KABARBURSA.COM - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi telah mengumumkan bahwa puncak arus mudik Lebaran 2024 diperkirakan akan terjadi pada hari Minggu, 14 April hingga Senin, 15 April 2024. Dalam konteks ini, ia mengimbau para pemudik untuk pulang lebih awal sebelum puncak arus balik.
Menhub menjelaskan bahwa arus mudik diharapkan akan dimulai dari hari Jumat, 12 April 2024, hingga Senin, 15 April 2024. Hal ini disebabkan oleh kenyataan bahwa pada hari Selasa, 16 April 2024, para pemudik sudah harus kembali melakukan aktivitas seperti biasa. Dengan demikian, imbauan tersebut bertujuan untuk mengantisipasi kemacetan dan memastikan kelancaran perjalanan para pemudik selama musim mudik Lebaran.
“Karena Minggu dan Senin pasti terjadi kenaikan yang besar, tadi berapa kali kita lakukan exercise, bahkan setelah rapat ini kita akan cari kita elaborasi bagaimana itu bisa terjadi,” kata Menhub saat konferensi pers di Posko Gerbang Tol Cikampek Utama (Cikatama), Kamis 11 April 2024.
Selain itu, ia turut mengimbau para pemudik agar dapat melangsungkan perjalanan pulang ke daerahnya masing-masing sebelum puncak arus balik yang diprediksi pada hari Minggu dan Senin.
Hal ini, kata Budi, serupa dengan yang Presiden Joko Widodo (Jokowi) sampaikan bahwa pemudik dianjurkan untuk pulang ke tempat asalnya pada hari Jumat besok, atau Sabtu mendatang.
“Puncaknya diperkirakan Minggu dan Senin, oleh karenanya Pak Presiden waktu itu menganjurkan kembalinya lebih awal kalau bisa besok atau lusa sabtu,” ucap Menhub.
Dalam kesempatan itu, ia juga menyebut beberapa titik-titik kritis yang rawan terjadi kemacetan, seperti wilayah Salatiga -Semarang yang rawan terjadi kemacetan akibat menjadi titik pertemuan kendaraan dari wilayah Jogja, Solo, Ngawi, Madiun, hingga Demak.
"Yang paling kritikal dari pengalaman tahun lalu adalah di daerah Salatiga sampai Semarang, karena dari Jogja, dari Solo, dari Ngawi, dari Madiun itu menumpuk di sana, bahkan dari Demak, dan sebagainya,” kata Budi.
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.