Logo
>

Ramai-ramai Tebar Dividen Jelang Akhir Tahun, Berikut Daftarnya

Ditulis oleh KabarBursa.com
Ramai-ramai Tebar Dividen Jelang Akhir Tahun, Berikut Daftarnya

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Menjelang akhir tahun, sejumlah perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) memberikan “hadiah” berupa pembagian dividen interim kepada para pemegang saham mereka.

    Tindakan ini menjadi katalis positif bagi pasar saham yang sedang berada dalam tren lesu, memberikan harapan di tengah ketidakpastian pasar.

    Hingga akhir November 2024, berbagai emiten terus mengumumkan rencana pembagian dividen, termasuk beberapa perusahaan besar yang baru saja mengungkapkan keputusan tersebut.

    Salah satunya adalah PT Cikarang Listrindo Tbk. (POWR), yang mengumumkan pembagian dividen interim untuk tahun buku 2024 sebesar USD28,09 juta, yang setara dengan Rp447,05 miliar.

    Dividen ini akan dibagikan dengan nilai per saham mencapai Rp28,24. Keputusan ini disetujui oleh jajaran direksi POWR dalam rapat yang digelar pada 25 November 2024.

    Pembagian dividen ini akan diberikan kepada pemegang saham yang terdaftar pada Daftar Pemegang Saham (DPS) pada 10 Desember 2024, baik yang tercatat secara langsung maupun yang memiliki saham melalui rekening efek di PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).

    Sekretaris Perusahaan POWR Christanto Pranata dalam keterbukaan informasi, mengungkapkan bahwa pembayaran dividen akan dilakukan dalam mata uang rupiah dengan mengacu pada kurs tengah Bank Indonesia (BI) yang berlaku pada tanggal 25 November 2024, yakni Rp15.911 per dolar AS.

    “Pembayaran dividen dijadwalkan pada 18 Desember 2024, setelah cum date dividen pada 6 Desember 2024. Tanggal ex-dividen pada pasar reguler dan negosiasi dijadwalkan pada 9 Desember 2024, sedangkan pada pasar tunai pada 11 Desember 2024,” kata Christanto.

    Tidak hanya POWR, PT Golden Energy Mines Tbk. (GEMS) juga turut membagikan dividen interim. GEMS mengumumkan total pembagian dividen sebesar USD90 juta atau setara dengan Rp1,43 triliun.

    Setiap saham GEMS akan menerima dividen senilai USD0,0153 per saham, atau sekitar Rp243,73 per saham, berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia pada 28 November 2024, yakni Rp15.930.

    Corporate Secretary GEMS Sudin SH menyampaikan bahwa keputusan ini telah disetujui oleh direksi dan dewan komisaris.

    Adapun, pembayaran dividen dijadwalkan pada 17 Desember 2024, dengan cum date di pasar reguler dan negosiasi pada 6 Desember 2024.

    Sama halnya dengan perusahaan-perusahaan besar lainnya, PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) juga mengumumkan pembagian dividen interim yang tak kalah signifikan.

    Corporate Secretary UNVR Padwestiana Kristanti menyebutkan bahwa total dividen interim yang akan dibagikan mencapai Rp1,56 triliun, dengan nilai dividen per saham sebesar Rp41.

    Dividen interim ini didasarkan pada laporan keuangan perusahaan per 30 Juni 2024, di mana laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk tercatat sebesar Rp2,46 triliun, serta saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya sebesar Rp2,66 triliun. Dividen interim UNVR dijadwalkan dibagikan pada 19 Desember 2024.

    Sebelum itu, pada 4 Desember 2024, investor harus memastikan telah mencatatkan saham mereka pada tanggal cum date di pasar reguler dan negosiasi.

    Sementara itu, pada 30 November 2024, dividen interim ini dipastikan tetap menguntungkan bagi investor jangka panjang, yang memandang perusahaan ini sebagai pilihan yang stabil untuk mendapatkan pendapatan pasif.

    Tidak ketinggalan, PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk. (IPCC), anak perusahaan dari Grup Pelindo, juga mengumumkan pembagian dividen interim yang tak kalah menarik. IPCC berencana untuk membagikan dividen interim sebesar Rp44,40 miliar, yang setara dengan Rp24,42 per saham.

    Dividen ini didasarkan pada laporan keuangan per 30 September 2024, dengan Dewan Komisaris yang telah menyetujui keputusan Direksi pada 21 November 2024. Pembayaran dividen tersebut akan dilakukan pada 23 Desember 2024.

    Investor yang ingin berpartisipasi dalam pembagian dividen ini harus memastikan untuk mencatatkan saham mereka sebelum tanggal cum date yang jatuh pada 3 Desember 2024 di pasar reguler dan negosiasi.

    Sebelumnya, pada bulan November, sejumlah emiten lain juga telah mengumumkan jadwal pembagian dividen, di antaranya PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI), PT TOTO Indonesia Tbk. (TOTO), PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), PT Sampoerna Agro Tbk. (SMAR), dan PT Tunas Baru Lampung Tbk. (TBLA).

    Pembagian dividen ini mencerminkan kinerja keuangan yang solid meskipun terdapat tantangan di pasar global.

    Menurut Sukarno Alatas, Kepala Riset Kiwoom Sekuritas, pengumuman dividen bisa memengaruhi pergerakan harga saham emiten yang membagikan dividen hingga tanggal cum date. Namun, ia mengingatkan bahwa tidak semua saham yang membagikan dividen akan merespons secara positif. Hal ini bergantung pada faktor-faktor lain, seperti tingkat dividend yield yang menarik dan kondisi pasar secara keseluruhan.

    Jika dividend yield tinggi, saham tersebut kemungkinan besar akan mendapatkan perhatian investor. Namun, jika pasar sedang dalam kondisi kurang baik, pelaku pasar cenderung bersikap “wait and see”, yang dapat membuat saham-saham pembagi dividen tidak bergerak signifikan.

    Sukarno memberikan rekomendasi agar investor yang menginginkan dividen dapat mempertimbangkan untuk tetap memegang saham hingga cum date.

    Bagi investor dengan strategi jangka pendek, ia juga menyarankan untuk memanfaatkan momentum ini dengan melakukan transaksi jual beli hingga mendekati cum date.

    Secara keseluruhan, meskipun tren pasar saham 2024 mengalami penurunan, pembagian dividen interim yang dilakukan oleh sejumlah emiten besar dapat menjadi faktor pendorong yang mendorong minat investor.

    Dividen interim bukan hanya sekadar penghargaan untuk para pemegang saham, tetapi juga menunjukkan kepercayaan diri perusahaan dalam menghadapi tantangan ekonomi dan pasar yang dinamis.

    Bagi investor, ini juga menjadi peluang untuk mendapatkan pendapatan pasif sembari memantau pergerakan saham perusahaan di masa mendatang. (*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi