Logo
>

Sepekan Terkoreksi 2,31 Persen, Berapa Harga Wajar Saham BBRI?

Saham BBRI terkoreksi 2,31 persen dalam sepekan terakhir. Tekanan teknikal masih dominan, tapi zona 3640–3650 dinilai menarik untuk akumulasi menjelang rilis kinerja kuartal II.

Ditulis oleh Yunila Wati
Sepekan Terkoreksi 2,31 Persen, Berapa Harga Wajar Saham BBRI?
Gedung Bank BRI. (Foto: Dok Perusahaan)

KABARBURSA.COM - Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) mengalami tekanan selama sepekan terakhir, dengan koreksi sebesar 2,31 persen. 

Di tengah kondisi pasar yang cenderung berhati-hati, penurunan ini tentu memunculkan pertanyaan, apakah saham BBRI saat ini masih layak dikoleksi, dan berapa sebenarnya harga wajarnya? 

Sebagai bank besar dengan kinerja yang relatif solid, BBRI memang tak pernah jauh dari radar investor. 

Namun dalam situasi seperti sekarang, ketika sentimen global berubah cepat dan pelaku pasar tengah menanti laporan keuangan kuartal II, valuasi jangka pendek BBRI patut dicermati lebih dalam.

Saat ini, saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) tengah berada dalam fase yang bisa disebut sebagai zona penyesuaian. 

Berdasarkan pantauan teknikal per Rabu, 2 Juli 2025 pukul 09.27 GMT, tekanan jual masih mendominasi pergerakan harga saham BBRI. Mayoritas indikator teknikal menunjukkan sinyal “jual”, dan bahkan dirangkum sebagai “sangat jual” oleh berbagai sistem analisis.

Beberapa indikator penting mencerminkan hal tersebut. RSI (Relative Strength Index) berada di level 41,56, masih di atas ambang oversold, tapi cukup mendekati, yang artinya tekanan turun masih terasa. 

MACD juga berada di wilayah negatif, sementara indikator seperti Williams %R dan Bull/Bear Power mendukung pandangan bahwa saat ini pasar belum terlalu agresif dalam mengoleksi saham BBRI.

Tren Cenderung Menurun, tapi Arahnya Tegas

Namun, bukan berarti semuanya negatif. ADX, yang menunjukkan kekuatan tren, berada di angka 28,5. Ini menandakan bahwa meski tren cenderung menurun, tapi arahnya cukup tegas. Di sisi lain, indikator STOCHRSI menyentuh angka 100, yang menunjukkan kondisi beli berlebih. 

Ini bisa dibaca sebagai sinyal bahwa tekanan jual dalam jangka pendek mulai melambat, atau bahkan mendekati titik balik.

Jika kita tengok dari sisi moving average, alat bantu yang biasa digunakan untuk melihat tren jangka waktu berbeda, tren jangka pendek masih menunjukkan kekuatan beli. MA5 dan MA10 berada di atas harga saat ini, artinya dalam rentang beberapa hari terakhir ada sedikit tekanan naik. 

Tapi ketika kita bicara jangka menengah hingga panjang (MA20 ke atas), sinyal masih mendukung tren turun. Harga saham saat ini berada di bawah MA50, MA100, dan MA200, menandakan bahwa secara keseluruhan, pasar masih berhati-hati.

Dari segi level teknikal, angka 3650 menjadi zona penting. Ini bukan hanya posisi pivot point klasik, tapi juga batas psikologis yang akan menentukan arah jangka pendek. 

Jika bertahan di atas 3650, peluang untuk rebound tetap terbuka. Tapi jika tembus ke bawah, potensi koreksi menuju 3630 atau bahkan 3620 tak bisa dikesampingkan.

Lalu, Apakah ini Waktu yang Tepat untuk Masuk?

Bagi investor jangka pendek, level 3640–3650 bisa jadi zona akumulasi yang cukup menarik, selama diiringi volume yang menguat atau sentimen pasar yang mulai pulih. 

Untuk investor jangka menengah, harga di bawah 3700 memberikan ruang yang cukup sehat untuk mulai mencermati ulang, terlebih dengan ekspektasi laporan keuangan kuartal II yang bisa menjadi katalis.

Satu hal yang pasti, tekanan teknikal saat ini bukan cermin dari memburuknya fundamental BBRI. Pasar hanya sedang menyesuaikan ekspektasi di tengah berbagai ketidakpastian, mulai dari kondisi global hingga arah suku bunga. 

Dan dalam ketidakpastian, justru biasanya lahir peluang terbaik—bagi mereka yang sabar, dan tahu apa yang mereka cari.(*)

Disclaimer:
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

Gabung Sekarang

Jurnalis

Yunila Wati

Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79