Logo
>

RI Hilirisasi Besar-besaran, Harga Litium Terus Boncos

Ditulis oleh KabarBursa.com
RI Hilirisasi Besar-besaran, Harga Litium Terus Boncos

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Para pengamat industri litium yang berharap logam baterai ini akan pulih dari penurunan tajam, harus kembali kecewa. Harga litium kembali turun bulan ini, sementara persediaan menumpuk seiring dengan sinyal lesunya permintaan kendaraan listrik.

    Harga spot litium karbonat di China telah turun ke level terendah sejak Agustus 2021, dan kontrak berjangka teraktif di bursa Guangzhou telah turun 12 persen sepanjang bulan ini. Dalam lelang terbaru Albemarle Corp, produsen utama, pada 19 Juni, harga tertinggi yang dimenangkan turun 6,9 persen dari lelang sebelumnya pada 5 Juni.

    Penurunan ini mengikuti anjloknya harga lebih dari 80 persen pada 2023 akibat kelebihan pasokan dan perlambatan pertumbuhan permintaan. Meskipun harga sempat stabil awal tahun ini, rantai pasokan masih berusaha menghabiskan persediaan, karena pelanggan menunda pembelian. Sentimen negatif ini juga merusak harga saham produsen, termasuk Albemarle dan Piedmont Lithium Inc.

    Menurut Susan Zou, analis dari Rystad Energy, kenaikan produksi litium dan ekspektasi lesunya permintaan di musim panas telah menekan harga. Meskipun sempat terjadi kenaikan harga singkat awal tahun ini - didukung oleh pasokan yang lebih rendah di sekitar periode Tahun Baru Imlek China dan pembelian spekulatif para pedagang - pendorong kenaikan harga "sebagian besar telah hilang," ujarnya.

    Menurut para trader yang mengetahui masalah ini, produsen yang menghadapi perlambatan pertumbuhan permintaan kendaraan listrik telah mengurangi pesanan produk litium, sebagai antisipasi bahwa mereka akan segera dapat mengisi kembali persediaan dengan harga yang lebih rendah.

    Namun, beberapa trader memperkirakan penurunan harga yang terbatas, karena harga saat ini telah menekan margin beberapa produsen dengan biaya produksi yang lebih tinggi. Kontrak di Guangzhou untuk bulan Juli adalah yang termurah yang ditawarkan, menunjukkan kemungkinan harga mencapai titik terendah selama musim panas.

    Menurut Citigroup Inc, total persediaan litium karbonat di China terus meningkat sejak April. Persediaan yang dipegang oleh pelaku hilir - terutama pembuat katoda - naik 8 persen pada minggu ketiga Juni dibandingkan dengan minggu kedua, sementara persediaan untuk pengguna lain termasuk produsen baterai dan trader melonjak 32 persen, menurut catatan analis termasuk Jack Shang pada 20 Juni.

    Harga Saham Turun

    Harga saham produsen litium juga tertekan. Ketika beberapa produsen mobil terbesar dunia termasuk Ford Motor Co, General Motors Co, dan bahkan Tesla Inc mengurangi ambisi kendaraan listrik mereka dalam beberapa bulan terakhir, sentimen investor terhadap saham dan perusahaan tambang yang menyediakan bahan baku untuk produsen tersebut memburuk.

    Saham Albemarle telah anjlok 23 persen sejauh Juni, membuat kerugian year-to-date menjadi 34 persen pada penutupan hari Jumat. Lithium Americas Corp, calon pemasok untuk GM, telah anjlok 55 persen tahun ini dan penawaran saham mereka pada April lalu dijual dengan diskon besar. Piedmont Lithium Inc, yang memiliki perjanjian pasokan dengan Tesla, telah jatuh 64 persen selama 2024.

    "Investor berkata 'Saya akan melewatkan kenaikan harga 30 persen pertama, tetapi saya rela melepaskan itu jika saya bisa diyakinkan bahwa Anda memiliki pelanggan dan mereka membayar Anda, dan yang paling penting, Anda memproduksi material'," kata Chris Berry, presiden konsultan House Mountain Partners.

    Menurut Quentin Lamarche, co-managing director Techmet-Mercruia, perusahaan patungan antara perusahaan investasi mineral kritis Techmet Ltd dan Mercuria Energy Group Ltd, sentimen investor yang negatif di pasar ekuitas menunjukkan "ketidaksabaran jangka pendek Wall Street".

    Tetapi "modal jangka panjang yang cerdas dan sabar" dari perusahaan energi tidak terhalang oleh penurunan harga, Lamarche menambahkan, mengingat mereka bertaruh pada pengembangan teknologi ekstraksi lithium langsung yang lebih cepat.

