KABARBURSA.COM - Di tengah pasar saham yang bergerak tidak stabil dan sentimen eksternal yang belum sepenuhnya kondusif, CGS International Sekuritas Indonesia merilis daftar saham pilihan untuk perdagangan Kamis, 7 Agustus 2025.
Fokus utama masih berada pada saham-saham komoditas dan energi, yang dinilai mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan teknikal dan potensi rebound dalam waktu dekat.
Salah satu emiten yang menjadi sorotan adalah CUAN. Saham ini direkomendasikan untuk pembelian spekulatif (spec buy), dengan perhatian utama pada area support di 1.495.
Jika harga tetap mampu bertahan di atas level tersebut, peluang untuk menguat ke rentang 1.565–1.600 cukup terbuka. Namun, bila terjadi penurunan dan harga menembus di bawah 1.460, maka posisi ini sebaiknya segera dievaluasi.
Dari sektor logam dasar, Merdeka Copper Gold (MDKA) juga masuk dalam radar. Saham ini masih berada dalam fase konsolidasi, namun dengan support kuat di 2.350 dan batas risiko di bawah 2.300, potensi penguatan menuju 2.450 hingga 2.500 dinilai cukup realistis, terutama jika momentum beli kembali menguat.
Aneka Tambang (ANTM), yang sejak lama menjadi barometer saham berbasis mineral, kembali menunjukkan kekuatan teknikal setelah sempat terkoreksi. Selama harga tidak jatuh di bawah 3.010, saham ini berpeluang menembus target jangka pendek di kisaran 3.150 sampai 3.220.
Sentimen di sektor nikel memang masih fluktuatif, namun pola pergerakan ANTM menunjukkan dukungan beli mulai terbentuk kembali.
Dari sektor telekomunikasi, Indosat Ooredoo Hutchison (ISAT) juga masuk dalam daftar spekulatif buy CGS Sekuritas. Saham ini memiliki level support di 2.230, dengan potensi rebound ke 2.330 hingga 2.380 jika tekanan jual bisa ditekan.
Apabila harga justru menurun melewati 2.180, maka arah penguatan perlu dikaji ulang. Saham ISAT dinilai menarik bagi investor yang membidik sektor defensif dengan proyeksi stabil.
Tak ketinggalan, Vale Indonesia (INCO), emiten tambang nikel, juga direkomendasikan. Dengan support di 3.810 dan batas bawah risiko di 3.730, saham ini berpeluang bergerak menuju 3.970 hingga 4.050.
Selain dari aspek teknikal, potensi peningkatan permintaan global terhadap bahan baku kendaraan listrik turut menjadi katalis positif bagi INCO.
Sementara itu, saham energi pelat merah PGAS juga masuk dalam jajaran pilihan. Saham ini direkomendasikan selama mampu bertahan di atas 1.655. Jika tekanan jual tidak menembus ke bawah 1.620, PGAS dinilai punya ruang untuk menguat ke area 1.725 sampai 1.760.
Prospek jangka pendek saham gas ini mendapat dukungan dari ekspektasi permintaan domestik dan pergerakan harga energi global yang mulai stabil.
Secara keseluruhan, pendekatan CGS Sekuritas kali ini tetap berhati-hati namun oportunis—memilih saham-saham yang secara teknikal memiliki fondasi kuat untuk menguat, namun tetap memberi batas risiko yang jelas.
Strategi ini penting di tengah kondisi pasar yang masih rawan volatilitas dan dipengaruhi berbagai faktor global.
Investor disarankan untuk tetap mengedepankan disiplin dalam manajemen risiko, mengikuti level-level teknikal yang telah ditentukan, serta terus memantau perkembangan pasar dan sentimen makro yang dapat memengaruhi pergerakan jangka pendek.(*)