KABARBURSA.COM - Saham Semen Baturaja (SMBR) mulai menunjukkan tanda penguatan setelah berhasil bertahan di area support 280, yang menjadi batas bawah up channel.
Rebound dari level ini membuka peluang kenaikan lebih lanjut dengan target menguji puncak sebelumnya di 330, bahkan ada potensi menuju resistance di kisaran 386 jika momentum pasar tetap terjaga.
Dari sisi tren, SMBR terbilang solid dengan skor Minervini trend mencapai 6 dari 8, yang menunjukkan pola teknikal saham ini berada di jalur positif.
Indikator MACD memang masih berada di area negatif, tetapi sinyal terbentuknya golden cross mulai terlihat, menjadi tanda bahwa tren jangka pendek berpeluang berbalik arah.
Sementara itu, RSI berada di 53,5 yang mencerminkan kondisi netral dengan kecenderungan menguat, dan Stochastic juga bergerak naik, mendukung peluang penguatan lanjutan.
Bagi pelaku pasar, area beli yang menarik berada di rentang 292–308 dengan target kenaikan pertama di 316 dan selanjutnya di 330. Untuk mengantisipasi risiko, stop loss disarankan di level 288.
Dukungan dari parameter support and resistance pun menguatkan potensi tren naik yang masih cukup kokoh.
Jika saham ini mampu bertahan di atas area support kunci, pekan ini menjadi momentum penting untuk melihat apakah SMBR sanggup menembus level target. Apabila level 330 dilewati dengan volume yang meyakinkan, bukan tidak mungkin tren bullish berlanjut hingga menguji area resistance di 386.
Harga Saham Melonjak 74 Persen dalam Tiga Bulan, Akankah Tembus 400?
Harga saham Semen Baturaja (SMBR) menunjukkan performa yang cukup menarik dalam beberapa bulan terakhir, meskipun masih dihiasi fluktuasi harian. Dalam perdagangan terakhir, SMBR terkoreksi tipis 0,66%, bergerak di kisaran 296–316.
Namun, jika menengok kinerja sepekan, saham ini justru menguat 5,63 persen, bergerak di rentang 276–330. Angka ini memberi sinyal bahwa tren kenaikan masih terjaga meskipun ada tekanan jual jangka pendek.
Kinerja bulanan SMBR pun tidak kalah solid dengan kenaikan 6,38 persen, menguat dari level 262 ke area puncak 338. Dalam tiga bulan terakhir, saham ini bahkan mencatat lonjakan spektakuler hingga 74,42 persen, dari titik terendah di 172 hingga menyentuh 354.
Tren positif ini terlihat konsisten sepanjang tahun berjalan (year-to-date), di mana SMBR sudah naik 47,06 persen.
Jika ditarik ke horizon setahun terakhir, SMBR naik 26,05%. Namun, dalam jangka lebih panjang, seperti periode tiga dan lima tahun, saham ini masih mencatat penurunan masing-masing 33,33 persen dan 34,21 persen.
Bahkan dalam rentang 10 tahun, harga sahamnya relatif stagnan, hanya terkoreksi tipis 0,33 persen. Jejak harga yang pernah mencapai puncak 4.250 di masa lalu, kini berada jauh di bawah level itu, menjadi cerminan fase pasang surut yang dialami emiten semen pelat merah ini.
Melihat tren terkini, SMBR tampaknya tengah memasuki fase pemulihan yang lebih stabil setelah sempat terpuruk cukup lama. Lonjakan lebih dari 50 persen dalam enam bulan terakhir menandakan adanya sentimen positif, baik dari sisi teknikal maupun prospek sektor infrastruktur.
Namun, dengan kenaikan tajam dalam waktu singkat, ada potensi konsolidasi jangka pendek sebelum saham ini mencoba menembus area kunci di kisaran 350–400.
Bagi investor, pergerakan SMBR saat ini layak diamati sebagai salah satu indikator kebangkitan sektor konstruksi dan material di pasar modal.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.