KABARBURSA.COM - Natal dan Tahun Baru 2025 semakin dekat. Salah satu emiten yang diprediksi akan tersengat momentum tahunan ini adalah PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk (ACES).
Analis Stocknow Emil Fajrizki, mengatakan libur Nataru masih menjadi angin segar bagi emiten ritel. Menurutnya, kinerja perusahaan di sektor ini kerap berbuah positif saat Nataru tiba.
"Sentimen Nataru masih menjadi pendorong pergerakan dari sektor industri ritel, seperti ACES. Menurut saya, ini adalah sentimen positif Nataru," kata Emil kepada Kabarbursa.com, Senin, 9 Desember 2024.
ACES, emiten yang resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2007, diyakini akan mencatat kinerja positif terimbas banyaknya masyarakat yang berbelanja untuk keperluan hari raya Natal. Bahkan, Emil menuturkan, secara historical emiten ritel ini selalu mengalami penguatan walaupun Nataru belum berlangsung.
"Karena banyak kebutuhan di akhir tahun, misalnya untuk persiapan Natal, dan jika kita melihatnya secara historikal, pertumbuhan ACES terjadi bahkan sebelum Nataru," ujar dia.
Merujuk pada data perdagangan Stockbit, Senin, 9 Desember 2024, ACES memang mengalami kinerja yang positif selama satu pekan terakhir dengan performa 0,65 persen.
Angka tersebut menunjukkan perbaikan jika melihat kinerja ACES selama satu bulan terakhir yang mencatatkan performa sebesar -6,63 persen.
Adapun pada penutupan sesi I hari ini, kinerja ACES menunjukkan peningkatan positif pada harga Rp 775, naik sebesar 5 poin (+0,65 persen). Pergerakan harga saham ACES cukup fluktuatif, dengan harga terendah berada di Rp 765 dan tertinggi mencapai Rp 780. Aktivitas perdagangan saham ini ditandai dengan volatilitas yang stabil.
Pendapatan ACES Tembus Rp6,2 Triliun
Tidak hanya tersulut sentimen positif Nataru, kinerja ACES juga terbilang moncer. Pada sembilan bulan pertama tahun 2024, ACES berhasil mencatatkan kinerja keuangan yang impresif. Laba bersih yang melonjak 18 persen dibandingkan tahun sebelumnya, mencapai Rp574 miliar. Pencapaian ini mencerminkan efisiensi dan daya saing yang semakin kuat di pasar.
Lebih lanjut, perusahaan ini meraih pendapatan bersih sebesar Rp6,2 triliun, naik 13 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Kategori Perbaikan Rumah menjadi pendorong utama dengan kontribusi sebesar 52 persen dari total pendapatan kotor, diikuti oleh kategori Gaya Hidup yang menyumbang 42 persen, dan kategori Mainan dengan kontribusi sebesar 6 persen.
Pertumbuhan yang signifikan juga tercermin pada indikator Same Store Sales Growth (SSSG), yang tercatat sebesar 9,8 persen pada akhir September 2024. Angka ini menunjukkan performa positif di setiap toko yang sudah beroperasi.
Pencapaian ini menegaskan bahwa ACES tidak hanya meraih angka pertumbuhan yang menggembirakan, tetapi juga berhasil menjaga keseimbangan antara ekspansi dan profitabilitas yang berkelanjutan, seperti yang diungkapkan oleh Direktur ACES Gregory S. Widjaja.
Di sisi lain, ACES mencatatkan pencapaian kinerja keuangan yang solid pada semester pertama tahun 2024 dengan kenaikan laba bersih ACES sebesar 21 persen menjadi Rp366 miliar dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya.
Begitu pula dengan pendapatan bersih perseroan yang mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 14 persen dibandingkan periode yang sama di tahun lalu dengan angka yang mengesankan sebesar Rp4,1 triliun.
Adapun kinerja positif ini menjadi bukti keberhasilan strategi ekspansi dan inovasi produk yang secara konsisten dilakukan oleh perseroan.
Adapun Kategori Perbaikan Rumah menjadi kontributor utama dengan pangsa sebesar 52 persen dari total pendapatan kotor, disusul oleh kKategori Gaya Hidup dan Mainan.
Selain itu, peningkatan Same Store Sales Growth (SSSG) sebesar 10,7 persen juga diraih oleh ACES di semester pertama tahun 2024 ini, dikarenakan adanya peningkatan permintaan di wilayah eks-Jawa dan Jawa eks-Jakarta, serta kinerja yang stabil di wilayah Jakarta.
Direktur Utama PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk Prabowo Widyakrisnadi menuturkan, kinerja positif sejalan dengan strategi ekspansi yang dijalankan oleh perseroan sepanjang paruh pertama di tahun 2024 yaitu dengan membuka lima toko baru. Dengan begitu, total toko menjadi 236 toko di 69 kota di Indonesia.
“Pembukaan toko ini mencerminkan komitmen kami untuk memperluas jangkauan dan memenuhi kebutuhan pelanggan dengan lebih baik sebagai bagian dari strategi optimalisasi operasional kami,” kata Prabowo dalam keterangan resminya, Jumat, 2 Agustus 2024.
Prabowo menuturkan, menghadapi semester kedua tahun 2024, ACES membidik beberapa target yang hendak dicapai, diantaranya ekspansi ke wilayah baru, pengembangan produk inovatif yang solutif rumah tangga, bisnis dan gaya hidup, meningkatkan kualitas pengalaman berbelanja, serta memperkuat infrastruktur digital melalui layanan omni-channel.
Hal ini diperkuat dengan pembukaan tiga toko baru perseroan di awal semester dua 2024 yaitu Banda Aceh, Tebet (Jakarta Selatan), dan Tanjungpinang. Oleh karena itu, meskipun tantangan ekonomi global masih ada, ACES yakin dapat mempertahankan momentum pertumbuhan yang positif.
Pada hari ini, perseroan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang telah menyetujui agenda penarikan kembali saham treasury sebanyak 29.610.300 lembar saham atau 0,17 persen dari modal disetor yang diperoleh perseroan pada tahun 2020.
“Kami sangat bangga dengan pencapaian ACES pada semester pertama tahun ini, oleh karena itu kami ingin memberikan nilai tambah bagi pemegang saham melalui langkah strategis tersebut,” tutupnya.(*)
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak, membeli, atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analisis atau sekuritas yang bersangkutan, dan Kabarbursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian investasi yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.