KABARBURSA.COM - PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) bersiap menjalankan aksi korporasi yang bakal mengubah wajah perdagangannya di Bursa Efek Indonesia.
Emiten energi milik taipan Prajogo Pangestu ini akan melakukan pemecahan nilai nominal saham (stock split) dengan rasio 1 banding 10. Jika rencana ini disetujui pemegang saham, setiap satu lembar saham lama akan berubah menjadi sepuluh lembar saham baru.
Nilai nominal saham juga akan ikut menyesuaikan, dari semula Rp200 menjadi Rp20 per saham. Jumlah saham beredar pun meluber, dari sekitar 11,24 miliar lembar menjadi 112,41 miliar lembar.
Meski angka-angka itu tampak besar, langkah ini bukan berarti CUAN membagi-bagi nilai perusahaannya. Kapitalisasi pasar tetap sama, yang berubah hanya nominal dan jumlah lembar sahamnya.
Rencananya, perseroan akan meminta restu investor dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar pada 30 Juni 2025. Bila disetujui, perdagangan saham dengan nilai nominal lama Rp200 akan berakhir pada 8 Juli 2025 di pasar reguler.
Selanjutnya, saham dengan nilai baru Rp20 akan mulai diperdagangkan di pasar tunai pada 9 Juli, lalu menyusul di pasar reguler dan negosiasi pada 10 Juli 2025.
Langkah ini bukan tanpa alasan. Sejak melantai di bursa pada 2023, performa keuangan CUAN mencatatkan lonjakan signifikan. Pendapatan tahun lalu tumbuh lebih dari tujuh kali lipat, naik 719 persen dibanding tahun sebelumnya.
Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk juga melonjak lebih dari sembilan kali lipat atau 929 persen. Peningkatan ini tentu berdampak langsung pada harga saham CUAN yang kian menanjak dan menjadi incaran investor.
Ini Dia Tujuan Stock Split CUAN
Melalui pemecahan nilai nominal ini, manajemen CUAN berharap saham mereka akan lebih terjangkau bagi kalangan investor ritel.
Dengan harga yang lebih rendah per lembarnya, saham ini diharapkan bisa menarik lebih banyak investor baru, memperluas basis pemegang saham, dan meningkatkan likuiditas perdagangan. Saham yang lebih aktif diperdagangkan di bursa juga biasanya lebih menarik perhatian pasar.
Strategi ini juga dinilai sebagai langkah memperkuat pondasi perusahaan dalam menghadapi rencana ekspansi ke depan. Dengan basis investor yang lebih luas dan terdiversifikasi, CUAN berharap bisa mendapat dukungan lebih solid jika kelak membutuhkan pendanaan eksternal atau menjalankan proyek-proyek besar.
Yang menarik, aksi stock split ini diyakini tidak akan berdampak negatif terhadap kondisi keuangan perseroan. Sebaliknya, ini menjadi peluang untuk meningkatkan visibilitas CUAN di pasar sekaligus memperluas kepemilikan publik.
Namun, seperti halnya semua aksi korporasi, investor tetap perlu mencermati dinamika harga pasca pelaksanaan stock split. Fluktuasi harga bisa terjadi, terutama jika aksi ambil untung dari para trader jangka pendek mulai mendominasi.
Dengan kinerja fundamental yang solid dan strategi korporasi yang diarahkan untuk memperluas pasar, CUAN tampaknya bukan hanya sekadar nama. Saham ini memang sedang memberi peluang cuan dan kini menjangkau lebih banyak tangan untuk ikut serta di dalamnya.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.