Logo
>

Sejarah dan Syarat Hewan yang Dijadikan Kurban

Ditulis oleh KabarBursa.com
Sejarah dan Syarat Hewan yang Dijadikan Kurban

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Kurban dapat diartikan sebagai persembahan kepada Allah SWT dengan menyembelih hewan ternak seperti kambing, domba, sapi maupun unta.

    Hukum kurban adalah sunnah yang sangat dianjurkan bagi umat Islam. Ibadah kurban dilakukan pada Hari Raya Iduladha.

    Hal ini juga menjadi bentuk kebaikan dari orang yang berkurban (mudhohi) untuk menolong sesama, terutama kaum Muslim yang membutuhkan protein dari daging hewan kurban.

    Lantas, apa saja sejarah dan syarat-syarat hewan yang layak dan diperbolehkan untuk dijadikan hewan kurban? Simak, berikut penjelasan mengenai syarat-syarat hewan untuk kurban yang dirangkum dari berbagai sumber:

    Sejarah kurban

    Sejarah kurban dalam agama Islam memiliki akar yang berhubungan dengan kisah Nabi Ibrahim (Abraham) dan putranya, Nabi Ismail (Ishmael), sebagaimana diceritakan dalam Al-Quran. Kisah ini menjadi landasan sejarah bagi ibadah kurban yang dilakukan oleh umat Muslim.

    Menurut cerita dalam Al-Quran, Allah SWT menguji kesetiaan Nabi Ibrahim dengan memerintahkan beliau untuk mengorbankan putranya, Nabi Ismail. Nabi Ibrahim, yang taat kepada Allah, bersedia melaksanakan perintah tersebut. Namun, ketika Nabi Ibrahim bersiap untuk mengorbankan putranya, Allah menggantikannya dengan seekor domba sebagai pengorbanan.

    Kejadian ini menjadi peristiwa yang penting dalam sejarah agama Islam, menandakan ketundukan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail kepada kehendak Allah. Ibadah kurban dalam agama Islam diyakini sebagai bentuk penghormatan dan pengabdian yang mengikuti contoh tersebut.

    Syarat Hewan Kurban

    1. Hewan ternak

    Jenis hewan kurban adalah salah satu yang wajib diperhatikan, yaitu wajib hukumnya menyembelih hewan ternak sebagai hewan kurban.

    2. Usia hewan yang cukup

    Memperhatikan usia hewan kurban juga merupakan hal yang wajib. Syarat usia untuk sapi minimal 2 tahun dan telah masuk tahun ke-3, untuk unta minimal berusia 5 tahun dan telah masuk tahun ke-6, untuk domba berusia 1 tahun atau minimal berusia 6 bulan bagi yang sulit mendapatkan domba berusia 1 tahun, dan untuk kambing minimal berusia 1 tahun dan telah masuk tahun ke-2.

    3. Bebas dari cacat

    Sebelum membeli hewan kurban, perlu diperhatikan kondisi fisik hewan tersebut. Hindari kondisi fisik cacat seperti hewan yang buta, sedang sakit, kaki pincang dan hewan yang tergolong kurus serta tidak memiliki tulang sumsum.

    4. Bukan hewan yang memakan najis

    Hindari memilih dan menyembelih hewan yang sudah lama terkurung dan akhirnya hewan tersebut memakan kotoran, karena hal itu dapat membuat hewan tersebut sakit dan dapat menyebarkan penyakit.

    Tips Memilih Hewan Kurban

    Pedagang hewan kurban memiliki cara tersendiri dalam memilih hewan kurban untuk dijual. Cara merawat menjadi bagian penting dalam menjalankan bisnis ini.

    Mulyadin, seorang pedagang hewan kurban di Joglo, Jakarta Barat, membagikan strategi merawat hewan kurban, khususnya sapi. Hal pertama yang harus dilakukan adalah memastikan sapi merasa nyaman agar tidak stres.

    "Kenyamanan sapi itu harus terjaga supaya dia tidak stres," kata Mulyadin kepada Kabar Bursa, Sabtu, 8 Juni 2024.

    Menurut dia, mayoritas sapi yang mengalami stres disebabkan oleh kurangnya perhatian khusus, seperti tempat tidur yang tidak nyaman dan keterlambatan pemberian makan.

    Pria yang telah menekuni bisnis jual hewan kurban selama 12 tahun ini mengakui bahwa merawat sapi bukanlah hal yang mudah. Namun, ia yakin setiap orang bisa melakukannya jika ada kemauan.

    "Kalau dibilang susah (merawat sapi) pasti susah. Karena sudah terbiasa, saya tidak ada kendala. Pahit dan manis sudah saya alami," ucap Mulyadin sambil tersenyum.

    Mulyadin mengaku mendapatkan sapi untuk dijualnya kembali mayoritas berasal dari Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB). Ia menyatakan bahwa sapi jenis ini memiliki banyak peminat karena kualitasnya yang bagus, terutama dari segi daging.

    "Kualitas sapi asal Bima sangat bagus, terutama dari segi dagingnya. Karena itu, banyak yang berminat," ungkap Mulyadin.

    Meskipun begitu, ia tetap selektif dalam memilih sapi yang akan dijual. "Kami memilih sapi yang gemuk dan sehat supaya peminatnya banyak, karena pembeli kebanyakan ingin sapi yang sehat dan mulus. Maka dari itu, kami harus pilih-pilih dulu di Bima," ujarnya.

    Untuk mempersiapkan penjualan hewan kurban, Mulyadin membutuhkan waktu satu hingga dua bulan sebelum Hari Raya Iduladha. Hal ini karena jarak antara Bima dan Jakarta yang cukup jauh.

    Pada tahun ini, Mulyadin total menjual 95 ekor hewan kurban, terdiri dari 92 ekor sapi dan 3 ekor kerbau.

    "Sapi saya sediakan dari harga Rp16 juta untuk jenis lokal dari Bima, hingga Rp30 juta. Untuk kerbau mulai dari Rp22 juta sampai Rp27 juta," imbuhnya.

    Usaha Mulyadin dalam memilih dan merawat sapi membuahkan hasil. Sembilan hari sebelum Hari Raya Iduladha, hewan dagangannya sudah laris manis dibeli konsumen. Kata dia, hewan kurban dagangannya sudah laku sekitar 80 persen.

    "Penjualan sudah masuk 80 persen, tinggal sisanya 20 persen yang belum terjual," ungkapnya.

    Berbicara soal keuntungan, Mulyadin memperkirakan pendapatan bersih yang didapatnya dari penjualan hewan kurban tahun ini mencapai Rp115 juta.

    "Untuk penjualan sapi sekitar Rp100 juta dan kerbau Rp15 juta. Jadi total Rp115 juta pendapatan bersih," ucap Mulyadi memberitahu. (ant/*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi