Logo
>

Senjakala ATM, Nasabah Mulai Ogah Pakai Kartu

Ditulis oleh KabarBursa.com
Senjakala ATM, Nasabah Mulai Ogah Pakai Kartu

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Bank Indonesia (BI) mencatat penurunan signifikan dalam penggunaan kartu ATM untuk transaksi pembayaran. Pada Mei 2024, nilai transaksi kartu ATM anjlok 12,49 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, mencapai Rp619,19 triliun.

    Penurunan ini sejalan dengan penyusutan jumlah gerai ATM yang dilaporkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam Laporan Surveillance Perbankan Indonesia (LSPI) triwulan IV-2023. Terjadi pengurangan 1.417 unit mesin ATM, CDM, dan CRM dalam kurun waktu empat bulan, melanjutkan tren penurunan yang telah berlangsung sejak tahun sebelumnya.

    Data OJK menunjukkan bahwa pada triwulan IV-2023, terdapat 91.412 unit mesin ATM, CDM, dan CRM, lebih sedikit dibandingkan 92.829 unit pada triwulan III-2023. Dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2022, jumlah mesin ATM menyusut 2.604 unit.

    Fenomena ini tak hanya terjadi pada gerai ATM, kantor fisik perbankan pun mengalami penyusutan. Pada triwulan IV-2023, tercatat 115.539 jaringan kantor perbankan, terdiri dari 115.473 kantor di dalam negeri dan 66 kantor di luar negeri. Angka ini lebih rendah dibandingkan 120.216 jaringan kantor pada triwulan III-2023.

    Penyusutan ini, menurut OJK karena penurunan jumlah kantor cabang pembantu di dalam negeri sebanyak 186 unit dan penyusutan terminal perbankan elektronik (ATM/CDM/CRM) sebanyak 1.417 unit.

    Secara keseluruhan, terjadi penyusutan 4.676 kantor perbankan pada akhir 2023 dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.

    Sementara tren penurunan transaksi ATM berlangsung, transaksi kartu kredit justru mengalami peningkatan. Pada Mei 2024, nilai transaksi kartu kredit mencapai Rp34,39 triliun, naik 11,67 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

    Fenomena ini menunjukkan pergeseran pola transaksi masyarakat menuju metode pembayaran digital seperti mobile banking, electronic money, dan QRIS.

    Mulai Malas Pakai ATM

    Jumlah transaksi menggunakan kartu ATM atau debit perbankan turun dari tahun ke tahun (year on year/yoy). Kondisi ini menunjukkan bagaimana masyarakat RI makin malas pakai kartu ATM dan beralih ke metode transaksi keuangan lainnya.

    Sebelumnya, Gubernur BI, Perry Warjiyo, mengatakan pada April 2024 lalu jumlah transaksi menggunakan kartu ATM mencapai Rp 619,19 triliun. Jumlah ini tercatat turun hingga 12,49 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

    "Nominal transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM atau debit turun sebesar 12,49 persen yoy mencapai Rp 619,19 triliun," kata Perry dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI April lalu.

    Di sisi lain, jumlah pengguna transaksi bank digital mencapai Rp 5.340,92 triliun. Jumlah ini mengalami peningkatan sebesar 19,08 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

    Begitu juga dengan jumlah transaksi menggunakan uang elektronik sebesar Rp 90,44 atau naik 33,99 persen yoy. Sedangkan untuk nominal transaksi QRIS tumbuh 194,06 persen yoy, dengan jumlah pengguna mencapai 48,90 juta dan jumlah merchant 31,86 juta.

    "Nominal transaksi digital banking tercatat Rp 5.340,92 triliun atau tumbuh sebesar 19,08 persen yoy dan nominal transaksi Uang Elektronik meningkat 33,99 persen yoy sehingga mencapai Rp 90,44 triliun," jelasnya.

    Kondisi ini menunjukkan bagaimana masyarakat Indonesia mulai mengurangi transaksi menggunakan kartu ATM dan beralih ke transaksi digital.

    Transaksi Melambung

    Dari kalangan perbankan, peningkatan transaksi mobile banking memang paling tidak berdampak pada dua hal yakni pertumbuhan dana murah lewat kemudahan pembukaan rekening dan peluang meningkatkan pendapatan berbasis komisi alias fee based income.

    Saat ini, PT Bank Syariah Indonesia Tbk. alias BSI (BRIS) juga melaporkan bahwa pihaknya tengah berproses mengembangkan aplikasi super alias super app BSI Mobile tahun ini untuk merambah era perbankan digital. Terbaru, perseroan tengah mengajukan proses perizinan ke Bank Indonesia (BI).

    Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan pengembangan super app BSI sedang dalam tahap uji coba di internal. "Kemudian, masuk posisi demo, dipakai sambil berjalan mengajukan izin," ujarnya dalam konferensi pers rapat RUPST Mei lalu

    Dalam hal jumlah pengguna mobile banking pada kelompok bank jumbo, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) berada di posisi puncak mengalahkan bank lainnya dengan total pengguna mobile banking sebanyak 33,5 juta pada kuartal I/2024.

    Jumlah pengguna BRImo ini tumbuh 30,3 persen secara tahunan dari periode yang sama tahun sebelumnya 25,7 juta pengguna pada kuartal I/2023.

    Menyusul BRI, BBCA pada kuartal I/2024 mencatat jumlah pengguna mobile banking BCA sebanyak 30,8 juta pengguna per Maret 2024, tumbuh 9 persen yoy dari sebelumnya 28,3 juta.

    Lalu, volume transaksi digital, yang terdiri dari mobile dan internet banking BCA mencapai 7,2 miliar, tumbuh 24 persen yoy dari tahun sebelumnya 5,8 miliar. Adapun, total nilai transaksi mobile dan internet banking mencapai Rp6,586 triliun, naik 12 persen yoy.

    Peringkat ketiga diduduki PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) yang mencatatkan pengguna mobile banking sebanyak 24 juta pada kuartal I/2024, tumbuh 39 persen secara tahunan.

    Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi menjelaskan melalui Super App Livin’ by Mandiri yang telah mampu mengelola 846 juta transaksi pada kuartal I/2024, meningkat 41,7 persen secara YoY. (*)

     

     

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi