KABARBURSA.COM - PT Tower Bersama Infrastructure, Tbk. (TBIG) hari ini menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diadakan di hotel The Westin, Jakarta.
RUPST telah dihadiri oleh pemegang saham Perseroan sebagian besar melalui surat kuasa fisik dan e-proxy dalam jumlah yang memenuhi kuorum kehadiran sesuai dengan ketentuan berlaku.
Laporan Keuangan dan Laporan Tahunan
Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2023 telah diterima, disetujui serta disahkan dalam RUPST tersebut.
Para Pemegang Saham menyetujui pembagian Dividen Tunai Tahun Buku 2023 sebesar Rp1.249,5 miliar atau sekitar 80,08 persen dari Laba Bersih Perseroan Tahun Buku 2023, di mana Rp565,9 miliar telah didistribusikan sebagai Dividen Tunai Interim pada tanggal 27 Desember 2023.
Sehingga dividen tunai final sebesar Rp683,6 miliar, atau Rp 30,20 per saham, akan didistribusikan pada tanggal 3 Juli 2024 kepada seluruh pemegang saham yang tercatat di Daftar Pemegang Saham pada tanggal recording date 11 Juni 2024 dan tanggal cum dividen akhir periode perdagangan saham dengan hak atas dividen 7 Juni 2024.
Selain itu, RUPST memberikan kewenangan kepada Dewan Komisaris untuk menunjuk Akuntan Publik untuk mengaudit Laporan Keuangan Perseroan untuk Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2024 Tahun Buku 2024.Dewan Komisaris juga diberikan wewenang untuk menetapkan gaji dan tunjangan bagi anggota Dewan Direksi serta gaji atau honorarium dan tunjangan yang diberikan kepada Dewan Komisaris untuk Tahun Buku 2024.
Para Pemegang Saham menyetujui pengangkatan Bapak Leonardus Wahyu Wasono Mihardjo sebagai Direktur Perseroan. Komposisi Direksi menjadi sebagai berikut:
Direksi
Presiden Direktur : Herman Setya Budi
Wakil Presiden Direktur: Hardi Wijaya Liong
President Director : Herman Setya Budi
Vice President Director : Hardi Wijaya Liong Direktur : Helmy Yusman Santoso
Direktur : Budianto Purwahjo
Direktur : Leonardus W.W. Mihardjo
Selain itu, para Pemegang Saham menyetujui rencana Pembelian Kembali Saham Perseroan sebesar 396.500.000 saham atau 1,75 persen dari modal disetor dan ditempatkan Perseroan untuk periode 12 bulan sejak persetujuan RUPST.
Penerbitan Surat Utang
RUPST menyetujui rencana penerbitan surat utang atau Notes dalam mata uang asing, dengan jumlah pokok keseluruhan sebanyak-banyaknya USD 900 juta yang akan dilaksanakan dalam 1 atau beberapa kali penerbitan dalam jangka waktu 12 bulan sejak tanggal diperolehnya persetujuan RUPST, melalui penawaran kepada investor di luar wilayah Negara Republik Indonesia, yang merupakan transaksi material berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 17/POJK.04/2020 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha.
Para Pemegang Saham juga menyetujui rencana perubahan kegiatan usaha yang akan dilakukan oleh PT Tower Bersama dan PT Solu Sindo Kreasi Pratama, yang merupakan perusahaan terkendali dari Perseroan, berupa penambahan kegiatan usaha menyewakan sistem ketenagalistrikan dengan menggunakan baterai bagi menara telekomunikasi dan menyewakan properti untuk memenuhi ketentuan Pasal 32 juncto Pasal 22 ayat (1) butir a POJK Nomor 17/POJK.04/2020 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha.
PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), adalah perusahaan penyedia infrastruktur telekomunikasi bagi penempatan BTS oleh para operator telekomunikasi di Indonesia.
TBIG adalah perusahaan yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan sebagian besar sahamnya dimiliki oleh Bersama Digital Infrastructure Asia.
Sedangkan dari sisi kinerja, saham TBIG sejak awal tahun ini masih melemah 11,48 persen pada posisi Rp1.850 setiap lembarnya dengan niali kapitalisasi pasar Rp 41,92 triliun. Jika menilik sebulan terakhir, saham perusahaan yang terafiliasi dengan Grup Saratoga ini turun 0,27 persen.
Laporan Keuangan TBIG
Dari sisi lainnya, laporan keuangan TBIG hingga Maret 2024 tercatat memiliki pendapatan sebesr Rp1, 70 miliar meningkat dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp1,61 miliar.
Jika menelisisk secara yoy, laba bersih TBIG pada 2023 turun 4,71 persen secara year-on-year (YoY) pada 2023 menjadi Rp1,56 triliun, dibandingkan periode sama 2022 sebesar Rp1,63 triliun.
Pendapatan TBIG justru naik 1,78 persen menjadi Rp6,64 triliun pada 2023, dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp6,52 triliun.
Kenaikan pendapatan tersebut terperinci berdasarkan segmen, pendapatan TBIG ditopang dari menara sebesar Rp6,23 triliun, diikuti serat optik sebesar Rp361,53 miliar, repeater Rp38,12 miliar, dan gedung sebesar Rp3,69 miliar.
Hingga 31 Maret 2024, TBIG memiliki 41.810 penyewaan dan 22.955 sites telekomunikasi. Sites telekomunikasi milik TBIG terdiri dari 22.838 menara telekomunikasi dan 117 jaringan DAS.