KABARBURSA.COM - PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) merekomendasikan sejumlah saham dan instrumen obligasi untuk dikoleksi investor pada pekan perdagangan 20 hingga 24 Oktober 2025.
Rekomendasi tersebut sejalan dengan ekspektasi pemangkasan suku bunga Bank Indonesia sebesar 25 basis poin menjadi 4,5 persen serta rilis data ekonomi penting Amerika Serikat yang diperkirakan memicu pergerakan positif di pasar keuangan domestik.
Retail Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT), Indri Liftiany Travelin Yunus menyatakan bahwa strategi investasi pekan ini berfokus pada sektor yang sensitif terhadap suku bunga serta emiten komoditas dan instrumen pendapatan tetap.
“Investor bisa mulai memanfaatkan momentum rebound dengan strategi akumulasi selektif,” kata Indri, Senin, 20 Oktober 2025.
Selain itu, IPOT memproyeksikan IHSG akan bergerak bervariatif dengan kecenderungan menguat di rentang support 7.730 dan resistance 8.100.
Sentimen utama yang mendukung penguatan indeks antara lain kebijakan moneter Bank Indonesia, rilis data initial jobless claims dan inflasi Amerika Serikat yang diperkirakan naik tipis ke 3 persen, serta meredanya aksi jual asing setelah koreksi tajam pekan lalu.
Dalam rekomendasinya, IPOT menyoroti saham PT Bank Central Asia Tbk dari sektor perbankan dengan kode saham BBCA. Saham ini dinilai berada pada level low risk dan berpotensi rebound dengan target harga di 7.800 dari harga saat ini 7.500. Asing tercatat kembali melakukan aksi beli tipis di saham ini pada akhir pekan lalu.
Selain itu, juga merekomendasikan saham PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk dari sektor perbankan dengan kode saham BBTN. Aksi beli disarankan dilakukan pada level 1.160 dengan target harga 1.230 dari harga saat ini 1.140.
Prospek penguatan saham ini didorong oleh optimisme pasar terhadap kebijakan pelonggaran moneter yang akan mendorong kredit properti dan pembiayaan perumahan.
Dari sektor komoditas, IPOT merekomendasikan saham PT Indika Energy Tbk dengan kode saham INDY. Aksi akumulasi disarankan pada kisaran harga 2.460–2.500 dengan target harga 2.700 dari harga saat ini 2.550.
Prospek penguatan saham ini didukung oleh sentimen ekspansi bisnis energi terbarukan, peningkatan volume transaksi, serta indikator teknikal yang masih menunjukkan ruang penguatan.
Selain saham, IPOT juga menyoroti peluang di pasar obligasi pemerintah. IPOT merekomendasikan seri FR0100 untuk dikoleksi karena berpotensi mengalami kenaikan harga seiring ekspektasi pemangkasan suku bunga.
Harga obligasi seri ini dinilai masih cukup menarik dibandingkan seri bertenor 10 tahun lainnya dan sudah mulai mencerminkan ekspektasi pasar terhadap pelonggaran kebijakan moneter.
Namun, menurut Indri peluang penguatan pasar terbuka di sektor yang sensitif terhadap suku bunga dan instrumen obligasi. Investor bisa melakukan diversifikasi dengan memperhatikan profil risiko.
Dukungan sentimen kebijakan moneter yang akomodatif dan rilis data ekonomi global yang terpantau stabil, IPOT menilai momentum akumulasi terbuka luas.
Fokus utama investor pekan ini berada pada saham-saham perbankan, komoditas, dan instrumen pendapatan tetap yang relatif aman dan berpotensi memberi imbal hasil menarik di tengah transisi kebijakan suku bunga.(*)