KABARBURSA.COM – Pembangunan jalur kereta api Kramasan menjadi agenda strategis PT Bukit Asam Tbk (PTBA) di tengah harga batubara yang masih bergejolak.
Perseroan melaporkan progres proyek telah mencapai 52 persen dan menargetkan beroperasi komersial pada kuartal II 2026.
Direktur Hilirisasi dan Diversifikasi Produk PTBA, Turino Yulianto, menjelaskan total belanja modal untuk proyek Kramasan diperkirakan sekitar Rp5 triliun.
Hingga saat ini, realisasi penggunaan CAPEX mencapai Rp1,5 triliun, sedangkan Rp3 triliun sisanya akan dialokasikan hingga pertengahan 2026.
“Proyek ini digarap bersama PT Kereta Api Indonesia (Persero) dan PT Kereta Api Logistik, dengan pembagian peran PTBA pada pembangunan coal-handling facility, PT KAI pada pengadaan gerbong, dan KALOG pada fasilitas bongkar muat di pelabuhan,” ujar Turino dalam Public Expose Kamis, 11 September 2025.
Sementara itu, Una Lindasari, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PTBA, menekankan bahwa efisiensi menjadi fokus utama di tengah harga batu bara global yang masih tertekan.
Menurutnya, perusahaan memperketat negosiasi dengan kontraktor jasa tambang dan PT KAI, serta mengendalikan biaya penjualan dan operasional harian.
“Pengendalian biaya merupakan faktor yang paling bisa dikendalikan untuk menjaga profitabilitas di tengah kondisi pasar saat ini,” jelas Una.
PTBA juga memperkuat agenda hilirisasi dan energi bersih. Menurut Turino, proyek DME Muara Enim tengah dikonsolidasikan bersama Danantara, MIND ID, dan PT Pertamina sebagai calon off-taker.
Di sisi lain, implementasi B40 telah berjalan penuh untuk operasional produksi dan transportasi batubara.
Una menambahkan, perseroan berkomitmen mempercepat diversifikasi energi terbarukan melalui kerja sama teknologi dan skema pembiayaan murah, sekaligus menjaga kesinambungan proyek jangka panjang.
Harga Saham PTBA Hari ini
Saham PTBA ditutup pada level Rp2.380 pada perdagangan Senin, 15 September 2025, melemah 10 poin atau 0,42 persen dibandingkan penutupan sebelumnya.
Sepanjang sesi, harga bergerak di kisaran Rp2.380 hingga Rp2.400 dengan rata-rata perdagangan berada di level Rp2.386. Volume transaksi tercatat 104,96 ribu lot dengan nilai mencapai Rp25,04 miliar.
Dalam periode 28 Agustus hingga 15 September 2025, saham PTBA sempat menyentuh level tertinggi di Rp2.430 pada 28 Agustus, sementara dalam dua pekan terakhir bergerak sideways di kisaran Rp2.370–Rp2.420. Nilai transaksi harian tertinggi terjadi pada 1 September dengan total Rp49,89 miliar.
Saat ini saham PTBA dinilai berada dalam fase konsolidasi tipis, dengan progres proyek Kramasan yang telah mencapai 52 persen dan menargetkan COD pada kuartal II 2026 berpotensi menjadi katalis positif bagi sentimen investor jangka menengah. (*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.