Logo
>

Rupiah Lima Bulan Terakhir Sentuh Level Terendah

Ditulis oleh KabarBursa.com
Rupiah Lima Bulan Terakhir Sentuh Level Terendah

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Rupiah terus mengalami pelemahan dan saat ini berada di angka Rp 15.858 per dolar Amerika Serikat (AS) pada Rabu (27/3). Angka tersebut merupakan level terendah yang tercatat sejak awal November 2023, atau hampir lima bulan terakhir.

    Tim Riset Phintraco Sekuritas menilai hasil pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) minggu lalu sebagai salah satu penyebab mata uang di Asia, termasuk Indonesia, semakin terpuruk.

    Para pelaku pasar percaya bahwa suku bunga AS, yang diwakili oleh Fed Funds Rate (FFR), masih akan tetap berada dalam kisaran 525-550 bps dalam jangka pendek hingga menengah. Oleh karena itu, dolar diprediksi akan tetap stabil ke depannya, mendorong pelaku pasar untuk meninggalkan mata uang di negara-negara berkembang.

    Phintraco mengamati korelasi negatif antara pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Sejak September 2023, terjadi peningkatan pada USD/IDR dan penurunan pada IHSG.

    Mereka memproyeksikan USD/IDR akan bergerak antara Rp 15.964 sebagai resistance dan Rp 15.807 sebagai support saat ini. Rilis data pertumbuhan ekonomi AS pada hari Kamis (28/3) juga menjadi titik perhatian penting.

    Pelemahan rupiah memberikan dampak yang beragam pada sektor-sektor dalam perekonomian. Salah satunya, sektor komoditas atau energi dapat menjadi yang diuntungkan, sementara importir dan perusahaan dengan utang valas tinggi dapat merasakan dampak negatif.

    Reza Priyambada dari Reliance Sekuritas Indonesia merekomendasikan hold untuk saham LPPF, LPKR, dan LPCK dengan target harga masing-masing Rp 1.970 per saham, Rp 83 per saham, dan Rp 660 per saham.

    Sementara itu, analis ekuitas Kanaka Hita Solvera, William Wibowo, merekomendasikan beli untuk saham SILO dengan target harga Rp 2.500 per saham.

    LPKR mencatatkan penjualan marketing sales sebesar Rp 5,12 triliun pada tahun 2023, melebihi target awal tahun dan meningkat 7persen dari tahun sebelumnya. SILO diharapkan akan terus memanfaatkan teknologi dalam pelayanan kesehatan untuk menarik minat masyarakat.

    Untuk LPPF, prospeknya cerah terutama di kuartal II 2024 dengan adopsi konsep shop-in-shop di AEON Deltamas Cikarang, namun investor perlu mempertimbangkan potensi valuasi di masa yang akan datang.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi