KABARBURSA.COM – Saham PT Humpuss Maritim Internasional Tbk (HUMI) melesat 30 persen pada perdagangan Jumat, 22 Agustus 2025. Lonjakan ini terjadi seiring aksi korporasi perseroan yang resmi memulai pembangunan dua unit kapal Self Propelled Hopper Barge (SPHB).
Harga saham HUMI berada di level Rp104 per saham, menguat Rp24 atau setara 30 persen dibanding penutupan sebelumnya di Rp80. Lonjakan ini sekaligus menandai kenaikan tajam kedua secara beruntun, setelah sehari sebelumnya HUMI juga melompat 26,25 persen ke Rp101 per saham.
Total volume perdagangan mencapai 967,29 juta saham dengan nilai transaksi Rp91,6 miliar. Kapitalisasi pasar HUMI ikut terdongkrak, seiring meningkatnya minat beli dari investor ritel maupun institusi.
Dua Kapal Baru Jadi Penopang Sentimen?
Katalis utama pergerakan saham HUMI berasal dari seremoni peletakan lunas (keel laying) dua kapal SPHB yang digelar 21 Agustus 2025. Proyek ini dilaksanakan anak usaha HUMI, PT Humpuss Transportasi Curah (HTC), di galangan PT Cipta Bahari Shipyard, Tegal.
Direktur Utama HUMI, Tirta Hidayat, menegaskan bahwa pembangunan dua kapal SPHB merupakan bagian dari transformasi jangka panjang perseroan.
“Setiap rencana pengembangan usaha yang kami lakukan selalu berangkat dari visi jangka panjang. Pembangunan dua kapal SPHB ini bukan hanya menambah kekuatan armada, tetapi juga mempertegas posisi HUMI sebagai perusahaan maritim nasional yang adaptif terhadap kebutuhan industri,” ujar Tirta.
Direktur HTC sekaligus Direktur HUMI, Dedi Hudayana, menambahkan bahwa kapal dirancang dengan desain inovatif yang mampu meningkatkan efisiensi. “Dengan desain baru, kapal ini bisa mempercepat proses pekerjaan dan menghemat bahan bakar. Hal ini menjadi bukti komitmen kami terhadap efisiensi dan keunggulan operasional,” kata Dedi.
Kapal SPHB yang sedang dibangun memiliki keunggulan teknis berupa draft dangkal 2,3 meter dengan kapasitas angkut mencapai 700 meter kubik. Mesin berdaya 2x450 HP dilengkapi sistem pendorong mandiri (self propeller), sehingga kapal dapat melaju 5–6 knot dalam kondisi muatan penuh.
Kecepatan tersebut jauh melampaui hopper barge konvensional yang masih bergantung pada tugboat. Dengan teknologi ini, HUMI menargetkan utilisasi armada yang lebih tinggi serta efisiensi biaya logistik yang signifikan.
Manajemen HUMI menargetkan proyek pembangunan selesai dalam delapan bulan. Kapal-kapal baru ini akan langsung digunakan untuk memperkuat jasa transportasi material curah di sektor energi dan konstruksi.
Prospek Bisnis Maritim Diyakini Menguat
Tambahan armada baru diharapkan memperluas pangsa pasar HUMI di sektor pelayaran domestik. Seiring meningkatnya kebutuhan transportasi laut, perusahaan optimistis dapat mengerek pendapatan dan margin keuntungan.
Manajemen menegaskan bahwa pengembangan armada SPHB juga sejalan dengan agenda pemerintah memperkuat konektivitas maritim. Armada modern yang efisien akan mendukung distribusi material curah, sekaligus memperkokoh daya saing HUMI di industri pelayaran nasional.
“Kami meyakini pertumbuhan bisnis tidak hanya ditentukan oleh strategi, tetapi juga kesiapan infrastruktur. Armada yang kuat dan sesuai kebutuhan pasar akan memperkuat daya saing HUMI di tengah dinamika industri pelayaran,” tambah Tirta Hidayat.
Bagi investor, pembangunan dua kapal SPHB menjadi sinyal positif yang menunjukkan konsistensi HUMI dalam ekspansi terukur. Ekspansi kapasitas armada diyakini akan mendorong peningkatan utilisasi, memperbaiki efisiensi operasional, serta memperkuat kinerja keuangan di masa depan. (*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.