Logo
>

Saham-saham Asia Reli: Pemicunya The Fed dan China

Ditulis oleh Syahrianto
Saham-saham Asia Reli: Pemicunya The Fed dan China

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Saham-saham di kawasan Asia mencatatkan kenaikan signifikan hingga mencapai level tertinggi pada Senin, 6 Mei 2024. Para pengamat mengatakan bahwa salah satu pemicunya adalah spekulasi baru mengenai Federal Reserve (The Fed) berpotensi menurunkan suku bunga pada 2024.

    Menurut seorang ekonom di Wells Fargo, reli pasar yang lebih luas di Asia didorong lebih jauh oleh laporan Non-Farm Payroll (NFP) pada Jumat, 3 Mei, yang merupakan data tingkat ketenagakerjaan di Amerika serikat (AS) selain dari sektor pertanian, pemerintahan, rumah tangga, dan lembaga-lembaga nonprofit, yang berada di bawah perkiraan.

    Hal ini memperkuat spekulasi bahwa The Fed kemungkinan akan menurunkan suku bunga tahun ini, terutama setelah Ketua The Fed Jerome Powell juga menegaskan kebijakan pelonggaran bank sentral minggu lalu.

    "Data tersebut menunjukkan pasar tenaga kerja masih ketat, namun tidak sekuat beberapa tahun lalu. Ini dapat mendukung perlambatan inflasi lebih lanjut seiring berjalannya tahun, meskipun perbaikan akan terjadi secara bertahap," tutur ekonom Wells Fargo.

    Oleh karena itu, indeks Asia-Pasifik, MSCI, yang paling luas di luar Jepang mencatatkan kenaikan signifikan sejak Februari 2023, setelah mengalami kenaikan terakhir kalinya sebesar 0,53 persen.

    Di sisi lain, saham-saham China yang diperdagangkan di luar negeri mencatatkan kenaikan signifikan minggu lalu. Indeks blue-chip China mengalami peningkatan sebesar 1,5 persen.

    Indeks Hang Seng Hong Kong mencatat kenaikan sebesar 4,7 persen selama minggu lalu, dengan mencatat kenaikan harian terpanjang sejak 2018 pada Jumat, 3 Mei 2024. Namun, indeks tersebut terakhir mengalami penurunan sebesar 0,1 persen. Indeks Golden Dragon China yang terdaftar di Nasdaq mengalami lonjakan sebesar 5,5 persen minggu lalu.

    Louisa Fok, seorang ahli strategi ekuitas China di Bank of Singapore, mengomentari soal pemulihan pasar China yang terjadi setelah pertemuan Politbiro negara tersebut. Dalam pertemuan itu, para pembuat kebijakan menyatakan komitmen untuk meningkatkan dukungan terhadap perekonomian melalui kebijakan moneter yang hati-hati dan tindakan fiskal yang proaktif.

    "Meskipun sikap kebijakan secara umum sejalan dengan yang diumumkan di Kongres Rakyat Nasional pada Maret, ada penonjolan kebijakan yang lebih mendukung kebijakan fiskal," kata Fok, dikutip Senin, 6 Mei.

    Dia menambahkan bahwa ke depannya, implementasi kebijakan akan menjadi katalis utama yang harus diperhatikan dalam beberapa bulan mendatang. Selain itu, momentum revisi perkiraan pertumbuhan pendapatan akan menjadi indikator penting lainnya yang harus diperhatikan dari perspektif fundamental perusahaan.

    Lebih lanjut, pemulihan ekonomi China, yang telah lama dinantikan, juga mulai mendapatkan momentumnya, dengan data pada Senin, 6 Mei, menunjukkan ekspansi aktivitas jasa di China yang sedikit melambat di tengah kenaikan biaya. Namun, pertumbuhan pesanan baru meningkat dan sentimen bisnis menguat secara signifikan.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Syahrianto

    Jurnalis ekonomi yang telah berkarier sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi Wartawan Muda dari Dewan Pers pada 2021. Sejak 2024, mulai memfokuskan diri sebagai jurnalis pasar modal.

    Saat ini, bertanggung jawab atas rubrik "Market Hari Ini" di Kabarbursa.com, menyajikan laporan terkini, analisis berbasis data, serta insight tentang pergerakan pasar saham di Indonesia.

    Dengan lebih dari satu tahun secara khusus meliput dan menganalisis isu-isu pasar modal, secara konsisten menghasilkan tulisan premium (premium content) yang menawarkan perspektif kedua (second opinion) strategis bagi investor.

    Sebagai seorang jurnalis yang berkomitmen pada akurasi, transparansi, dan kualitas informasi, saya terus mengedepankan standar tinggi dalam jurnalisme ekonomi dan pasar modal.