KABARBURSA.COM-Bitcoin (BTC) kembali mengguncang dunia keuangan dengan pencapaiannya yang menakjubkan. Nilai aset digital ini telah menembus level tertinggi baru atau yang dikenal dengan istilah "new all time high" (ATH).
Pada hari Senin 11 Maret 2024 Bitcoin mencatatkan rekor tertinggi sepanjang masa ketika harganya melebihi angka US$71.000 atau setara dengan lebih dari Rp 1,1 miliar. Kinerja gemilang Bitcoin ini melanjutkan tren positifnya sejak bulan Februari, dengan kenaikan sekitar 43,55persen menurut data Bitcoin Monthly Returns.
CEO Tokocrypto Yudhono Rawis, mengamati bahwa ada berbagai faktor yang mendorong kenaikan harga Bitcoin ke level tertingginya. Salah satunya adalah lonjakan aliran dana ke dalam Exchange Traded Fund (ETF) Bitcoin spot di Amerika Serikat (AS).
Persetujuan dan peluncuran ETF Bitcoin tahun ini telah membuka pintu bagi banyak institusi untuk mengakumulasi Bitcoin. Sebanyak sembilan manajer aset terkemuka telah berperan dalam mendorong harga Bitcoin mencapai puncak baru, dan prospeknya menunjukkan bahwa tren ini akan berlanjut.
"Tren kenaikan Bitcoin saat ini merupakan hal yang mengejutkan bagi pasar sejak awal tahun 2024," ungkap Yudho kepada Kontan.co.id.
Menurut Yudho, harga BTC terus naik seiring antisipasi investor terhadap peristiwa halving Bitcoin yang akan datang. Halving seringkali memicu spekulasi yang meningkatkan minat investor dan menghasilkan keuntungan.
Proses halving yang mengurangi suplai Bitcoin baru itu dianggap dapat meningkatkan volatilitas pasar karena ketidakpastian yang timbul dari perubahan dalam keseimbangan penawaran dan permintaan. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika harga Bitcoin melonjak tinggi melebihi level tertinggi.
Lebih lanjut, Yudho menyatakan bahwa optimisme pasar terhadap potensi pemangkasan suku bunga AS juga semakin meluas. Pasar sangat mengantisipasi penurunan suku bunga, sementara pejabat The Fed terus berusaha mengelola harapan tersebut.
Karena itu, laporan inflasi Consumer Price Index (CPI) Amerika pekan ini dinilai akan sangat menentukan arah kebijakan The Fed dalam pertemuan bulan Maret. Data CPI dan indikator penting lainnya akan menjadi fokus utama, menjelang pertemuan Fed yang hanya tinggal seminggu lagi.
"Gabungan faktor-faktor ini menambahkan ketegangan dan antisipasi di pasar, dengan investor dan analis menantikan bagaimana dinamika ini akan mempengaruhi pasar kripto dan ekonomi secara keseluruhan," tutup Yudho.