Logo
>

PTBA Umumkan Dividen Tunai Rp332, Saham Ditutup Melemah di Akhir Pekan

Sepanjang perdagangan, saham sempat bergerak di rentang Rp2.950 hingga Rp2.990, dengan volume transaksi mencapai 482 ribu lot dan nilai transaksi sebesar Rp143,4 miliar.

Ditulis oleh Yunila Wati
PTBA Umumkan Dividen Tunai Rp332, Saham Ditutup Melemah di Akhir Pekan
Salah satu fasilitas penampungan batu bara milik PT Bukit Asam Tbk atau PTBA. (Foto: Dok. PTBA)

KABARBURSA.COM - PT Bukit Asam Tbk (PTBA) membawa kabar baik bagi para pemegang saham dengan mengumumkan pembagian dividen tunai sebesar Rp332,437 per saham untuk periode tahun buku 2024. 

Keputusan ini menjadi sinyal kuat dari manajemen dalam menjaga komitmen terhadap distribusi laba yang berkelanjutan di tengah situasi ekonomi global yang dinamis.

Dividen ini bukan hanya menjadi bukti keberlanjutan kinerja keuangan perusahaan, tetapi juga memberi insentif nyata kepada investor, khususnya mereka yang mengandalkan dividen sebagai sumber pendapatan pasif. 

Sektor batu bara yang masih mencatatkan ketahanan di tengah fluktuasi pasar menjadi latar kuat di balik keputusan ini.

Sesuai jadwal yang telah diumumkan, perdagangan saham PTBA dengan hak dividen (cum dividen) di pasar reguler dan negosiasi akan berakhir pada 20 Juni 2025. Sementara ex dividen dimulai pada 23 Juni 2025. 

Di pasar tunai, cum dividen dijadwalkan pada 24 Juni, dan ex dividen pada 25 Juni. Tanggal pencatatan pemegang saham yang berhak atas dividen, atau recording date, jatuh pada 24 Juni 2025. Dividen sendiri akan dibayarkan pada 11 Juli mendatang, langsung ke rekening efek masing-masing investor.

Pergerakan Saham PTBA Turun Tipis

Meski kabar dividen ini menambah sentimen positif, pergerakan saham PTBA justru menunjukkan penurunan tipis menjelang akhir pekan. Pada Jumat, 14 Juni 2025, saham PTBA ditutup turun 10 poin atau 0,34 persen ke level Rp2.970. 

Sepanjang perdagangan, saham sempat bergerak di rentang Rp2.950 hingga Rp2.990, dengan volume transaksi mencapai 482 ribu lot dan nilai transaksi sebesar Rp143,4 miliar.

Dari sisi transaksi asing, tercatat adanya aksi beli bersih dengan nilai foreign buy Rp16,3 miliar dan foreign sell Rp14,3 miliar. Ini menunjukkan bahwa meskipun harga saham mengalami tekanan, investor asing tetap menunjukkan minat pada saham emiten tambang pelat merah ini.

Rentang auto rejection PTBA pun masih luas, dengan batas atas di Rp3.710 dan batas bawah di Rp2.530. Hal ini memberi ruang bagi saham untuk berfluktuasi lebih jauh, bergantung pada sentimen pasar dan perkembangan harga komoditas batu bara ke depan. 

Dengan harga rata-rata harian di level Rp2.973, pasar masih mencerminkan keseimbangan antara aksi jual dan beli.

Secara keseluruhan, keputusan PTBA untuk membagikan dividen dalam jumlah yang cukup kompetitif ini memperkuat reputasinya sebagai emiten dengan tata kelola yang baik dan komitmen tinggi terhadap pemegang saham. 

Di sisi lain, tekanan di pasar saham dalam beberapa hari terakhir menegaskan bahwa pelaku pasar masih mencermati dinamika eksternal, mulai dari harga energi global hingga tensi geopolitik kawasan. 

Dalam situasi seperti ini, PTBA tetap menjadi salah satu pilihan menarik, terutama bagi investor yang mencari keseimbangan antara potensi capital gain dan pendapatan dividen yang stabil.(*)

Disclaimer:
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

Gabung Sekarang

Jurnalis

Yunila Wati

Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79