Logo
>

Saham Non-Blue Chip Buat IHSG Dibuka Menghijau

Sebanyak 224 saham langsung melaju di zona hijau saat pembukaan, sementara 63 saham terkoreksi dan 262 lainnya stagnan.

Ditulis oleh Hutama Prayoga
Saham Non-Blue Chip Buat IHSG Dibuka Menghijau
Papan pantau di Bursa Efek Indonesia (BEI). (Foto: KabarBursa/Abbas Sandji)

KABARBURSA.COM – Saham non-blue chip, yaitu PT Toba Pulp Lestari (INRU) berhasil mencatatkan sahamnya di chart teratas Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Rabu, 28 Mei 2025.

Hari ini, IHSG dibuka dengan catatan positif, menguat 0,38 persen atau naik 27 poin ke level 7.226, menandai awal yang cerah di tengah dinamika pasar.

Berdasarkan data RTI Business, sebanyak 224 saham langsung melaju di zona hijau saat pembukaan, sementara 63 saham terkoreksi dan 262 lainnya stagnan. Volume transaksi tercatat sebanyak 287,19 juta lembar saham dengan nilai mencapai Rp232,37 miliar.

Dari deretan saham yang mencuri perhatian, PT Toba Pulp Lestari Tbk. (INRU) memimpin sebagai top gainer. Harga sahamnya melesat ke level 735, menjadi saham dengan lonjakan tertinggi pada sesi pembukaan. 

Di posisi selanjutnya, saham PT Agro Yasa Lestari Tbk. (AYLS) turut meroket 16,55 persen atau naik 23 poin ke level 162. PT Era Mandiri Cemerlang Tbk. (IKAN) juga menorehkan kenaikan signifikan sebesar 14,77 persen ke level 101.

Penguatan juga dialami saham PT Garda Tujuh Buana Tbk. (GTBO) yang naik 25 poin ke 200, serta PT Kino Indonesia Tbk. (KINO) yang naik 125 poin ke 1.275.

Namun tak semua saham bergerak positif. Beberapa emiten justru terperosok ke zona merah. PT Martina Berto Tbk. (MBTO) mencatatkan pelemahan terdalam dengan koreksi 9,82 persen ke level 101. 

PT Boston Furniture Industries Tbk. (SOFA) dan PT Falmaco Nonwoven Industri Tbk. (FLMC) juga ikut melemah masing-masing ke level 66 dan 61.

Saham PT Cikarang Listrindo Tbk. (POWR) turun 6,08 persen ke posisi 695, sementara PT Hatten Bali Tbk. (WINE) terkoreksi 5,65 persen ke level 234.

Dari sisi sektoral, sektor teknologi menjadi motor penggerak utama dengan kenaikan mencapai 1,87 persen. Sektor energi turut menguat 0,72 persen, disusul sektor infrastruktur (0,32 persen), kesehatan (0,27 persen), dan sektor barang konsumsi non-siklikal (0,28 persen).

MNC Sekuritas: Waspadai Potensi Koreksi IHSG

Meskipun IHSG sempat menguat tipis pada Selasa (27/5), analis MNC Sekuritas mewanti-wanti potensi koreksi jangka pendek. Herditya Wicaksana, analis teknikal dari MNC Sekuritas, menjelaskan bahwa IHSG kini berada di fase akhir dari gelombang (v) dalam struktur wave [a] berdasarkan analisis teknikal.

"Indeks berpeluang terkoreksi ke kisaran 6.713–7.031. Namun jika mampu bertahan, ada potensi penguatan ke area 7.025–7.223," ungkapnya. Untuk hari ini, level support IHSG berada di 7.085 dan 7.009, sedangkan resistance dipatok di 7.263 dan 7.324.

Wall Street di Posisi Terbaik

Dari kancah global, sentimen positif datang dari Wall Street. Indeks saham AS kembali menguat setelah Presiden Donald Trump menunda rencana pengenaan tarif sebesar 50 persen terhadap produk-produk dari Uni Eropa, dari semula 1 Juni menjadi 9 Juli.

Kebijakan ini memberi angin segar bagi pasar. Indeks Dow Jones melonjak 740 poin atau 1,8 persen, sementara S&P 500 naik 2 persen dan Nasdaq terbang hingga 2,5 persen. Ini menjadi rebound penting setelah pasar sempat terpukul akibat pengumuman tarif yang menyasar negara-negara seperti Jerman dan Prancis.

Kepala strategi investasi di BlackRock Investment Institute, Jean Boivin, mengatakan bahwa pasar lebih percaya pada tindakan nyata daripada pernyataan politik. 

"Tekanan ekonomi memaksa kebijakan untuk berubah arah," ujarnya.

Meski begitu, pelaku pasar masih mewaspadai ketidakpastian lanjutan. S&P 500 memang mendekati level tertingginya, namun gejolak bulan lalu yang sempat memangkas nilainya hingga 20 persen belum sepenuhnya terlupakan.(*)

Disclaimer:
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

Gabung Sekarang

Jurnalis

Hutama Prayoga

Hutama Prayoga telah meniti karier di dunia jurnalistik sejak 2019. Pada 2024, pria yang akrab disapa Yoga ini mulai fokus di desk ekonomi dan kini bertanggung jawab dalam peliputan berita seputar pasar modal.

Sebagai jurnalis, Yoga berkomitmen untuk menyajikan berita akurat, berimbang, dan berbasis data yang dihimpun dengan cermat. Prinsip jurnalistik yang dipegang memastikan bahwa setiap informasi yang disajikan tidak hanya faktual tetapi juga relevan bagi pembaca.