Logo
>

Saham Lippo Cikarang (LPCK) Mulai Menunjukkan Sinyal Perlawanan dari Tekanan Panjang

LPCK berupaya keluar dari tekanan panjang dengan sinyal teknikal positif, valuasi murah, dan modal kuat, meski masih dibayangi kerugian dan tantangan arus kas.

Ditulis oleh Yunila Wati
Saham Lippo Cikarang (LPCK) Mulai Menunjukkan Sinyal Perlawanan dari Tekanan Panjang
Ilustrasi: Wilayah yang dikelola oleh Lippo Cikarang, salah satu perusahaan Grup Lippo. Foto: Dok. Lippo Cikarang.

KABARBURSA.COM - Saham PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) mulai memberi tanda-tanda ingin keluar dari tekanan panjang yang membentuk pola downtrend channel. Dalam beberapa pekan terakhir, harga sempat menembus garis tren bagian atas, meski tertahan di zona resistance kuat di 494–497. 

Penolakan ringan di level tersebut belum memutus momentum, karena harga masih mampu bertahan di atas garis moving average, sebuah sinyal bahwa tren jangka pendek tetap condong positif.

Dalam analisis teknikal NH Korindo Sekuritas Indonesia, Senin, 4 Agustus 2025, pergerakan indikator Stochastic RSI yang turun dari area overbought menuju zona netral di kisaran 46,12/32,41 mengisyaratkan fase konsolidasi jangka pendek. 

Selama harga tidak jatuh di bawah target support terdekat, peluang untuk kembali melanjutkan kenaikan tetap terbuka. Jika LPCK berhasil menembus 497 dengan volume yang kuat, ruang menuju resistance berikutnya di 585 bahkan 680 akan terbuka lebar. 

Sebaliknya, level 494, 430, dan 400 akan menjadi titik penopang yang krusial untuk menjaga momentum.

Dari sudut pandang performa harga, LPCK menunjukkan kontras yang jelas antara tren pendek dan sejarah panjangnya. Dalam sebulan terakhir, saham ini naik 11,31 persen, dari area 422 hingga sempat menyentuh 530—sebuah indikasi upaya keluar dari tekanan lama. 

Namun, secara enam bulanan saham masih turun 18,42 persen, dan setahun penuh terkoreksi 29,08 persen. Lebih jauh lagi, dalam tiga tahun terakhir harganya susut 57,77 persen, dan dalam sepuluh tahun terjun bebas 94,16 persen dari puncak 8.817 ke kisaran 400-an.

Angka-angka ini menunjukkan beban historis yang berat, tapi kenaikan sebulan terakhir dan upaya menembus level teknikal penting memberi sedikit ruang optimisme. 

Jalan untuk benar-benar membalik arah masih panjang dan butuh konfirmasi kuat, terutama melalui breakout yang valid dan konsistensi mempertahankan harga di atas resistance kunci. 

Selama momentum jangka pendek ini tetap terjaga, peluang pemulihan tetap ada, meski jalannya tidak akan mulus.

Masih Tertekan Rugi, tapi Punya Modal untuk Bangkit

PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) sedang berada di persimpangan penting. Di satu sisi, valuasi pasar menunjukkan saham ini tergolong murah dengan price to book value hanya 0,38, jauh di bawah nilai bukunya. 

Struktur modalnya pun ringan, dengan rasio utang terhadap ekuitas hanya 0,10 dan kas yang masih terjaga di Rp526 miliar. Rasio lancar 2,30 memberi sinyal kemampuan membayar kewajiban jangka pendek cukup aman.

Namun di sisi lain, kinerja setahun terakhir masih dibayangi kerugian. Earnings per share (EPS) TTM tercatat negatif di -287,34, meski angka annualised menunjukkan 81,10 berkat perbaikan laba di beberapa kuartal. 

Margin laba bersih kuartalan tipis di 5,60 persen, sedangkan marjin operasional di 13,76 persen memberi sedikit ruang optimisme untuk sektor properti yang kompetitif ini.

Masalah terbesar ada di arus kas. Cash from operations dalam 12 bulan terakhir defisit Rp565 miliar, dan free cash flow juga minus Rp482 miliar. Kondisi ini membuat perusahaan harus sangat cermat mengatur belanja modal, yang pada periode sama tercatat kecil di Rp7 miliar. 

Sementara itu, interest coverage ratio negatif (-18,03) menandakan laba operasional belum mampu menutup beban bunga.

Secara profitabilitas, LPCK masih tertinggal. Return on equity tercatat -22,10 persen dan return on assets -11,79 persem, mencerminkan pengelolaan modal dan aset yang belum optimal. 

Namun, ada catatan positif, yaitu pendapatan kuartalan tumbuh 363,69 persen dibanding tahun lalu, dan laba bersih kuartalan melonjak hampir lima kali lipat. Lonjakan ini mengindikasikan ada upaya nyata untuk keluar dari tekanan, meski perjalanan masih panjang.

Dengan beban utang yang ringan dan posisi kas yang cukup, LPCK punya ruang untuk memulihkan kinerja. Kuncinya ada pada kemampuan menjaga momentum pertumbuhan pendapatan, memperkuat margin, dan mengubah arus kas menjadi positif secara konsisten. 

Bagi investor, saham ini menyimpan potensi turnaround, tetapi risikonya masih tinggi jika pasar properti tidak pulih sesuai harapan.(*)

Disclaimer:
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

Gabung Sekarang

Jurnalis

Yunila Wati

Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79