KABARBURSA.COM - Selama sepekan kemarin, periode 6 hingga 10 Januari 2025, Bursa Efek Indonesia atau BEI mencatatkan lima perusahaan melakukan Initial Public Offering atau IPO, tiga obligasi, dua sukuk, dan satu waran.
Sekretaris Perusahaan BEI Kautsar Primadi Nurahmad, memaparkan perdagangan pada Rabu, 8 Januari, dibuka oleh tiga perusahaan, yakni PT Asuransi Digital Bersama Tbk (YOII), PT Kentanix Supra International Tbk (KSIX), dan PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU).
Dalam keterangan tertulisnya yang dikutip pada Minggu, 12 Januari 2025, Kautsar menjelaskan saham YOII, yang terdaftar di papan pengembangan, bergerak di sektor keuangan dengan sub industri asuransi umum, menjadi perusahaan pertama yang tercatat di BEI pada tahun 2025 dengan penggalangan dana sebesar Rp41,21 miliar.
Selanjutnya, KSIX yang juga terdaftar di papan utama, lewat IPO. KSIX bergerak di sektor properti dan real estate dengan penggalangan dana sebesar Rp144,95 miliar. 
Sementara itu, RATU, yang juga terdaftar di papan pengembangan, beroperasi di sektor energi dengan sub industri minyak dan gas. RATU mencatatkan penggalangan dana mencapai Rp624,46 miliar dari hasil penawaran saham perdananya.
Tidak hanya itu, Kautsar juga mengatakan, bahwa pada hari yang sama BEI juga mencatatkan dua obligasi dan satu sukuk. Sebanyak tiga efek utang yang dicatat BEI yakni obligasi berkelanjutan I Pindo Deli Pulp and Paper Mills tahap I Tahun 2024 dengan nilai pokok sebesar Rp1,75 triliun. Kemudian sukuk Mudharabah berkelanjutan I Pindo Deli Pulp and Paper Mills Tahap I Tahun 2024 diterbitkan oleh PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills senilai Rp1,196 triliun. Serta obligasi berkelanjutan V Medco Energi Internasional Tahap III Tahun 2025 dari PT Medco Energi Internasional Tbk yang turut dicatatkan dengan nilai pokok Rp2,5 triliun. 
Kautsar menjelaskan, kegiatan BEI pada Kamis, 9 Januari 2025 juga mencatatkan dua perdagangan perusahaan. Perusahaan pertama bergerak di sektor makanan olahan PT Raja Roti Cemerlang Tbk (BRRC) dengan dana yang dihimpun sebesar Rp61,21 miliar.
Sementara, perusahaan kedua adalah perusahaan yang bergerak di sektor infrastruktur atau utilitas listrik PT Hero Global Investment Tbk (HGII). Perusahaan anyar ini berhasil mengumpulkan nilai dun-raised mencapai Rp260 miliar.
Catatan Obligasi dan Sukuk
Selain lima perusahaan yang mencatatkan saham perdananya di BEI, perdagangan bursa juga diramaikan dengan pencatatan obligasi dan juga sukuk lainnya.
Dua aktivitas itu terjadi pada hari yang sama, yaitu pada Kamis, 9 Januari 2025. Pertama adalah aktivitas obligasi I Indonesian Paradise Property tahun 2025 senilai Rp500 miliar. Selanjutnya, aktivitas penerbitan sukuk ijarah berkelanjutan I pos Indonesia tahap I tahun 2024 senilai Rp96,48 miliar. 
Secara keseluruhan, total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat sepanjang tahun 2025 mencapai lima emisi dengan nilai Rp7 triliun.
Saat ini, BEI memiliki 590 emisi obligasi dan sukuk dengan nilai outstanding Rp476,56 triliun dan USD85,71 juta, serta 234 seri Surat Berharga Negara (SBN) dengan nominal Rp6.126,51 triliun dan USD502,10 juta. 
Data perdagangan periode tersebut menunjukkan rata-rata frekuensi transaksi harian meningkat 0,89 persen menjadi 1,04 juta transaksi. Kapitalisasi pasar tercatat turun 0,34 persen menjadi Rp12.403 triliun, sementara Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 1,05 persen ke level 7.088,866. 
Rata-rata nilai transaksi harian berkurang 10,45 persen menjadi Rp8,72 triliun, dan volume transaksi harian turun 17,37 persen menjadi 17,66 miliar saham. Kautsar menyebut investor asing mencatatkan penjualan bersih Rp201,56 miliar pada hari terakhir pekan ini, dengan total penjualan bersih Rp2,94 triliun sepanjang tahun berjalan. 
Dengan dinamika tersebut, Kautsar menegaskan BEI mencatat aktivitas yang semakin menggeliat dan menunjukkan minat investor yang terus berkembang.
Tiga IPO Dilaksanakan Esok Hari
Esok hari, 13 Januari 2025, akan ada tiga emiten besar yang menjalankan Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Ketiganya menawarkan harga saham yang menarik. Tapi, apakah ketiga emiten tersebut menawarkan cuan gacor?
Ketiga perusahaan tersebut adalah PT Delta Giri Wacana Tbk (DGWG), PT Bangun Kosambi Sukses (CBDK), dan PT Brigit Biofarmaka Teknologi Tbk (OBAT). Penawaran saham dari ketiganya menjadi momentum penting dalam menggambarkan tren pertumbuhan investasi di pasar saham Tanah Air.
DGWG menawarkan harga saham IPO sebesar Rp230 per lembar dengan total 16.666.667 lot yang dilepas kepada publik. Periode penawaran umum untuk saham DGWG berlangsung sejak 3 Januari hingga 9 Januari 2025.
Sementara itu, CBDK menetapkan harga IPO sebesar Rp4.060 per lembar saham dengan total 5.668.945 lot yang ditawarkan. Sama seperti DGWG, CBDK juga melaksanakan penawaran umum dari 3 Januari hingga 9 Januari 2025, dengan jadwal alokasi dan distribusi yang sama, yakni pada tanggal 9 Januari dan 10 Januari 2025.
Terakhir, ada OBAT menjadi perusahaan ketiga yang turut bergabung dalam IPO awal pekan besok. OBAT menawarkan harga saham IPO sebesar Rp350 per lembar dengan total 1.700.000 lot yang dilepas kepada publik.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.
 
      