KABARBURSA.COM – PT Abadi Lestari Indonesia Tbk atau dengan kode saham RLCO resmi mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, 8 Desember 2025.
Pada pembukaan perdagangan pukul 09.00 WIB, saham RLCO langsung melesat dan masuk daftar top gainers, mencatat kenaikan sekitar 34,55 persen dari harga penawaran, sebagaimana terlihat pada data perdagangan di lantai bursa.
Perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan sarang burung walet serta produk kesehatan berbasis protein ini berhasil menghimpun dana Rp105 miliar dari Penawaran Umum Perdana Saham (IPO).
RLCO menawarkan 625.000.000 saham atau setara 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh dengan harga Rp168 per saham. Dengan jumlah saham tercatat mencapai 3.125.000.000 lembar, kapitalisasi pasar RLCO saat melantai di BEI tercatat sebesar Rp525 miliar.
Pencatatan ini menjadikan RLCO sebagai emiten ke-25 yang resmi mengisi pasar modal Indonesia sepanjang tahun 2025. Perseroan menunjuk PT Samuel Sekuritas Indonesia sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek dengan kesanggupan penuh.
Direktur Utama PT Abadi Lestari Indonesia Tbk, Edwin Pranata, menyampaikan bahwa IPO merupakan langkah transformasi besar bagi perusahaan.
“Pendanaan yang kami terima akan kami gunakan untuk memperkuat rantai pasok dan meningkatkan kapasitas produksi baik di Perseroan maupun entitas anak,” ujarnya di Main Hall BEI, Jakarta.
Ia menegaskan, komitmen perusahaan untuk tumbuh dari pelaku lokal di Bojonegoro menjadi pemain global yang memasok produk ke Tiongkok, Hong Kong, Amerika Serikat, hingga negara Asia lainnya.
RLCO mengalokasikan 56,33 persen dana IPO sebagai modal kerja, terutama untuk pembelian bahan baku sarang burung walet. Sementara 43,67 persen dana dialokasikan sebagai tambahan modal kepada entitas anak, PT Realfood Winta Asia, guna memperkuat kapasitas pengolahan.
Kinerja RLCO pada lima bulan pertama tahun 2025 menunjukkan pertumbuhan solid. Perseroan membukukan penjualan Rp231,3 miliar, naik 47,56 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Laba periode berjalan tercatat Rp14,52 miliar sebelum penyesuaian proforma, didorong oleh ekspansi distribusi domestik dan peningkatan volume penjualan ekspor.
Didirikan pada 2014 di Bojonegoro, Jawa Timur, RLCO mengantongi sejumlah sertifikasi internasional dan izin ekspor strategis seperti GACC untuk pasar Tiongkok dan FDA untuk Amerika Serikat.
Dengan tren global yang terus mengarah pada pola hidup sehat dan konsumsi pangan fungsional, manajemen menilai permintaan terhadap sarang burung walet serta produk kesehatan berbasis protein akan terus tumbuh dalam jangka panjang.
Dari sisi profil usaha, RLCO masuk dalam sektor Consumer Non-Cyclicals, subsektor Food & Beverage, dan sub-industri Agricultural Products. Usaha utama perusahaan meliputi pengolahan dan pencucian sarang burung walet serta perdagangan produk kesehatan melalui entitas anak.
Pada saat pencatatan, data perdagangan BEI menunjukkan saham RLCO langsung aktif diperdagangkan dan menempati posisi pertama top gainers pagi ini. Kenaikan harga tersebut menjadi sinyal awal bahwa pasar merespons positif debut RLCO, terutama melihat fundamental perusahaan yang meningkat dan prospek ekspansi ke sejumlah pasar internasional.(*)