KABARBURSA.COM - PT Suryamas Dutamakmur Tbk (SMDM) memiliki beberapa rencana bisnis setelah saham mayoritas dikendalikan oleh PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE).
Sekretaris Perusahaan Suryamas Dutamakmur Hendri Soma Dinata mengatakan, hingga kini perseoran mempunyai tiga portofolio produk yakni di Rancamaya, Harvest City, dan Royal Tajur.
Salah satu rencana proyek yang akan dijalankan berada di Rancamaya. Di sana, Hendri menyampaikan bahwa perusahaan akan meluncurkan kluster baru bernama Burgundy.
"Kedua, kami akan membangun clubhouse di area kluster Kingsville yang baru dan kami juga akan membangun kawasan F&B dan hiburan keluarga," kata Hendri dalam acara public expose di Jakarta, Selasa, 11 Februari 2025.
Tak hanya itu, lanjut dia, Perseroan bakal melanjutkan pemasaran untuk kluster-kluster seperti Salvador Boulevard, Rosewood, Kavling Komersial, Kavling Premium Golf Atau Mountain View, The Class, Ruko Kingshop, Dan Kluster Amadeus tahap III.
"Termasuk untuk mengembangkan kawasan baru di Rancamaya 2 dan melakukan rejuvenation untuk R-Hotel dan Rancamara Golf & Country Club," jelasnya.
Di Royal Tajur, Suryamas akan melanjutkan pemasaran The Dunster, Low Rise Apartemen Royal Heights, dan penambahan fasilitas seperti children playground dan balai warga.
Sedangkan di Harvest City, Perseroan berencana melanjutkan pemasaran Kuster Ridge Crystal, Sweet Hortensia, Sakura Indica, Ruko Hana, Ruko Savoy, dan penambahan fasilitas baru seperti apotek.
Terkait dengan strategi dan program pemasaran korporasi, Hendri bilang, perusahaan masih menyesuaikan dengan kebutuhan konsumen saat ini yang marketnya membidik kaum milenial.
"Dengan area ukuran tanah dan bangunan yang lebih kompetitif supaya dapat dijangkau kaum millenial, serta menjaga keseimbangan antara perumahan dan green area di kawasan perumahan," jelasnya.
BSDE Kuasai 91,99 Persen Saham SMDM
Seperti diberitakan sebelumnya, PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) mengumumkan selesainya transaksi pengambilalihan saham mayoritas PT Suryamas Dutamakmur Tbk (SMDM) sebesar 91,99 persen. Aksi korporasi ini dilakukan dengan membeli 4.390.121.595 lembar saham SMDM senilai Rp2,33 triliun dari PT Tunas Gemilang Lestari (TGL) dengan harga Rp531 per saham.
Langkah ini, kata Sekretaris Perusahaan BSDE Ricardo Arif Dharmawan, menandai Bumi Serpong Damai sebagai pengendali baru SMDM, selaras dengan strategi pertumbuhan perusahaan dalam memperkuat portofolio di sektor properti.
“Kami menyambut baik keberhasilan transaksi ini sebagai bagian dari upaya memperkuat posisi perusahaan di pasar properti melalui integrasi SMDM,” ujar Ricardo melalui keterbukaan informasi, Jumat, 25 Oktober 2024.
Transaksi yang diumumkan pada 1 Agustus 2024 ini masuk dalam kategori transaksi afiliasi sesuai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor 42/POJK.04/2020, karena adanya hubungan kekerabatan antara pemegang saham akhir TGL dan pengurus BSDE.
Meski demikian, hasil analisis dari KJPP RHR yang ditunjuk BSDR menilai bahwa transaksi ini wajar dan tidak menimbulkan benturan kepentingan.
Setelah pengambilalihan ini, BSDE resmi menjadi pemegang saham pengendali SMDM dan akan bertanggung jawab atas pengembangan dan pengelolaan aset-aset yang dimiliki perusahaan tersebut.
Dalam pernyataan resminya juga, BSDR juga menyampaikan bahwa mereka telah memenuhi semua regulasi yang disyaratkan, termasuk pengumuman kepada publik dan pelaporan kepada OJK, sebagai bentuk komitmen terhadap transparansi dan keterbukaan informasi.
“BSDE kini diharapkan mampu mengintegrasikan SMDM ke dalam strategi pertumbuhan jangka panjangnya, memperkuat posisi perusahaan di sektor properti yang semakin kompetitif,” kata Ricardo.
Adapun dampak dari aksi korporasi ini diharapkan mampu mendukung kinerja keuangan BSD dengan adanya sinergi bisnis yang kuat antara dua entitas tersebut.
Dengan selesainya transaksi pada 23 Oktober 2024, BSDE semakin memperkuat langkahnya sebagai pemain utama di industri properti nasional.
Sementara itu, BSDE mampu mencatat kinerja keuangan yang kuat dan stabil selama enam bulan pertama tahun 2024. Berdasarkan laporan keuangan konsolidasi yang berakhir pada 30 Juni 2024, perusahaan pengembang properti ini berhasil membukukan peningkatan pendapatan dan laba bersih yang signifikan dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2023.
Pendapatan usaha BSDE mencapai Rp7,35 triliun, meningkat 47 persen dari Rp4,99 triliun pada semester pertama 2023. Peningkatan ini menunjukkan adanya kenaikan aktivitas penjualan dan layanan yang diberikan oleh perusahaan, yang memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan pendapatan.
Tidak hanya itu, laba kotor perusahaan juga mengalami kenaikan, mencapai Rp4,86 triliun, naik dari Rp3,17 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Peningkatan pendapatan ini tidak hanya menambah laba kotor, tetapi juga berkontribusi pada kenaikan laba usaha yang tercatat sebesar Rp2,95 triliun, hampir dua kali lipat dari Rp1,61 triliun pada semester pertama 2023.
Aset lancar BSDE tercatat sebesar Rp27,73 triliun pada akhir Juni 2024, meskipun sedikit menurun dari Rp29,37 triliun pada akhir 2023. Penurunan ini terutama disebabkan oleh berkurangnya nilai uang muka dan pajak dibayar dimuka.
Namun, terdapat peningkatan pada kas dan setara kas serta piutang usaha, yang menunjukkan peningkatan arus kas masuk dan tingkat pengumpulan piutang yang lebih baik.
Salah satu pencapaian paling mencolok dalam laporan ini adalah peningkatan laba bersih yang mencapai Rp2,64 triliun, tumbuh dari Rp1,35 triliun pada semester pertama tahun lalu. Kenaikan laba bersih ini menandakan peningkatan profitabilitas yang kuat di tengah efisiensi biaya dan optimalisasi pengeluaran pada berbagai lini bisnis perusahaan.(*)