Logo
>

Rencana Bulog Akusisi Perusahaan Beras Kamboja

Ditulis oleh KabarBursa.com
Rencana Bulog Akusisi Perusahaan Beras Kamboja

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi, mengungkapkan bahwa rencana akuisisi perusahaan beras di Kamboja masih berada dalam tahap pembahasan. Hingga saat ini, aktivitas bisnis Bulog dengan Kamboja terbatas pada pembelian beras semata.

    "Untuk saat ini, kegiatan bisnis kami dengan Kamboja masih berupa pembelian beras. Kegiatan lainnya masih dalam tahap penjajakan," jelas Bayu, Jumat 2 Agustus 2024.

    Sementara itu, Bayu menambahkan bahwa tim teknis Bulog baru saja kembali dari Kamboja dan sedang membahas potensi kerjasama lebih lanjut. Langkah ini adalah bagian dari upaya Bulog untuk memperkuat ketahanan pangan nasional melalui diversifikasi sumber pasokan beras.

    Sebagai catatan, pemerintah menugaskan Bulog untuk mengakuisisi perusahaan di Kamboja sebagai upaya memperkuat cadangan beras di Tanah Air.

    "Kami pada dasarnya siap melaksanakan penugasan tersebut. Kami telah berkomunikasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Phnom Penh serta beberapa pelaku usaha beras di Kamboja dan negara sekitarnya," ungkap Bayu bulan lalu.

    "Kami juga telah melakukan pembicaraan awal dengan perbankan nasional terkait peluang investasi ini," sambungnya.

    Di sela-sela peringatan ulang tahun Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) awal Juni lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga mengonfirmasi rencana untuk mengarahkan akuisisi perusahaan BUMN ke pasar internasional, termasuk Pertamina ke Brasil dan Bulog ke Kamboja.

    Menurut Jokowi, ekspansi perusahaan BUMN ke luar negeri adalah hal yang wajar, terutama jika langkah tersebut menguntungkan perusahaan dan negara.

    "Itu adalah proses bisnis yang dilakukan oleh Bulog untuk memastikan stok cadangan beras. Dengan cara ini, negara kita berada dalam posisi yang aman. Daripada sekadar membeli, lebih baik berinvestasi," terang Jokowi.

    Diketahui, Bulog menerima penugasan tambahan untuk pengadaan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) sebesar 600 ribu ton untuk memenuhi kebutuhan beras program intervensi pemerintah.

    Program ini meliputi bantuan pangan beras pada bulan Agustus, Oktober, dan Desember yang memerlukan 662 ribu ton, serta penyaluran beras untuk program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) hingga akhir tahun yang memerlukan sekitar 500 ribu ton. Dengan demikian, target stok beras Bulog di akhir 2024 harus mencapai minimal 1,2 juta ton.

    Sementara itu, realisasi pengadaan beras dalam negeri oleh Bulog hingga 30 Juli telah mencapai 770,6 ribu ton, dan izin impor yang diterima Bulog mencapai 3,6 juta ton.

    Kamboja dikenal sebagai salah satu penghasil beras utama di Asia Tenggara. Pada tahun 2023, Kamboja diperkirakan memproduksi sekitar 10 juta ton beras, menjadikannya sebagai salah satu produsen beras terbesar di dunia.

    Luas lahan yang digunakan untuk menanam padi di Kamboja cukup signifikan, mencapai lebih dari 3 juta hektar. Sebagian besar lahan ini berada di daerah dataran rendah dan area irigasi yang mendukung produksi beras.

    Kamboja menghasilkan berbagai jenis beras, termasuk varietas yang berkualitas tinggi seperti Jasmine rice yang terkenal di pasar internasional.

    Infrastruktur pengolahan beras di Kamboja berkembang pesat dengan peningkatan jumlah pabrik penggilingan dan fasilitas pemrosesan. Meskipun demikian, terdapat kebutuhan terus-menerus untuk modernisasi dan peningkatan efisiensi dalam sektor ini.

    Kamboja merupakan eksportir beras penting dengan tujuan ekspor yang mencakup negara-negara Asia, Eropa, dan Afrika. Ekspor beras Kamboja mencapai sekitar 3 juta ton pada tahun 2023, menandakan bahwa sebagian besar produksi berasnya ditujukan untuk pasar internasional.

    Meskipun kapasitas produksi beras Kamboja cukup besar, negara ini menghadapi berbagai tantangan seperti perubahan iklim, fluktuasi harga pasar internasional, dan kebutuhan akan investasi dalam infrastruktur pertanian.

    Saham-saham yang terlibat dalam sektor beras di Kamboja umumnya berfokus pada perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam produksi, pengolahan, dan distribusi beras. Berikut adalah beberapa perusahaan dan entitas yang mungkin terdaftar di pasar saham Kamboja dan terlibat dalam sektor ini:

    1. Cambodian Rice Federation (CRF) - Meskipun bukan perusahaan publik, CRF merupakan badan penting yang mewakili produsen beras di Kamboja. Mereka sering bekerja sama dengan perusahaan untuk meningkatkan kualitas dan pemasaran beras Kamboja.
    2. Green Trade - Perusahaan ini terlibat dalam perdagangan dan ekspor beras. Mereka mungkin memiliki saham yang diperdagangkan di bursa saham Kamboja atau terdaftar di pasar investasi regional.
    3. Angkor Rice - Salah satu pengolah beras terbesar di Kamboja. Meskipun informasi mengenai saham mereka mungkin tidak banyak tersedia, mereka adalah pemain utama dalam industri beras.
    4. StarK - Perusahaan ini juga terlibat dalam produksi dan ekspor beras, serta mungkin memiliki saham yang diperdagangkan di pasar lokal.
    5. Cambodian Rice Millers Association (CRMA) - Organisasi ini mewakili penggilingan beras di Kamboja. Anggota mereka mungkin terdaftar di bursa saham atau terlibat dalam perusahaan yang diperdagangkan. (*)

     

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi