Logo
>

Saham Astra (ASII) Diburu, Seberapa Menggiurkan Cuannya?

Ditulis oleh KabarBursa.com
Saham Astra (ASII) Diburu, Seberapa Menggiurkan Cuannya?

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Jumlah pemegang saham PT Astra International Tbk (ASII) terus bertambah banyak. Menurut laporan bulanan registrasi pemegang saham ASII per 31 Maret 2024, jumlah pemegang sahamnya mencapai 144.791 pihak.

    Jumlah tersebut mengalami peningkatan sebanyak 3.833 pihak dari posisi akhir Februari 2024, di mana jumlah pemegang saham saat itu mencapai 140.958.

    Selain itu, posisi akhir Februari juga mengalami peningkatan sebanyak 2.481 pihak dibandingkan dengan bulan Januari, di mana pada bulan tersebut jumlah pemegang saham mencapai 138.477.

    Peningkatan paling signifikan terjadi dari posisi per 31 Desember 2023 ke Januari 2024 yang bertambah 23.801. Di akhir Desember 2023, pemegang saham Astra (ASII) jumlahnya 114.676 pihak. Sedangkan, di penghujung Januari sebanyak 138.477 pemegang saham.

    Per 31 Maret 2024, Jardine Cycle & Carriage sebagai pengendali Astra masih menguasai 50,11 persen saham ASII. Masyarakat dengan warkat memiliki 4,82 persen saham ASII, sedangkan masyarakat tanpa warkat 45,07 persen saham.

    Saham Astra pada perdagangan 5 April 2024 pekan lalu diparkir di Rp5.275 (+1,93 persen). Pada pekan lalu, saham ini tiga hijau dan dua kali merah. Sedangkan pada pekan sebelumnya, yakni 25-28 Maret, saham ASII selalu memerah. Dalam periode year to date (ytd), ASII melemah 7,46 persen. Dalam satu tahun terakhir turun 12,08 persen.

    Astra akan menggelar rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) pada 30 April 2024. Dalam keterangan resmi ASII sebelumnya, disebutkan bahwa akan diusulkan dividen final untuk tahun buku 2023.

    Besaran dividen final yang diusulkan adalah sebesar Rp421 per saham (2022: Rp552 per saham).

    Dividen final yang akan diusulkan tersebut, bersama dengan dividen interim sebesar Rp98 per saham (2022: Rp88 per saham) yang sudah dibagikan pada Oktober 2023, akan menjadikan total dividen yang diusulkan untuk tahun 2023 menjadi Rp519 per saham (2022: Rp640 per saham), dengan rasio pembayaran dividen sebesar 62 persen (berdasarkan laba bersih Grup Astra sebesar Rp34 triliun, tidak termasuk penyesuaian nilai wajar atas investasi di GOTO dan Hermina).

    Rasio tersebut lebih tinggi dari rata-rata rasio pembayaran dividen historis perseroan.

    Dengan mengacu pada harga saham Astra per penutupan 5 April, maka kisaran yield dividen final (Rp421/saham) ada di angka 7,98 persen.

    Pendapatan bersih konsolidasian PT Astra International Tbk (ASII) pada tahun 2023 adalah sebesar Rp316,6 triliun, meningkat 5 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

    Laba bersih ASII, tidak termasuk penyesuaian nilai wajar atas investasi grup di PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dan PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL), mencapai laba bersih tertinggi sebesar Rp34 triliun, 12 persen lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2022.

    Jika penyesuaian nilai wajar tersebut diperhitungkan, maka laba bersih Astra (ASII) meningkat 17 persen menjadi Rp33,8 triliun.

    “Adapun peningkatan laba bersih ASII dipimpin oleh segmen otomotif yang tumbuh 14,8 persen (yoy), jasa keuangan tumbuh 29,7 persen (yoy), dan segmen lainnya kecuali CPO dan HEMCE tumbuh 41 persen (yoy),” tulis analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Christopher Rusli dalam risetnya, sebagaimana diberitakan pada 5 Maret 2024.

    “Kami sedikit merevisi asumsi untuk ASII, menyusul lemahnya penjualan mobil pada Januari 2024. Target harga saham ASII diturunkan menjadi Rp6.050,” sebut Christopher.

    Walaupun begitu, saham ASII tetap trading dengan valuasi yang murah sebesar 6,82 kali dan EV/EBITDA sebesar 5,65 kali. Ini membuka peluang investasi dengan valuasi yang didiskon.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi