Logo
>

Saham SIG Masuk Daftar Konstituen Indeks Pefindo i-Grade

Ditulis oleh Pramirvan Datu
Saham SIG Masuk Daftar Konstituen Indeks Pefindo i-Grade

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) telah ditetapkan sebagai konstituen Pefindo Investment Grade Index (Indeks PEFINDO i-Grade) untuk periode Juli - Desember 2024 oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).

    Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni, menyambut positif penetapan ini sebagai bentuk pengakuan atas kemampuan SIG dalam menjaga pertumbuhan kinerja yang berkelanjutan dan memenuhi komitmen keuangan jangka panjang. Hal ini diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham dan pemangku kepentingan.

    "Perusahaan mengapresiasi dan menyambut positif keputusan Pefindo yang telah menetapkan SIG sebagai konstituen Indeks Pefindo i-Grade. Penetapan ini menjadi motivasi bagi SIG untuk meningkatkan kapabilitas dalam menjaga kepemimpinan di pasar dengan fundamental yang kuat dari inovasi dan efisiensi, peningkatan operational excellence, hingga pengelolaan finansial yang baik," ujar Vita dalam keterangannya di Jakarta, Minggu 14 Juli 2024.

    Indeks Pefindo i-Grade adalah layanan indeks berbasis peringkat dari Pefindo yang telah terdaftar di PT Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk memberikan alternatif acuan indeks saham bagi pelaku pasar modal. Konstituen Indeks Pefindo i-Grade terdiri dari 30 perusahaan yang tercatat di bursa dan memiliki peringkat idAAA sampai dengan idBBB- dengan kinerja yang terbaik. Sejak periode base date (28 Desember 2012), kinerja Indeks Pefindo i-Grade secara konsisten menunjukkan capaian yang unggul dibandingkan indeks-indeks saham acuan lain di BEI, dengan pengembalian (return) sebesar 126,51 persen, jauh di atas indeks lainnya.

    Pada 10 Agustus 2023, Pefindo menaikkan peringkat SIG menjadi idAA+ Positif dari sebelumnya idAA+ Stabil. Kenaikan peringkat tersebut mencerminkan posisi pasar SIG yang kuat, fasilitas produksi dan logistik yang terdiversifikasi dengan baik, serta profil keuangan yang sehat.

    Pefindo juga menetapkan peringkat IdAA+ untuk Obligasi Berkelanjutan II, Obligasi Berkelanjutan I Tahap II Seri A dan Seri B Tahun 2019, dan Obligasi Berkelanjutan II Tahap I Seri A dan Seri B Tahun 2022 yang diterbitkan oleh SIG, menunjukkan kemampuan kuat perusahaan untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjang atas efek utang dibandingkan dengan emiten lainnya di Indonesia.

    000

    PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memproyeksikan penerbitan obligasi korporasi akan berkisar antara Rp80 triliun hingga Rp90 triliun pada semester II-2024, mengikuti nilai jatuh tempo yang diperkirakan mencapai Rp85 triliun pada periode ini.

    “Kami optimis penerbitan akan berada di kisaran Rp80 triliun hingga Rp90 triliun,” ujar Kepala Divisi Riset Pefindo, Suhindarto di Jakarta, Selasa 9 Juli 2024.

    Suhindarto menjelaskan bahwa penerbitan obligasi korporasi di Indonesia sangat dipengaruhi oleh nilai jatuh tempo. Nilai jatuh tempo pada semester II-2024 diperkirakan lebih tinggi dibandingkan dengan semester II-2023.

    “Kami memperkirakan penerbitan di semester II-2024 akan lebih tinggi dibandingkan semester II tahun lalu,” ujar Suhindarto.

    Untuk nilai jatuh tempo obligasi korporasi pada semester II-2024, diperkirakan mencapai Rp42,50 triliun pada kuartal III-2024 dan Rp42,51 triliun pada kuartal IV-2024.

    “Secara total, semester II-2024 diproyeksikan mencapai Rp85,01 triliun, lebih tinggi dibandingkan dengan semester I-2024 yang mencapai Rp65 triliun,” kata Suhindarto.

    Sepanjang 2024,  Pefindo mencatat total nilai jatuh tempo obligasi korporasi mencapai Rp150,5 triliun, didominasi oleh sektor multifinance dengan Rp26,3 triliun dan sektor perbankan dengan Rp24,7 triliun.

    Nilai jatuh tempo dari sektor telekomunikasi mencapai Rp15,6 triliun, diikuti oleh sektor lembaga keuangan khusus senilai Rp14,4 triliun, dan pembiayaan non-multifinance senilai Rp12,1 triliun.

    Selain itu, nilai jatuh tempo dari sektor pulp and paper mencapai Rp8,5 triliun, diikuti oleh sektor pertambangan dengan Rp8,3 triliun, sektor konstruksi dengan Rp5,4 triliun, sektor properti dengan Rp4,5 triliun, sektor perkebunan dengan Rp4,4 triliun, serta sektor lainnya senilai Rp26,4 triliun.

    Surat Obligasi Korporasi

     PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo Pefindo) telah berhasil mendapatkan mandat untuk menerbitkan surat utang (obligasi) korporasi senilai Rp 53,17 triliun dari 48 penerbit hingga akhir Maret 2024.

    Menurut Kepala Divisi Riset Ekonomi  Pefindo, Suhindarto, sektor perbankan dan tambang menunjukkan rencana penerbitan terbesar. Lima perusahaan di sektor perbankan berencana menerbitkan surat utang korporasi sebesar Rp 7,65 triliun. Sementara itu, perusahaan tambang memiliki rencana penerbitan sebesar Rp 5,6 triliun dari lima perusahaan.

    Disusul oleh perusahaan sektor jasa konstruksi dan multifinance yang juga berencana menerbitkan surat utang senilai Rp 4,5 triliun dari masing-masing empat penerbit. Selain itu, dua perusahaan pembiayaan non-multifinance akan menerbitkan surat utang senilai Rp 4 triliun.

    Dari segi jenis surat utang, penawaran umum berkelanjutan (PUB) obligasi mendominasi dengan nilai sebesar Rp 21,67 triliun, diikuti oleh obligasi sebesar Rp 19,12 triliun, PUB Sukuk mencapai Rp 8,25 triliun, dan sukuk Rp 1,59 triliun.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Pramirvan Datu

    Pram panggilan akrabnya, jurnalis sudah terverifikasi dewan pers. Mengawali karirnya sejak tahun 2012 silam. Berkecimpung pewarta keuangan, perbankan, ekonomi makro dan mikro serta pasar modal.