya Rp16.500 (untuk RON 98). Ini berarti, setiap kilometer menghabiskan biaya Rp1.650. Sedangkan, mobil listrik dengan jarak yang sama hanya memerlukan 1 kWh listrik seharga Rp3.700, atau sekitar Rp370 per kilometer.

    “Jika menggunakan hidrogen, biaya per kilometer bahkan lebih rendah lagi, yakni hanya Rp350. Bandingkan dengan kendaraan BBM yang memakan Rp1.650 per kilometer, artinya kita bisa menghemat hampir lima kali lipat!” ujar Edwin dalam sebuah acara.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Pramirvan Datu

    Pram panggilan akrabnya, jurnalis sudah terverifikasi dewan pers. Mengawali karirnya sejak tahun 2012 silam. Berkecimpung pewarta keuangan, perbankan, ekonomi makro dan mikro serta pasar modal.