KABARBURSA.COM - Perdagangan saham FORU (PT Fortune Indonesia Tbk) kembali menjadi perhatian Bursa Efek Indonesia (BEI). Terhitung hari ini, BEI menghentikan semua perdagangan saha FORU lantaran terjadi peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham ini.
Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI Yulianto Aji Sadono, dalam pengumuman bursa Senin, 15 Juli 2024, mengatakan, penghentian perdagangan ini sebagai bentuk perlindungan bagi investor. BEI memandang perlu untuk melakukannya sementara di pasar reguler dan pasar tunai mulai sesi I perdagangan 16 Juli 2024 hingga pengumuman lebih lanjut.
PT Fortune Indonesia Tbk baru saja dilepas dari suspensi dan ditransaksikan dalam sembilan hari perdagangan sejak 3 Juli 2024. Harga saham FORU kemudian menguat dalam lima hari perdagangan berturut-turut sejak 9-15 Juli kemarin. Bahkan, Senin, 15 Juli 2024, saham ini mentok auto rejection atas (ARA) dengan kenaikan 24,76 persen ke Rp1.940 per saham.
Kemarin adalah kedua kalinya FORU mentok ARA, setelah Jumat, 12 Juli 2024, berada di posisi yang sama. Dalam lima hari perdagangan, harga saham FORU mengakumulasi kenaikan sebesar 105,29 persen.
Lebih jauh lagi, dalam periode year to date, saham FORU ternyata diam-diam sudah terbang 1.337 persen. Jika ada yang membeli saham ini pada 2 Januari di Rp135 dan masih hold sampai sekarang, maka memperoleh capital gain sejumbo ini.
Sekadar informasi, BEI menyetor perdagangan saham FORU sejak 29 Februari lalu. BEI baru melepas suspensi saham FORU pada 3 Juli 2024. Tetapi saat lepas suspensi, saham FORU ditransaksikan dengan full periodic call auction (FCA) karena masuk dalam pemantauan khusus.
Saat ditransaksikan dengan FCA, saham FORU cenderung menguat. BEI melepas FORU dari pemantauan khusus pada Jumat, 12 Juli 2024.
Tren Bullish Saham FORU: Terbang 1.295,26 Persen Sejak Januari
Saham FORU mengalami kenaikan luar biasa sejak Rabu, 24 Januari 2024. Tren ini dipastikan oleh persilangan MA5 dan MA21 di level Rp147, yang menandakan perubahan signifikan dalam performa saham.
Sejak konfirmasi tersebut, saham FORU melonjak hingga 1.295,26 persen, dari harga pembukaan di Rp139 hingga mencapai level Rp1.940 saat ini. Kenaikan ini mencerminkan antusiasme pasar dan kepercayaan terhadap prospek perusahaan.
Pada Maret 2024, terjadi perubahan besar dalam komposisi kepemilikan saham FORU. IMR Asia Holding secara resmi mengakuisisi 77,7 persen saham perseroan, menunjukkan langkah strategis yang signifikan dan kepercayaan investor terhadap masa depan FORU.
Dengan nilai akuisisi mencapai Rp45,29 miliar, IMR Asia Holding menunjukkan komitmen serius dalam mendukung perkembangan FORU.
"Fortune Indonesia menerima pemberitahuan tertulis dari IMR Asia Holding Pte Ltd pada 8 Maret 2024 terkait pengambilalihan saham FORU yang dimiliki oleh PT Karya Citra Prima (KCP)," ungkap Sari Dewi, Sekretaris Perusahaan Fortune Indonesia, Jumat (8/3).
IMR Asia Holding mengambil alih 361,50 juta saham FORU dari KCP, yang setara dengan 77,7 persen dari total saham yang diterbitkan dan disetor penuh. Transaksi ini telah selesai pada 7 Maret 2024.
"Fortune Indonesia dan PT Karya Citra Prima tidak memiliki hubungan afiliasi dengan IMR Asia Holding Pte. Ltd sebelum pengambilalihan ini," tambahnya.
Tujuan pengambilalihan ini adalah untuk investasi dan pengembangan usaha FORU. Dengan demikian, IMR Asia Holding kini resmi menjadi pemegang saham pengendali FORU. Mereka juga akan melaksanakan penawaran tender wajib sesuai dengan peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 9 Tahun 2018 tentang pengambilalihan perusahaan terbuka.
Sebelumnya diberitakan, IMR Asia Holding Pte Ltd resmi mengakuisisi 361,5 juta saham PT Fortune Indonesia Tbk (FORU), yang setara dengan 77,7 persen dari total saham perseroan. Sebelum diakuisisi, FORU berada di bawah kendali konglomerat ternama, Peter Sondakh.
Sejumlah 77,7 persen saham FORU dibeli oleh IMR Asia dari PT Karya Cipta Prima, yang sebelumnya menguasai 415,22 juta saham atau 89,25 persen dari total saham FORU. Akuisisi ini telah diselesaikan pada 7 Maret 2024.
Menurut manajemen IMR, harga pengambilalihan per saham adalah Rp 125,31, dengan total nilai pengambilalihan mencapai Rp 45,29 miliar. Selain itu, IMR juga menuntaskan penawaran tender wajib untuk saham FORU, dengan maksimal 10,75 persen saham.
Periode penawaran tender wajib ini berlangsung dari 1 Mei 2024 hingga 30 Mei 2024, dan transaksi atas penawaran tender wajib tersebut telah sepenuhnya diselesaikan oleh IMR pada 11 Juni 2024. Selama periode ini, IMR berhasil membeli sebanyak 375.500 lembar saham FORU yang mewakili 0,08 persen dari total saham FORU.
Aksi korporasi yang dilakukan oleh IMR Asia Holding dengan mengakuisisi 77,7 persen saham PT Fortune Indonesia Tbk (FORU) menandakan langkah strategis dan keyakinan yang kuat terhadap potensi masa depan perusahaan. Akuisisi ini, yang melibatkan transaksi senilai Rp 45,29 miliar dan diikuti dengan penawaran tender wajib, telah mengubah komposisi kepemilikan saham FORU secara signifikan. Sebelumnya dikuasai oleh konglomerat Peter Sondakh melalui PT Karya Cipta Prima, kini FORU berada di bawah kendali IMR Asia Holding. Langkah ini diharapkan dapat membawa FORU menuju perkembangan dan pertumbuhan yang lebih baik di masa mendatang.(*)