KABARBURSA.COM — PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) tengah mempersiapkan langkah besar dalam sektor energi terbarukan dengan mengikuti tender Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang diadakan oleh PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).
Berdasarkan risalah paparan publik (public expose) tahunan, meski proses tender mengalami beberapa kali penundaan karena jadwal yang belum final, RAJA tetap optimis akan meraih dua lokasi strategis dalam proyek tersebut. Masing-masing lokasi memiliki kapasitas pembangkit antara 90 hingga 100 megawatt (MW).
Direktur Utama RAJA, Djauhar Maulidi, menyampaikan bahwa pihaknya serius dalam mengembangkan proyek energi terbarukan ini dan melihat potensi yang signifikan dari sektor PLTS di Indonesia.
"Kami sangat optimis dengan proyek PLTS ini, dan meskipun ada beberapa penundaan, kami tetap fokus untuk memenangkan dua lokasi dengan total kapasitas sekitar 180 hingga 200 MW," ujarnya seperti dikutip Senin, 21 Oktober 2024.
Mitra Strategis dari Timur Tengah
Salah satu faktor kunci yang mendukung langkah RAJA dalam tender ini adalah keterlibatan mitra strategis dari Timur Tengah. Namun, Djauhar enggan membeberkan detail lebih lanjut terkait nama mitra tersebut, dengan alasan adanya perjanjian kerahasiaan (non-disclosure agreement).
"Kami telah menjalin kerja sama erat dengan mitra dari Timur Tengah, namun saat ini kami belum dapat mengungkapkan siapa mereka. Detail lebih lanjut akan diumumkan setelah lahan dan partisipasi kami dalam tender ini dipastikan," jelas Djauhar.
Mitra tersebut diharapkan akan memberikan kontribusi signifikan baik dari sisi teknologi maupun pendanaan, mengingat proyek PLTS berskala besar ini memerlukan investasi yang tidak sedikit.
Terkait besaran investasi, RAJA juga masih menahan diri untuk mempublikasikan detail jumlah dana yang akan dialokasikan. "Kami belum bisa mengumumkan secara pasti berapa nilai investasi proyek ini karena masih dalam pembahasan dengan mitra. Setelah kesepakatan dan porsi kepemilikan saham di proyek ini dirampungkan, kami akan menyampaikan pengumuman resmi kepada publik sesuai dengan ketentuan keterbukaan informasi," ujar Djauhar.
Proyek PLTS ini diharapkan menjadi salah satu tonggak penting dalam diversifikasi portofolio RAJA di sektor energi terbarukan. Dengan tren global yang mengarah pada transisi energi bersih, RAJA menempatkan PLTS sebagai salah satu strategi utama untuk meningkatkan pertumbuhan perusahaan dalam jangka panjang.
Prospek Energi Terbarukan
Djauhar menambahkan, proyek PLTS yang dibidik oleh Rukun Raharja ini tidak hanya berkontribusi pada target energi terbarukan nasional, tetapi juga sejalan dengan komitmen RAJA dalam mendukung program pemerintah untuk menurunkan emisi karbon. "Kami yakin dengan pengalaman kami di sektor energi, dan dukungan mitra kami, proyek ini akan sukses," tambah dia.
Seiring dengan meningkatnya kebutuhan energi hijau dan dorongan pemerintah untuk mempercepat penggunaan energi terbarukan, proyek PLTS ini diharapkan memberikan dampak positif tidak hanya bagi RAJA, tetapi juga bagi pengembangan infrastruktur energi nasional.
PLN sebagai penyelenggara tender juga menargetkan kontribusi signifikan dari proyek PLTS untuk mencapai bauran energi terbarukan nasional sebesar 23 persen pada tahun 2025.
RAJA, yang sebelumnya fokus pada bisnis gas bumi dan infrastruktur energi, kini memperluas sayapnya ke sektor energi terbarukan dengan memanfaatkan peluang besar dalam pengembangan PLTS.
Dengan kerja sama strategis dan investasi yang matang, RAJA berharap dapat memberikan kontribusi yang berarti dalam transformasi energi di Indonesia.
Harga Saham RAJA
Harga saham RAJA pada sesi pertama perdagangan hari ini, Senin, pukul 11:57 WIB, tercatat mengalami penurunan sebesar 1,84 persen atau turun 35 poin menjadi Rp 1.865 per lembar saham. Meskipun dibuka pada harga Rp 1.920, sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan harga penutupan sebelumnya di Rp 1.900, saham RAJA mengalami koreksi di tengah sesi perdagangan.
Pergerakan harga saham RAJA hari ini berada dalam rentang Rp 1.860 sebagai harga terendah dan Rp 1.940 sebagai harga tertinggi. Total volume saham yang diperdagangkan mencapai 8,06 juta lot, lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata volume harian sebesar 11,12 juta lot. Dengan nilai transaksi mencapai Rp 15,1 miliar, frekuensi transaksi tercatat mencapai 81 ribu lot.
Dalam hal harga acuan, Auto Reject Atas (ARA) berada pada Rp 2.370, sementara Auto Reject Bawah (ARB) di Rp 1.425.
Dari segi kinerja harga saham, RAJA menunjukkan tren yang sangat positif dalam beberapa periode terakhir. Dalam satu minggu terakhir, saham ini mengalami kenaikan sebesar 4,19 persen. Dalam satu bulan terakhir, kenaikannya bahkan lebih signifikan, yaitu 44,57 persen.
Jika dilihat dalam rentang waktu tiga bulan, saham RAJA meningkat sebesar 64,32 persen. Dalam enam bulan terakhir, harga saham RAJA naik 38,15 persen, sementara dalam satu tahun, kenaikan harganya mencapai 103,83 persen.
Kinerja positif yang konsisten ini mencerminkan optimisme yang tinggi dari investor terhadap prospek pertumbuhan PT Rukun Raharja, meskipun pada sesi perdagangan hari ini terjadi koreksi harga. (*)