KABARBURSA.COM - Setengah tahun sudah emiten minuman beralkohol STRK (PT Lovina Breach Brewery Tbk) menjadi saham gocengan. Bursa Efek Indonesia (BEI) melihat ada yang tidak benar dari tidak adanya pergerakan ini. Berdasarkan hal ini, BEI mengirimkan surat nomor S-07170/BEI.PP1/07-2024 tanggal null perihal permintaan penjelasan atas volatilitas transaksi efek.
Bursa Efek Indonesia (BEI) meminta penjelasan atas volatilitas transaksi efek STRK. Hal tersebut terungkap dari keterbukaan informasi STRK dalam menjawab permintaan penjelasan itu.
Sudah sejak Januari 2024 saham STRK berada di Rp50 alias gocap. Saham ini perdana listing pada 10 Oktober 2023 dan menggelar initial public offering (IPO) di Rp100/saham. Bahkan, saham STRK pernah menyentuh level tertingginya di Rp462 pada 15 November 2024.
Meski sudah lama di angka 50, ada transaksi STRK di 10 Julisebesar 2,86 juta saham dengan 67 kali frekuensi dan nilai transaksi 142,86 juta.
Namun, perseroan menjawab bahwa mereka tidak akan mengadakan aktivitas korporasi dalam waktu dekat. Termasuk, rencana korporasi yang akan berakibat terhadap pencatatan saham perseroan di bursa. Begitu disampaikan Sektretaris Perusahaan STRK Febriana Veronika Adam, Senin, 15 Juli 2024.
Salah satu pertanyaan Bursa Efek Indonesia (BEI) kepada perseroan adalah apakah perseroan mengetahui adanya aktivitas dari pemegang saham tertentu sebagaimana diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 11/POJK.04/2017 tentang Laporan Kepemilikan atau Setiap Perubahan Kepemilikan Saham Perusahaan Terbuka.
"Perseroan tidak mengetahui perihal adanya aktivitas dari pemegang saham tertentu sebagaimana diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan, selain informasi pemegang saham dari daftar pemegang saham yang perseroan peroleh dari biro administrasi efek," jelas Febriana.
Selain itu, BEI juga menanyakan apakah perseroan memiliki rencana untuk melakukan tindakan korporasi dalam waktu dekat, termasuk rencana korporasi yang akan berakibat terhadap pencatatan saham perseroan di BEI dalam tiga bulan mendatang.
Target Pertumbuhan STRK
Meskipun Febriana menyebut bahwa PT Lovina Beach Brewery Tbk tidak memiliki rencana korporasi, namun STRK menargetkan pertumbuhan kinerja tahun ini melalui berbagai rencana ekspansi yang strategis. Direktur Utama Lovina Beach Brewery Bona Budhisurya, menyatakan bahwa tahun lalu menjadi masa peralihan ekonomi yang positif, dengan peningkatan jumlah wisatawan dan investasi di tempat hiburan yang memiliki izin edar minuman beralkohol. Meskipun begitu, perseroan juga menghadapi tantangan seperti perubahan regulasi, perilaku konsumen, dan persaingan yang semakin ketat.
"Dibutuhkan respons yang tepat untuk menyesuaikan diri dengan perubahan permintaan pelanggan dan konsumen," ujar Bona dalam paparan publik pada 28 Mei 2024.
Untuk mengatasi tantangan tersebut, Lovina Beach Brewery menerapkan berbagai strategi, termasuk diversifikasi produk, inovasi produk baru, efisiensi proses produksi, dan fokus pada pemasaran yang bertanggung jawab. Perseroan berharap strategi-strategi ini dapat berdampak positif pada perkembangan perusahaan.
Kebijakan Strategis 2023
Sepanjang 2023, emiten dengan kode saham STRK ini telah melaksanakan beberapa kebijakan strategis:
- Pelaksanaan IPO Saham: STRK melaksanakan Initial Public Offering (IPO) pada 10 Oktober 2023, meraih dana sebesar Rp118 miliar dengan melepas 1,18 miliar saham pada harga Rp100 per saham. Dana hasil IPO dialokasikan untuk program Research and Development guna pengembangan kategori produk baru dan pembelian peralatan mesin baru. Sebesar 54,73 persen dari dana IPO digunakan untuk penyetoran modal kepada anak usaha, sementara sisa dana digunakan sebagai modal kerja perseroan.
- Pengembangan Inovasi Produk: STRK terus berupaya mengembangkan produk baru untuk memenuhi selera pasar yang berubah dan meningkatkan daya saing perseroan.
- Perluasan Wilayah Pemasaran: STRK melakukan perluasan pemasaran melalui kerja sama dengan pengusaha tempat hiburan baru.
- Peningkatan Kualitas Produk: Perseroan beradaptasi dengan perubahan dan keinginan konsumen untuk meningkatkan kualitas, kuantitas, serta varian produk agar dapat menarik konsumen yang loyal terhadap produk perseroan.
- Penguatan Promosi: STRK melaksanakan promosi dengan tetap mematuhi standar promosi minuman beralkohol yang etis dan bertanggung jawab, serta mematuhi regulasi terkait iklan dan promosi. "Hal ini dilakukan untuk meningkatkan pangsa pasar dan lebih dikenal banyak konsumen," tambah Bona.
Kinerja Keuangan 2023
Dari sisi kinerja keuangan, STRK berhasil mencatatkan kenaikan pendapatan bersih sebesar 26,97 persen pada tahun lalu menjadi Rp39,2 miliar dibandingkan 2022 yang sebesar Rp30,9 miliar. Laba perseroan mencapai Rp10,9 miliar, meningkat 78,4 persen dari Rp6,1 miliar pada tahun sebelumnya.
Lovina Beach Brewery (STRK) merupakan salah satu pelopor industri craft beer di Indonesia, dengan markas di Denpasar, Bali. Perusahaan ini memproduksi berbagai merek minuman, seperti Stark, Kaja, De’wan, Legong, Wija, Bumbung, Bali Sip, dan Lion Brewery.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.