Logo
>

SMGR, SCMA, dan AUTO Ada Peluang Strategis Jangka Pendek

RHB Sekuritas rekomendasikan SMGR, SCMA, dan AUTO untuk akumulasi teknikal jangka pendek, dengan potensi penguatan hingga 13 persen jika rebound dari area support kunci berhasil.

Ditulis oleh Yunila Wati
SMGR, SCMA, dan AUTO Ada Peluang Strategis Jangka Pendek
Layar pantau IHSG. (Foto: Dok KabarBursa)

KABARBURSA.COM - Tiga saham pilihan kembali menjadi fokus dalam strategi teknikal yang dirilis RHB Sekuritas Indonesia hari ini. 

Analis teknikal RHB Ilham Fitriadi Budiarto, M.M., CTA®️, merekomendasikan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR), PT Surya Citra Media Tbk (SCMA), dan PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) sebagai saham yang menarik untuk diperhatikan dalam jangka pendek. 

Ketiganya dinilai berada di level teknikal yang menarik dengan rasio risiko dan imbal hasil yang seimbang.

Untuk SMGR, saham pelat merah ini direkomendasikan untuk dibeli di area Rp2.780. Dengan asumsi harga mampu bertahan dan menguat dari level tersebut, target awal yang dibidik berada di Rp2.920. Ini memberi potensi kenaikan sekitar 5 persen. 

Jika momentum berlanjut, potensi lanjutan bisa membawa harga hingga Rp3.060 atau naik lebih dari 10 persen dari posisi akumulasi. Batas risiko ditetapkan di bawah Rp2.640, sebagai level penting untuk menghindari kerugian yang terlalu dalam jika tren berubah arah.

Berikutnya adalah SCMA. Emiten media ini mendapatkan label “buy on support”, dengan area akumulasi di kisaran Rp162. Target teknikal awal berada di Rp171, sementara target menengahnya dibidik di Rp183, yang berarti potensi penguatan mencapai hampir 13 persen. 

Level support utama di Rp153 menjadi penentu penting untuk mempertahankan posisi jika tekanan jual kembali muncul. Strategi ini menunjukkan kehati-hatian yang terukur, tanpa mengabaikan potensi teknikal yang menjanjikan.

Saham ketiga yang masuk dalam daftar RHB adalah AUTO. Rekomendasi beli muncul di level Rp2.080, dengan dua skenario target: jangka pendek di Rp2.160 dan target lanjutan di Rp2.250. Potensi kenaikan yang ditawarkan berada di rentang 3,85 persen hingga 8,17 persen. 

Stop loss disarankan di bawah Rp2.000, sebuah area yang dipandang sebagai titik batas penting untuk menjaga posisi tetap aman dalam kondisi pasar yang berubah cepat.

Ketiga saham ini, menurut Ilham, menunjukkan pola teknikal yang siap memantul dari area support-nya masing-masing. Pendekatan yang digunakan tetap menekankan pada kedisiplinan dalam manajemen risiko, sebuah prinsip dasar dalam analisis teknikal. 

Dalam kondisi pasar yang rentan terhadap volatilitas jangka pendek, pendekatan seperti ini memberi ruang yang cukup untuk tetap agresif namun tetap waspada.

Bagi investor yang mengandalkan analisis teknikal dalam pengambilan keputusan, saham-saham ini patut dipantau dalam beberapa hari ke depan. Meski peluang terlihat terbuka, disiplin tetap menjadi kunci. 

Sebab dalam pasar yang bergerak cepat, keunggulan bukan hanya soal tahu kapan harus masuk, tetapi juga kapan harus keluar.

Empat Saham Pilihan MNC Sekuritas

Sementara itu, pergerakan beberapa saham unggulan mulai menunjukkan pola akumulasi di tengah tekanan jual yang masih tersisa. Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) misalnya, sempat terkoreksi ke 3.880. 

Meski ada tekanan dari sisi jual, BBRI diperkirakan masih menyimpan potensi rebound selama mampu bertahan di atas 3.750. Secara teknikal, saham ini berada di awal fase wave (c) dari wave [b], yang berarti peluang penguatan ke area 3.970 hingga 4.100 masih cukup terbuka. 

Kisaran beli yang ideal berada di rentang 3.790 hingga 3.860, dengan stop loss disiplin di bawah 3.750.

Saham Barito Pacific (BRPT) juga mencatat koreksi ke 2.010, turun hampir 1 persen. Meski begitu, penurunan ini masih dianggap bagian dari fase koreksi sehat, mengingat BRPT sedang membentuk wave [iv] dari wave 5. 

Rentang akumulasi teknikal berada di level 1.845 hingga 2.010, dengan target teknikal yang diarahkan ke 2.210 dan 2.310. Namun, level 1.710 dipandang sebagai titik kritis yang perlu dijaga untuk meminimalkan risiko penurunan lebih dalam.

Dari sektor infrastruktur, Jasa Marga (JSMR) bergerak relatif datar di level 3.620. Saham ini masih menghadapi tekanan jual, tetapi selama mampu mempertahankan posisi di atas 3.550, peluang teknikal tetap terbuka. 

Saat ini JSMR diduga tengah berada di fase wave [ii] dari wave C, dan membuka ruang penguatan menuju 3.680 hingga 3.780. Kisaran beli yang ideal berada di 3.580 sampai 3.610.

Adapun saham PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) mencatatkan kenaikan 0,34 persen ke 14.575. Meski volume belum sepenuhnya meyakinkan, struktur teknikal menunjukkan bahwa PANI tengah bergerak dalam wave (iv) dari wave [c]. 

Jika koreksi berlanjut, kisaran beli menarik muncul di antara 13.475 dan 14.225. Target penguatan berada di 15.350 hingga 15.950, dengan titik stop loss aman di bawah 12.500.(*)

Disclaimer:
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

Gabung Sekarang

Jurnalis

Yunila Wati

Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79