KABARBURSA.COM - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyampaikan permintaan tambahan anggaran sebesar Rp3,05 triliun dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 saat rapat kerja dengan Komisi X di Gedung DPR Jakarta, Kamis, 13 Juni 2024.
Dalam penyampaiannya, Sandiaga menggunakan pantun untuk mengungkapkan keinginannya, sambil menyindir Kementerian Keuangan yang bertanggung jawab sebagai penentu anggaran.
"Pariwisata kita bertambah bagus. Kinerja ekrafnya semakin mulus. Kementerian keuangan perlu dielus-elus. Supaya Menparekraf selanjutnya tidak pinjam seratus," kata Sandiaga.
Sandiaga menjelaskan bahwa ia telah mengirimkan surat permohonan tambahan anggaran kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani, dengan anggaran tambahan sebesar Rp3 triliun yang telah dituangkan dalam surat resmi tersebut.
Namun, Sandiaga juga menyampaikan rasa kecewanya karena anggaran Kemenparekraf yang diajukan awalnya mengalami penurunan hampir 50 persen. Saat ini, pagu indikatif Kemenparekraf untuk tahun 2025 hanya sebesar Rp1,7 triliun.
"Penurunan anggaran sebesar 50 persen atau tepatnya 49,96 persen ini sangat dalam dan total anggaran ini Rp1,7 triliun sekian merupakan angka yang sangat jauh dari yang diajukan Rp7,4 triliun di awal proses ini," ungkap Sandiaga.
Sandiaga Uno berharap agar permintaan tambahan anggaran tersebut dapat dipertimbangkan serius, mengingat pentingnya dukungan anggaran untuk mengembangkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia, yang berpotensi besar dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja.
Investasi Parekraf Capai Rp11 Triliun
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengungkapkan bahwa investasi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif mencapai Rp11 triliun pada kuartal I 2024. Pernyataan ini disampaikannya dalam Konferensi Pers "The Weekly Brief with Sandi Uno" secara virtual, 13 April 2024. Sandiaga juga menegaskan, bahwa target investasi yang ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo untuk tahun ini mencapai Rp1.650 triliun.
Sandiaga menjelaskan bahwa sektor pariwisata dan ekonomi kreatif memiliki target untuk memberikan kontribusi sebesar 4 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), yang setara dengan sekitar Rp100 triliun.
"Jalau kita berkontribusi empat persen maka kita harus mendapatkan total antara hampir Rp80 sampai Rp100 triliun. Itu yang harus kita dapatkan," ujarnya.
Lebih lanjut, Sandiaga mengatakan bahwa pemerintah Indonesia telah aktif mengundang investor dari Timur Tengah, Asia, Eropa, dan Amerika Serikat untuk berinvestasi di sektor pariwisata. Untuk mendukung hal ini, pemerintah telah menyiapkan berbagai lokasi potensial seperti hotel, restoran, dan desa-desa wisata. Sandiaga juga menekankan bahwa investasi yang ditawarkan mencakup pengembangan resort tourism, tourism estate, dan tourism planning untuk destinasi super prioritas dan desa-desa wisata.
Dengan demikian, Sandiaga Uno menekankan pentingnya peningkatan investasi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif sebagai bagian dari strategi untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi yang ambisius dan memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional serta penciptaan lapangan kerja.
Program KaTa Kreatif
Untuk mendorong itu semua, Kemenparekraf terus mendukung para pelaku kreatif untuk mendaftarkan kabupaten/kotanya sebagai bagian dari program Kabupaten/Kota Kreatif (KaTa Kreatif). Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menyampaikan hal ini di Jakarta, 13 Mei 2024.
KaTa Kreatif merupakan program unggulan Kemenparekraf sejak 2022, yang bertujuan untuk menggali, mengelola, dan menumbuhkembangkan potensi kreatif lokal di berbagai kabupaten atau kota di Indonesia. Saat ini, program ini telah berhasil membentuk 194 KaTa Kreatif yang tersebar di 38 provinsi di seluruh Indonesia, dengan peningkatan pendaftar sebesar 43 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Sandiaga menyatakan bahwa Kemenparekraf menargetkan agar 514 kabupaten/kota mendaftarkan diri sebagai KaTa Kreatif. Dia yakin bahwa program ini akan dapat meningkatkan perekonomian daerah tersebut, terutama melalui sektor kreatif. KaTa Kreatif tidak hanya bertujuan untuk mengembangkan kreativitas lokal, tetapi juga untuk membangun kesadaran dan komitmen dari seluruh pemangku kepentingan, menciptakan ekosistem yang kondusif bagi pengembangan sektor ini.
Menparekraf berharap bahwa dengan keberadaan KaTa Kreatif, kabupaten dan kota di seluruh Indonesia dapat mencapai kemandirian ekonomi melalui pengelolaan yang matang dari potensi kreatif yang dimiliki. Hal ini diharapkan dapat berdampak positif pada peningkatan pendapatan daerah serta memperkuat kontribusi sektor kreatif dalam perekonomian domestik.
Upati Sleman Kustini Sri Purnomo mengungkapkan bahwa terpilihnya Kabupaten Sleman sebagai salah satu Kabupaten Kota Kreatif (KaTa Kreatif) di subsektor film, animasi, dan video telah memberikan dampak positif yang signifikan. Salah satu dampak yang terlihat adalah terciptanya lapangan pekerjaan dan pekerja yang kompeten di bidang tersebut.
Menurut Kustini Sri Purnomo, keberhasilan ini tercermin dari permintaan yang datang dari stasiun TV internasional kepada studio-studio di Kabupaten Sleman. Hal ini menunjukkan bahwa Kabupaten Sleman mampu bersaing tidak hanya di tingkat nasional tetapi juga internasional dalam industri kreatif ini.
Beliau juga menyampaikan bahwa pencapaian ini merupakan hasil dari sinergi dan kerja kolektif antara akademisi, pengusaha, komunitas, media massa, dan pemerintahan. Dengan adanya kolaborasi ini, Sleman dapat memperkuat posisinya sebagai pusat pengembangan industri kreatif di Indonesia, yang berpotensi besar untuk terus berkembang dan memberikan kontribusi ekonomi yang signifikan baik secara lokal maupun global.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.