Logo
>

Quick Count Pilpres 2024 Sentimen Positif bagi Pelaku Pasar

Ditulis oleh Ayyubi Kholid
Quick Count Pilpres 2024 Sentimen Positif bagi Pelaku Pasar

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - bertengger diklasmen tertinggi dari hasil perhitungan cepat, pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut dua Prabowo-Gibran diasumsikan menang satu putaran.

    Investment Consultant PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk, Reza Priyambada melihat hal tersebut sebagai sentimen positif karena berpotensi memberikan kepastian lebih cepat kepada para pelaku pasar.

    "Dari sisi sentimen, harusnya bisa positif karena memberikan kepastian bahwa Pilpres bisa berlangsung hanya 1 putaran," katanya kepada Kabar Bursa Kamis 15 Februari 2024.

    Lanjut dia, sebelumnya market belum terlihat kemana arah pasangan capres-cawapres. Mengingat kondisi Pilpres 2024 ini berbeda dengan Pilpres sebelumnya.

    Namun, dengan hasil quick count ini maka bisa diasumsikan untuk pasangan Prabowo-Gibran akan memenangi Pilpres satu putaran dengan memperoleh suara di atas 50 persen.  "Dari sisi sentimen apakah akan 1 atau 2 putaran telah jelas. Tampaknya akan berlangsung 1 putaran," kata dia.

    Karena itu, emiten-emiten yang dekat dengan paslon nomor urut dua tentunya dapat terimbas positif secara sentiment karena paslon yang diusungnya memenangi Pemilu. "Dengan asumsi paslon Prabowo-Gibran yang memenangi perolehan suara Pilpres kali ini maka kita bisa asumsikan saham-saham yang berhubungan dengan paslon tersebut dapat terimbas positif," jelas dia.

    Di samping itu, kata dia pelaku pasar pun akan memanfaatkan momen tersebut untuk masuk ke saham-saham. Terlepas saham-saham tersebut sudah merilis kinerja FY23 nya atau belum.

    Sebagai informasi, sejumlah saham yang terafiliasi dengan pasangan paslon Prabowo-Gibran diantaranya ADRO, ADMR, WIRG, TOBA, PMMP, BUMI, BRMS, VKTR, ABBA, MARI, dan lainnya.

    "Secara sentimen, dimungkinkan pelaku pasar akan melirik dan mentransaksikan saham-saham tersebut," terang dia.

    Kendati demikian, menurutnya, secara riil para perusahaan tersebut juga harus dilihat. Perihal seberapa besar nantinya realisasi dari sejumlah program kerja mereka bakal berpengaruh ke kinerja fundamental emiten-emiten tersebut.

    Pasalnya, dia mengungkapkan dalam suatu kesempatan Paslon Prabowo-Gibran sempat menyampaikan punya target besar di pasar modal dengan menargetkan kapitalisasi pasar saham menembus Rp 22.000 triliun di tahun 2027.

    Dalam ulasan sebelumnya, dia menyampaikan pada Kamis-Jumat ini kondisi market diperkirakan akan cenderung variatif dengan melihat hasil perolehan sementara nantinya.

    Apalagi rekapitulasi perhitungan berlangsung hingga Maret nanti maka sentimen pun belum jelas terlihat hingga final result.

    "Nah, dengan perolehan quick count tersebut meski sementara namun, bisa diasumsikan telah memberikan gambaran jelas sehingga diharapkan kondisi pasar saham, obligasi, maupun Rupiah bisa Kembali menguat (rebound) dari penutupan di Selasa (13 Februari 2024) yang cenderung melemah," jelas dia

    Dengan adanya kejelasan tersebut maka diharapkan IHSG dapat rebound ke level 7280-7350 untuk resistennya dengan batas Bawah support di level 7100-7165.  "Rupiah juga diharapkan bergerak di level 15610-15500," terang dia.

    Sedangkan untuk saham-saham pilihan, selain bisa dipertimbangkan saham-saham yang terafiliasi dengan paslon-paslon tersebut.

    Di samping itu juga ketika market mulai rebound maka saham-saham big caps akan juga menjadi pilihan diantaranya BBNI, PANI, BREN, BBCA, ASII, BBRI, AMMN, PTRO, BRPT, dan lainnya. "Selain bisa dipertimbangkan saham-saham yang terafiliasi dengan paslon. Tentunya ketika market mulai rebound maka saham-saham big caps bakal menjadi pilihan," ungkap dia.

    Sementara, asumsi dia, untuk saham-saham yg ter "afiliasi" dengan paslon yang belum menang bisa jadi belum menjadi pertimbangan pelaku pasar.

    Karena kata dia, apabila ada pergerakan yang cenderung sideways atau bahkan melemah bukan berarti kinerjan perusahaan tersebut tidak bagus. Tapi terdapat sentimen yang pada akhirnya melemahkan.

    "Tapi, ini baru perkiraan ya. Karena semua ini kan masih berdasarkan asumsi dan persepsi serta memanfaatkan sentimen yang ada," tandas dia. (Yub/Dev)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Ayyubi Kholid

    Bergabung di Kabar Bursa sejak 2024, sering menulis pemberitaan mengenai isu-isu ekonomi.