Logo
>

Senin 23 Desember, IHSG Berpotensi Menguat

Ditulis oleh KabarBursa.com
Senin 23 Desember, IHSG Berpotensi Menguat

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan berpotensi menguat sepanjang perdagangan pada Senin, 23 Desember 2024.

    CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya memproyeksikan pergerakan IHSG diprediksi akan berada dalam kisaran 6.936 hingga 7.123.

    William menjelaskan bahwa IHSG saat ini masih bergerak dalam rentang konsolidasi menjelang pekan terakhir tahun 2024.

    “Momentum teknikal rebound mulai terlihat, didukung oleh kondisi perekonomian yang cenderung stabil,” kata William dalam risetnya, Minggu, 23 Desember 2024.

    Menurutnya, prospek penguatan IHSG semakin terbuka dengan harapan kinerja emiten yang diperkirakan akan membaik sepanjang tahun 2024. Laporan keuangan emiten yang akan dirilis pada awal 2025 diprediksi akan memberikan sentimen positif terhadap pasar saham.

    Adapun saham-saham yang direkomendasikan untuk dipertimbangkan antara lain, CTRA, ASRI, APLN, SMRA, ASII, SMGR, TLKM, BBRI, UNVR, dan JSMR.

    Proyeksi IHSG Sepekan ke Depan

    Sementara itu, pergerakan IHSG belum mampu menembus level 7.000 dalam beberapa waktu terakhir. Namun, para analis optimistis bahwa momentum Natal yang akan datang dapat membangkitkan sentimen positif di kalangan investor dan memicu Santa Claus Rally.

    Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Jumat, 20 Desember 2024, IHSG tercatat menguat 0,09 persen dan berada di level 6.983,87. Meski demikian, IHSG mengalami penurunan sebesar 4,65 persen dalam sepekan perdagangan terakhir dan belum mampu melampaui level 7.000.

    Penurunan IHSG ini seiring dengan keluarnya dana asing dari pasar saham Indonesia. Dalam periode 16 hingga 20 Desember 2024, tercatat nilai jual bersih (net sell) asing mencapai Rp4,08 triliun.

    Namun, para analis memprediksi pergerakan IHSG akan menguat pada pekan depan, seiring dengan adanya potensi Santa Claus Rally.

    Tim Riset Phintraco Sekuritas menilai secara teknikal, indikator Moving Average Convergence Divergence (MACD) menunjukkan pelebaran negative slope, sementara Stochastic RSI mendekati zona oversold.

    “Berdasarkan analisis tersebut, kami memperkirakan IHSG berpotensi bergerak konsolidasi di rentang level 6.950-7.050 pada perdagangan Senin, 23 Desember 2024,” tulis Tim Riset Phintraco Sekuritas dalam laporan yang dirilis pada Minggu, 22 Desember 2024.

    Sentimen eksternal yang memengaruhi pergerakan IHSG adalah rilis data Consumer Confidence Index (CB Consumer Confidence) AS untuk bulan Desember 2024, yang diperkirakan akan naik menjadi 113 dari level 111,7 pada November 2024. Hal ini mencerminkan tingkat kepercayaan konsumen AS yang tetap stabil terhadap kondisi perekonomian negara tersebut.

    Di sisi domestik, pasar juga mengantisipasi rilis data M2 Money Supply untuk bulan November 2024 yang dapat memberikan gambaran mengenai likuiditas perekonomian Indonesia.

    Menurut Tim Riset MNC Sekuritas, IHSG diprediksi akan mulai menguat pekan depan, seiring dengan munculnya volume pembelian. Saat ini, IHSG tengah berada dalam fase wave C dari wave 2, yang berpotensi terkoreksi ke rentang 6.835-6.922. Namun, ada peluang bagi IHSG untuk menguat dalam jangka pendek ke rentang 7.015-7.053.

    MNC Sekuritas juga memproyeksikan IHSG bergerak di rentang support 6.951 dan 6.843, serta resistance di level 7.118 dan 7.263.

    Santa Claus Rally Dorong Optimisme

    Pada akhir tahun, IHSG sering kali dipengaruhi oleh fenomena yang dikenal dengan nama Santa Claus Rally, yaitu kecenderungan penguatan pasar saham selama pekan terakhir Desember hingga dua hari pertama perdagangan di tahun baru. Fenomena ini umumnya dipicu oleh faktor-faktor seperti perhitungan pajak hingga aksi investor yang cenderung membeli saham untuk memanfaatkan bonus liburan.

    Senior Market Chartist Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta menjelaskan bahwa pada periode tersebut, konsumsi domestik biasanya mengalami peningkatan. Berdasarkan rotasi sektor, investor cenderung fokus pada sektor-sektor seperti kesehatan, energi, industri dasar, infrastruktur, dan sektor non-siklikal.

    “Sektor peritel juga mendapatkan sentimen positif, terutama karena periode diskon produk yang mendorong masyarakat untuk berbelanja lebih banyak,” kata Nafan.

    Dari sisi indikator makroekonomi, indeks keyakinan konsumen masih berada di atas level 100, dan indeks penjualan ritel juga tercatat kuat di atas level 200, yang menunjukkan optimisme di sektor ritel.

    Sementara itu, Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) Imam Gunadi menyebutkan bahwa pada momen Santa Claus Rally, sektor-sektor seperti ritel, pariwisata, dan perhotelan akan merasakan dampak positif dari lonjakan belanja konsumen dan perjalanan liburan.

    Peningkatan permintaan terhadap barang-barang konsumsi, seperti pakaian, elektronik, dan makanan, juga akan mendorong kinerja sektor manufaktur dan distribusi. (*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi