KABARBURSA.COM- Hampir sepekan PT Timah Tbk (TINS), perusahaan tambang timah pelat merah anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID, resmi merombak jajaran direksi dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar pada 29 Oktober 2025 lalu. Perombakan tersebut dilakukan untuk memperkuat struktur manajemen sekaligus menyesuaikan strategi bisnis perusahaan menghadapi tekanan harga logam global.
RUPSLB menetapkan sejumlah keputusan penting, di antaranya pemberhentian dengan hormat Nur Adi Kuncoro dari jabatan Direktur Operasi dan Produksi, perubahan nomenklatur jabatan direksi, serta pengangkatan beberapa nama baru dalam jajaran direksi. Adapun perubahan nomenklatur antara lain posisi Wakil Direktur Utama, Direktur Operasi, dan Direktur Produksi dan Komersial yang disesuaikan dengan struktur bisnis baru perusahaan.
Berdasarkan pengumuman resmi perseroan yang ditandatangani oleh Rahmat Taufik, Pgs. Division Head Corporate Secretary PT Timah Tbk, manajemen menyampaikan bahwa perubahan ini merupakan bagian dari upaya penyegaran organisasi. “Perubahan susunan direksi dilakukan untuk memperkuat tata kelola dan efektivitas operasional Perseroan ke depan,” tulis Rahmat Taufik dalam keterbukaan informasi tersebut.
Dalam RUPSLB tersebut, para pemegang saham dengan hak suara sah yang hadir mewakili 5,73 miliar saham atau 77,05 persen dari total saham beredar, menyetujui seluruh mata acara dengan tingkat persetujuan mencapai 91,28 persen.
Susunan manajemen baru PT Timah Tbk setelah RUPSLB adalah sebagai berikut:
Direktur Utama: Restu Widiyantoro
Wakil Direktur Utama: Harry Budi Sidharta
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko: Fina Eliani
Direktur Operasi: Handy Geniardi
Direktur Pengembangan Usaha: Suhendra Ratuprawiranegara
Direktur Sumber Daya Manusia: Andi Seto Gadhista Asapa
Direktur Produksi dan Komersial: Ilhamsyah Mahendra
Sementara di jajaran komisaris, posisi Komisaris Utama/Independen dijabat oleh Agus Rohman, dengan anggota Rizani Usman, Yuslih Ihza, M. Hita Tunggal dan Eniya Listiani Dewi.
Beberapa nama dalam struktur baru ini memiliki latar belakang yang kuat di sektor strategis dan BUMN. Restu Widiyantoro, Direktur Utama yang baru, dikenal memiliki latar belakang militer dengan pangkat terakhir Kolonel Infanteri TNI AD sebelum beralih ke dunia korporasi. Ia dikenal memiliki pengalaman dalam kepemimpinan organisasi besar dan pengelolaan aset strategis negara.
Sementara itu, Ilhamsyah Mahendra, yang kini menjabat sebagai Direktur Produksi dan Komersial, sebelumnya adalah Presiden Direktur PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau INALUM, induk dari holding MIND ID. Pengalaman panjangnya di industri peleburan dan perdagangan logam diyakini akan memperkuat sinergi antara Timah dan induk usahanya dalam rantai pasok mineral strategis nasional.
Agus Rohman, Komisaris Utama sekaligus Komisaris Independen, merupakan purnawirawan TNI AD dengan latar belakang di Korps Strategis Angkatan Darat (Kostrad) dan lulusan Akademi Militer tahun 1988. Ia dikenal memiliki rekam jejak panjang dalam bidang pengawasan dan tata kelola lembaga publik.
Beberapa nama lainnya seperti Harry Budi Sidharta sebelumnya juga memiliki pengalaman di sektor keuangan BUMN, sementara Andi Seto Gadhista Asapa, Direktur SDM yang baru, dikenal sebagai figur muda dengan latar belakang pemerintahan dan manajemen publik.
Namun demikian, pasar saham tampaknya masih bersikap hati-hati terhadap perubahan tersebut. Berdasarkan data perdagangan sepekan terakhir, sampai hari ini Rabu, 5 November 2025 saham TINS turun 10,57 persen dari level 2.650 menjadi 2.370 per saham pada penutupan perdagangan Selasa, 4 November 2025. Penurunan ini terjadi di tengah tren pelemahan sektor barang baku yang juga tertekan akibat fluktuasi harga logam industri.
Penurunan harga saham juga bebarengan pasca-pergantian direksi ini juga dianggap mencerminkan sikap wait and see investor terhadap arah kebijakan manajemen baru, termasuk strategi pengelolaan produksi dan ekspor timah ke depan.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.