Logo
>

RUPSLB Era Media Sejahtera (DOOH) Setujui Diana Airin sebagai Direktur

Ditulis oleh Pramirvan Datu
RUPSLB Era Media Sejahtera (DOOH) Setujui Diana Airin sebagai Direktur

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PT Era Media Sejahtera Tbk. (DOOH) telah mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 22 Agustus 2024.

    RUPSLB tersebut memenuhi kuorum dengan kehadiran pemegang saham yang mewakili 7.086.648.400 saham, setara dengan 91,587 persen dari seluruh saham dengan hak suara yang sah, sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan serta peraturan perundang-undangan yang berlaku. Seperti dalam keterangannya pada Selasa 27 Agustus 2024

    Victor Aritongan, Direktur Utama DOOH menyampaikan bahwa RUPSLB Agenda I menyetujui dan mengesahkan pengunduran diri Roma Asianty dari posisinya sebagai Komisaris Perseroan, efektif sejak penutupan rapat ini. Perseroan menyampaikan apresiasi atas kontribusi dan dedikasi Roma selama masa jabatannya.

    Selain itu, RUPSLB juga menyetujui pengangkatan Diana Airin sebagai Direktur Perseroan untuk sisa masa jabatan Direksi, efektif sejak rapat ditutup.

    RUPSLB kemudian menetapkan susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang baru, yang berlaku efektif sejak penutupan rapat ini hingga berakhirnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada tahun 2028, dengan komposisi sebagai berikut:

    DEWAN KOMISARIS

    Komisaris Utama: Geger Nuryaman Maulana

    Komisaris Independen: Leonardus Chrisbiantoro

    DIREKSI

    Direktur Utama: Victor Aritongan

    Direktur: Devi Nisa Suhartono

    Direktur: Rudy Chandra

    Direktur: Diana Airin

    Lonjakan Laba Bersih

    Perusahaan juga mencatatkan laba bruto yang melonjak 61,5 persen (yoy) menjadi Rp14,018 miliar pada kuartal II-2024, meningkat signifikan dari Rp8,679 miliar pada tahun sebelumnya.

    Di tengah dinamika inovasi periklanan yang pesat, fondasi yang solid dan persiapan yang matang menjadi kunci. “Pada kuartal II-2024, fokus kami adalah memperkokoh posisi sebagai media periklanan terkemuka yang terdaftar di bursa, guna memperkuat daya saing kami dengan keunikan yang kami tawarkan,” ungkap Direktur Utama DOOH, Vicktor Aritonang, dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis 15 Agustus 2024.

    Vicktor menjelaskan bahwa perusahaan telah menjalin kerjasama strategis, termasuk dengan OpenIn, yang memungkinkan DOOH untuk menyediakan metrik pemasaran presisi dan prediktif terkait lokasi iklan serta laporan kampanye secara real-time.

    Kerja sama lainnya melibatkan PT Integrasi Transit Jakarta (ITJ) untuk mengembangkan dan mengelola media reklame di kawasan Transit Oriented Development (TOD).

    Selain itu, DOOH tengah mengembangkan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang terintegrasi pada CCTV di KRL TV, bertujuan untuk menangkap respons audiens terhadap tayangan iklan dalam gerbong kereta.

    Perusahaan juga merencanakan penerapan teknologi Augmented Reality (AR) pada aset media lainnya seperti digital totem, yang memungkinkan interaksi langsung dengan audiens melalui avatar canggih.

    “Kami berkomitmen untuk terus berinvestasi dalam teknologi dan inovasi yang meningkatkan efektivitas kampanye iklan serta memperkuat posisi kami sebagai pemimpin di industri periklanan digital,” tegas Vicktor.

    Optimisme tinggi diungkapkan oleh manajemen mengenai pertumbuhan perusahaan dan nilai tambah yang berkelanjutan bagi pemegang saham serta pemangku kepentingan lainnya.

    Pada kuartal II-2024, total aset perusahaan tercatat sebesar Rp239,407 miliar, naik 2,10 persen (yoy) dari Rp234,476 miliar pada akhir 2023. Ekuitas perusahaan juga meningkat 2,51 persen (yoy), mencapai Rp222,342 miliar pada kuartal II-2024.

    Total Liabilitas Perusahaan

    PT Era Media Sejahtera Tbk (DOOH) berhasil mencatatkan laba neto yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp5,45 miliar hingga 30 Juni 2024. Angka ini menunjukkan kenaikan signifikan dibandingkan laba neto periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp3,90 miliar.

    Meskipun pendapatan neto turun menjadi Rp59,93 miliar dari Rp73,55 miliar, beban pokok pendapatan juga mengalami penurunan tajam menjadi Rp45,92 miliar dari Rp64,87 miliar. Penurunan beban ini mengakibatkan laba bruto naik menjadi Rp14,01 miliar, meningkat dari Rp8,67 miliar pada tahun sebelumnya. Seperti dalam keterangan di Jakarta, 30 Juli 2024.

    Di sisi lain, beban usaha meningkat menjadi Rp7,11 miliar dari Rp4,76 miliar. Namun, laba usaha tetap naik menjadi Rp6,90 miliar dibandingkan dengan Rp3,91 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

    Laba sebelum pajak tercatat sebesar Rp6,92 miliar, naik dari Rp3,91 miliar pada tahun sebelumnya. Total liabilitas perusahaan hingga 30 Juni 2024 mencapai Rp17,06 miliar, turun dari Rp17,59 miliar pada 31 Desember 2023.

    Sementara itu, total aset perusahaan meningkat menjadi Rp239,40 miliar hingga 30 Juni 2024, naik dari Rp234,47 miliar hingga 31 Desember 2023.

    Kinerja Keuangan Perusahaan

    Berdasarkan data yang dihimpun dari Stockbit, Senin 22 Juli 2024, saham DOOH bertengger di level 52, turun 1,89 persen atau satu poin dalam satu bulan terakhir.

    Kendati begitu, DOOH memiliki penjualan bersih (TTM) sebesar Rp199 miliar. Sementara laba bersih (TTM) senilai Rp10 miliar.

    Pada kuartal pertama 2024, net income atau pendapatan bersih DOOH senilai Rp851 juta, angka ini mengalami penurunan dibandingkan tahun lalu yang mencapai Rp9 miliar.

    Pendapatan bersih DOOH secara tahunan diprediksi menyentuh angka Rp3 miliar pada 2024. Jumlah ini mengalami kenaikan dari Rp428 juta pada 2023.

    Sementara secara Year on Year (YoY), DOOH memiliki pertumbuhan pendapatan (Quarter YoY) sebesar 235,9 persen, pertumbuhan laba kotor (Quarter YoY) 162,8 persen, serta pertumbuhan laba bersih (Quarter YoY) 109,7 persen.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Pramirvan Datu

    Pram panggilan akrabnya, jurnalis sudah terverifikasi dewan pers. Mengawali karirnya sejak tahun 2012 silam. Berkecimpung pewarta keuangan, perbankan, ekonomi makro dan mikro serta pasar modal.