KABARBURSA.COM - PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) menetapkan kurs dividen sebesar Rp15.439 per dolar AS, sehingga total dividen interim mencapai US$400 juta setara dengan Rp6,17 triliun yang diberikan kepada pemegang saham.
Sekretaris Perusahaan ADRO, Mahardika Putranto, menjelaskan bahwa kurs konversi untuk pembagian dividen interim menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal 2 Januari 2024, yakni sebesar Rp15.439 per dolar AS.
Total dividen tunai interim yang akan dibagikan oleh Adaro dalam mata uang rupiah mencapai Rp6.175.623.555.882 atau Rp6,17 triliun, seperti diungkap dalam keterbukaan informasi pada Selasa (2/12/2023).
Dividen Adaro akan diberikan kepada pemegang 30.881.205.900 (30,88 miliar) lembar saham, dengan setiap saham berharga Rp199,98. Adaro menjadwalkan cum dividen pada Kamis (28/12/2023), dan investor yang ingin mendapatkan dividen ADRO harus terdaftar paling lambat pada tanggal cum date dividennya.
Pembagian dividen interim dijadwalkan pada tanggal 12 Januari 2024. Perlu dicatat bahwa emiten batu bara yang dipimpin oleh konglomerat Garibaldi Thohir, yaitu PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO), berencana membagikan dividen interim tahun buku 2023 senilai US$400 juta.
Dividen ADRO ini didasarkan pada Keputusan Direksi dan Dewan Komisaris yang dikeluarkan pada tanggal 14 Desember 2023. Adaro memutuskan untuk membagikan dividen interim ini berdasarkan laba bersih perseroan pada periode 9 bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2023.
Meskipun ADRO mencatatkan penurunan pendapatan usaha sebesar 15,76 persen menjadi US$4,98 miliar atau setara Rp77,14 triliun (menggunakan kurs jisdor Rp15.487) sepanjang periode sembilan bulan 2023 akibat penurunan harga batu bara global, laba bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk tetap tercatat sebesar US$1,21 miliar atau setara Rp18,87 triliun, mengalami penurunan sebesar 35,96 persen.
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.