Logo
>

Sinyal The Fed Bikin Bursa Asia Merekah, Shenzhen Tertinggi

Ditulis oleh KabarBursa.com
Sinyal The Fed Bikin Bursa Asia Merekah, Shenzhen Tertinggi

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan bursa saham Asia secara serempak menghijau pada perdagangan hari ini. Pesan optimis dari Bank Sentral AS menjadi katalis utama bagi investor.

    Pada Kamis 11 Juli 2024, IHSG ditutup di posisi 7.300,4, naik 0,18 persen atau 13,36 poin dibandingkan penutupan hari sebelumnya. Sementara itu, indeks LQ45 menguat 0,33 persen atau 3,03 poin ke level 915,35.

    IHSG hari ini mencapai puncak di level 7.328,26 dan sempat menyentuh titik terendah di 7.274,06. Total transaksi hari ini tercatat mencapai Rp9,6 triliun dengan 17,12 miliar saham diperdagangkan dan frekuensi transaksi sebanyak 1,09 juta kali.

    Ada 277 saham yang mengalami kenaikan, 271 saham melemah, dan 248 saham stagnan. Sektoral saham transportasi, properti, dan infrastruktur mencatat kenaikan tertinggi, masing-masing menguat 2,02 persen, 1,20 persen, dan 0,84 persen. Saham teknologi naik 0,66 persen, dan saham energi menguat 0,31 persen.

    Saham-saham top gainers antara lain PT Sumber Sinergi Makmur Tbk (IOTF) yang melesat 34,8 persen, PT UBC Medical Indonesia Tbk (LABS) melonjak 34,3 persen, dan PT Gunanusa Eramandiri Tbk (GUNA) yang melejit 24,6 persen.

    Saham-saham yang menjadi top losers antara lain PT Atlantis Subsea Indonesia Tbk (ATLA) yang jatuh 16,6 persen, PT Atlas Resources Tbk (ARII) ambruk 13,4 persen, dan PT Wahana Inti Makmur Tbk (NASI) anjlok 10,6 persen.

    Pada hari Rabu, Shenzhen Composite (China) dan Hang Seng (Hong Kong) memimpin penguatan dengan masing-masing melesat 2,35 persen dan 2,06 persen.

    Disusul oleh Index PSEI (Filipina), TW Weighted Index (Taiwan), CSI 300 (China), Shanghai Composite (China), Nikkei 225 (Tokyo), KOSPI (Korea Selatan), Topix (Jepang), dan Straits Time (Singapura) yang masing-masing menguat 1,85 persen, 1,60 persen, 1,14 persen, 1,06 persen, 0,94 persen, 0,81 persen, 0,69 persen, dan 0,44 persen.

    Bursa saham Asia lainnya seperti SETI (Thailand), KLCI (Malaysia), dan IHSG (Indonesia) juga kompak menghijau, masing-masing naik 0,43 persen, 0,29 persen, dan 0,18 persen.

    Keceriaan di IHSG dan bursa saham Asia ini didorong oleh euforia di New York. Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) melonjak 1,09 persen, S&P 500 bertambah 1,02 persen, dan Nasdaq Composite menguat tinggi mencapai 1,18 persen. Sentimen positif datang dari para trader dan investor yang menyambut pesan terbaru dari pejabat tinggi Gubernur Bank Sentral AS (Federal Reserve/The Fed) di Parlemen AS yang menyatakan proses disinflasi tengah berlangsung.

    Dengan prospek dimulainya pemangkasan suku bunga acuan Federal Reserve yang semakin terbuka lebar, optimisme pasar semakin tinggi setelah sinyal positif bahwa AS kembali ke jalur disinflasi. "Saya yakin bahwa inflasi sedang surut. Pertanyaannya adalah: Apakah kita cukup yakin bahwa inflasi akan turun secara berkelanjutan hingga 2 persen? Dan saya belum siap untuk mengatakannya," kata Powell.

    Gubernur The Fed Lisa Cook juga memaparkan bahwa inflasi AS bergerak menuju target Bank Sentral tanpa memperlihatkan tekanan yang berlebihan pada pasar tenaga kerja. "Perkiraan awal saya, dan perkiraan banyak pengamat dari luar, adalah bahwa inflasi akan terus bergerak menuju target dari waktu ke waktu, tanpa banyak peningkatan lebih lanjut dalam pengangguran," kata Cook dalam pidatonya di Konferensi Ekonom Australia di Adelaide.

    Menurut CME FedWatch Tools, probabilitas Bank Sentral Federal Reserve memangkas suku bunga acuan sebanyak 25 basis poin (bps) ke 5,00–5,25 persen dalam rapat September melonjak ke angka 68,1 persen, lebih tinggi dari pekan sebelumnya yang menyentuh 56 persen.

    Federal Funds Rate diperkirakan akan turun lagi 25 bps ke 4,75–5,00 persen pada rapat Desember, dengan peluang meningkat menjadi 45,6 persen dari pekan sebelumnya yang berada di angka 42 persen. Pasar Swap memperkirakan dua kali pemangkasan suku bunga acuan The Fed pada tahun 2024, dengan kemungkinan besar pemangkasan pertama akan dilakukan pada September.

    Meski The Fed memberi sinyal positif, terdapat beberapa risiko yang perlu diwaspadai:

    • Kenaikan Suku Bunga di AS: Bank Sentral AS (The Fed) diprediksi akan menaikkan suku bunga acuannya di tahun 2024 untuk memerangi inflasi. Hal ini dapat menyebabkan pengetatan likuiditas di pasar keuangan global dan berdampak negatif terhadap bursa Asia.
    • Ketegangan Geopolitik: Ketegangan geopolitik di beberapa wilayah Asia, seperti Laut China Selatan dan Semenanjung Korea, dapat menimbulkan ketidakpastian dan berdampak negatif terhadap pasar keuangan.
    • Varian Baru COVID-19: Munculnya varian baru COVID-19 yang lebih menular dapat menyebabkan kembali diberlakukannya pembatasan mobilitas, yang dapat menghambat pemulihan ekonomi dan berdampak negatif terhadap bursa Asia.
    • Inflasi yang Meningkat: Inflasi yang meningkat di beberapa negara Asia dapat menekan daya beli konsumen dan berdampak negatif terhadap kinerja perusahaan, yang dapat berimbas pada bursa Asia.

    Pergerakan Bursa Saham Asia:

    • Bursa Asia mengalami pergerakan yang beragam pada hari ini.
    • IHSG dan Nikkei 225 mengalami kenaikan, sedangkan Hang Seng, Shanghai Composite, dan KOSPI mengalami penurunan.
    • ASX 200 mengalami kenaikan tipis.
    • Kenaikan IHSG didorong oleh sektor industri, saham konsumen primer, dan sektor kesehatan.
    • Penurunan Hang Seng disebabkan oleh aksi jual investor asing.
    • Penurunan Shanghai Composite dan KOSPI dipengaruhi faktor eksternal seperti pelemahan bursa AS. (*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi