KABARBURSA.COM - Biro Pengawasan Perdagangan Berjangka Komoditi - Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), Kementerian Perdagangan Republik Indonesia lakukan verifikasi atas integritas keuangan dan pengawasan pengelola tempat penyimpanan fisik emas vaulting PT Kinesis Monetary Indonesia.
Pada kegiatan itu verifikasi itu pihak terkait ikut seperti Bea Cukai, Kliring Berjangka Indonesia, Bursa Berjangka Jakarta, Kinesis Monetary Indonesia, dan PT Pos Indonesia.
Proses verifikasi ini memperlihatkan bagaimana kondisi gudang penyimpanan fisik emas yang dikelola oleh PT Kinesis Monetary Indonesia dan PT Pos Indonesia yang memiliki kondisi sangat baik dengan tingkat keamanan berlapis.
Dalam kegiatan yang sama Biro Pengawasan Perdagangan Berjangka Komoditi, Sistem Resi Gudang dan Pasar Lelang Komoditas melakukan pemeriksaan ketersediaan fisik emas beserta dengan tingkat kemurnian, kondisi terkini fisik emas, memastikan sistem keamanan yang dapat berfungsi secara optimal sesuai standar sistem keamanan yang berlaku, serta melakukan pengecekan jumlah kepingan emas guna memastikan fisik emas yang ditransaksikan di dalam bursa JFXGOLD X memang tersedia dan tersimpan dengan baik.
Widiastuti Kepala Biro Pengawasan Perdagangan Berjangka Komoditi Sistem Resi Gudang dan Pasar Lelang Komoditas menjelaskan bahwa ini adalah kali pertama nya beliau melihat gudang fisik emas yang memiliki pengamanan berlapis.
Berlapisnya pengamanan fisik emas yang tersimpan di gudang memperlihatkan bahwa sistem keamanan memiliki kondisi yang sangat baik dan aman.
“Harapan kami kedepannya transaksi fisik emas ini bisa dimanfaatkan dan dioptimalkan, kami akui bahwa komoditas emas ini adalah komoditas yang sangat likuid, dan ini terbukti dengan berkembangnya atau meningkatnya harga emas saat ini. Hal tersebut yang menjadi bukti bahwa masyarakat juga percaya bahwa emas merupakan komoditi yang bisa dipercaya.” kata Widiastuti.
Dia menegaskan adanya tingkat kepercayaan dimana depository KMI bisa membuktikan fisik emas yang ditransaksikan tersimpan dengan baik dan aman di gudang penyimpanan fisik emas.
Widiastuti menambahkan adanya fisik barang yang ditransaksikan dalam hal ini adalah fisik emas dengan tingkat likuiditas yang cukup tinggi. Transaksi yang bergerak membuktikan komoditas emas tetap menjadi komoditas pilihan dan bisa dinyatakan juga sebagai komoditas yang halal atau legal untuk ditransaksikan.
“Dimana ada perdagangan fisik yang halal, ketika transaksi jual beli ada barang fisiknya”. Beliau berharap kedepannya masyarakat dapat teredukasi dan tertarik untuk menabung fisik emas di dalam bursa, Bursa Berjangka Jakarta (BBJ/JFX).
VP Remittance and Business Syariah PT Pos Indonesia, Raden Bagus Muhammad Yusuf mengatakan bahwa kepercayaan perlu ditumbuhkan di masyarakat, oleh karena itu verifikasi saat ini merupakan bagian dari cara menyampaikan kepada masyarakat bahwa fisik emas yang ditransaksikan di dalam bursa JFXGOLD X tersimpan secara lengkap dan ada di gudang penyimpanan fisik emas.
“Oleh karena itu keamanan sudah ada jaminan karena adanya pengawasan dari Bappebti selaku otorisator dari pemerintah,” kata Raden.
Harga Emas Global
Kebijakan moneter yang diterapkan oleh bank sentral, terutama Federal Reserve AS, mempengaruhi harga emas secara signifikan. Penurunan suku bunga cenderung mendukung harga emas karena menurunkan biaya peluang memegang emas, yang tidak menghasilkan bunga. Sebaliknya, peningkatan suku bunga bisa menekan harga emas karena memberikan daya tarik yang lebih besar pada aset yang menghasilkan bunga.
Ketegangan geopolitik dan krisis politik di berbagai belahan dunia, termasuk konflik di Timur Tengah dan ketidakpastian politik di negara-negara besar, sering kali mendorong investor untuk mencari aset aman. Emas, sebagai salah satu aset safe haven, biasanya mengalami lonjakan permintaan di masa-masa ketidakpastian ini.
Harga emas sering kali berbanding terbalik dengan nilai dolar AS. Kekuatan dolar AS yang meningkat dapat menekan harga emas, sementara penurunan dolar AS cenderung memberikan dorongan bagi harga emas. Pada tahun 2024, fluktuasi dolar AS menjadi faktor penting dalam menentukan tren harga emas.
Permintaan emas dari negara berkembang, terutama India dan China, tetap kuat. India, sebagai salah satu konsumen emas terbesar di dunia, mengalami peningkatan permintaan emas terutama selama festival dan perayaan. China juga menunjukkan minat yang signifikan terhadap emas, baik sebagai investasi maupun sebagai bagian dari cadangan devisa.
Selain sebagai alat investasi, emas juga digunakan dalam berbagai aplikasi industri dan teknologi. Perkembangan dalam sektor teknologi dan medis yang memerlukan emas dapat mempengaruhi permintaan dan harga. Keterlibatan lebih besar dalam teknologi hijau dan inovasi industri dapat memberikan dorongan tambahan bagi harga emas.
Kebijakan moneter Bank Indonesia dan tingkat suku bunga domestik memainkan peran penting dalam menentukan harga emas Antam. Kebijakan moneter yang longgar dengan suku bunga rendah dapat meningkatkan permintaan terhadap emas sebagai aset lindung nilai. Sebaliknya, jika Bank Indonesia menaikkan suku bunga untuk menekan inflasi, harga emas Antam mungkin akan tertekan, mengikuti tren harga emas global.(*)