    Meskipun ada kekhawatiran atas harga litium, beberapa pemain besar tetap sibuk melakukan transaksi dalam beberapa bulan terakhir. Equinor ASA pada Mei mengumumkan akan membeli 45 persen saham di dua perusahaan proyek litium di Arkansas dan Texas dari Standard Lithium Ltd.

    Pada awal Juni, Occidental Petroleum Corp membentuk joint venture dengan unit Berkshire Hathaway Energy yang bertujuan untuk mengkomersialkan teknologi Occidental untuk mengekstraksi dan memproduksi senyawa lithium dari air asin di California.

    Meskipun BloombergNEF memangkas estimasi penjualan kendaraan listrik baterainya dalam Electric Vehicle Outlook tahunan sebesar 6,7 juta kendaraan hingga 2026, mereka masih memperkirakan keseluruhan permintaan litium dari baterai akan mencapai hampir 3,5 juta ton pada tahun 2035, hampir tiga kali lipat level 2024.

    "Kita sedang melalui kurva-S dan kita sedang menjalani konsekuensi dari kurva-S itu," kata Lamarche dari Techmet-Mercuria, mengacu pada transisi dunia ke kendaraan listrik. "Tapi sudah terlambat untuk menghentikan kemajuan kendaraan listrik."

    Hilirisasi Besar-besaran di Indonesia

    Mengutip Reuters, investor China, Shenzhen Chengxin Lithium Group Co Ltd China dan Tsingshan Holding Group, yang merupakan bagian dari perusahaan baja dan nikel terkemuka, disebut menggelontorkan dana dalam proyek lithium di Indonesia. Menurut laporan dari Reuters, investasi ini bernilai USD 350 juta atau sekitar Rp 5 triliun, ditujukan untuk memenuhi permintaan baterai kendaraan listrik (EV).

    Tsingshan telah menggemparkan pasar global nikel dengan kesuksesannya meningkatkan produksi nikel berbiaya rendah di Indonesia. Mereka sekarang juga akan memproduksi lithium, menanggapi lonjakan permintaan komoditas ini seiring dengan meningkatnya penjualan kendaraan listrik di China.

    Chengxin menyatakan bahwa mereka bersama mitra akan membangun pabrik kimia lithium di Morowali Industrial Park, Sulawesi. Kawasan ini sudah menjadi lokasi beberapa proyek investasi China, termasuk pabrik nikel dan kobalt yang juga vital untuk baterai EV.

    Pabrik yang direncanakan ini diharapkan dapat menghasilkan 50.000 ton lithium hidroksida per tahun serta 10.000 ton lithium karbonat per tahun. Namun, belum ada informasi pasti mengenai kapan produksi lithium akan dimulai.

    Harga lithium hidroksida di China telah naik sebesar 162,7 persen year-to-date, sementara lithium karbonat mengalami kenaikan 192,6 persen, menurut laporan dari Benchmark Mineral Intelligence.

    Chengxin mengungkapkan bahwa mereka akan memiliki 65 persen saham dalam perusahaan patungan yang disebut PT ChengTok Lithium Indonesia, sementara 35 persen sisanya dimiliki oleh Stellar Investment Pte, perusahaan yang terdaftar di Singapura dan merupakan afiliasi dari Tsingshan.

    Seorang pejabat dari Chengxin yang bertanggung jawab terkait investor mengkonfirmasi bahwa Stellar Investment Pte adalah afiliasi dari Tsingshan. Tsingshan sendiri belum memberikan tanggapan terkait konfirmasi ini.

    Indonesia merupakan produsen nikel terbesar di dunia dan sejak 2020 telah melarang ekspor bijih nikel mentah. Langkah ini bertujuan untuk mendorong pembangunan smelter di dalam negeri agar lebih banyak nilai tambah yang dapat diserap di dalam negeri.

    Baru-baru ini, LG Energy Solution Korea Selatan dan Hyundai Motor Group juga memulai pembangunan pabrik senilai USD1,1 miliar untuk memproduksi baterai kendaraan listrik di Jawa Barat, Indonesia.

    Chengxin belum mengungkapkan dari mana bahan baku untuk pabrik lithium mereka akan diperoleh. Namun, analis dari Daiwa Capital Markets, Dennis Ip, menyatakan kemungkinan bahan baku ini berasal dari Australia, yang merupakan penambang utama spodumene, mineral kaya lithium.

    "Menarik untuk melihat penambang Australia mana yang akan menjadi pemasok cadangan spodumene untuk Chengxin," kata Dennis Ip. (*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi