KABARBURSA.COM - PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), perusahaan pada bidang real estate, mengumumkan telah menyelesaikan transaksi akuisisi penting melalui anak perusahaannya, PT Summarecon Property Development (SMPD).
Menurut keterbukaan informasi, Sekretaris Perusahaan Summarecon Agung Lydia Tjio mengatakan, SMPD berhasil mengakuisisi 2.856.000 saham seri A milik PT Kalindo Surya Permai (KSP) di PT Duta Wahana Asri (DWA) dengan nilai transaksi sebesar Rp2.856.000.000 pada Rabu, 15 Januari 2025.
Transaksi tersebut dilakukan Summarecon Agung melalui penandatanganan akta pengambilalihan dan pemindahan hak atas saham, yang menandai perubahan kepemilikan di DWA.
"Setelah penyelesaian transaksi, SMPD menjadi pemegang saham pengendali baru DWA dengan kepemilikan sebesar 51 persen," terang Lydia seperti dikutip, Sabtu, 18 Januari 2025.
Adapun pihak perusahaan menegaskan bahwa antara SMPD dan KSP tidak ada hubungan afiliasi. Selain itu, transaksi ini tidak memberikan dampak negatif terhadap kegiatan operasional, kondisi keuangan, hukum, atau kelangsungan usaha Perseroan.
"Pembelian aset ini dibiayai dengan dana yang berasal dari kas SMPD, dan seluruh persetujuan yang dibutuhkan telah diperoleh, baik dari pemegang saham SMPD melalui Keputusan Sirkuler pada 8 Januari 2025, maupun dari Dewan Komisaris SMPD pada 10 Januari 2025," papar Lydia.
Selain itu, DWA juga mendapatkan persetujuan dari pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diadakan pada 15 Januari 2025.
Dengan langkah strategis ini, Summarecon Agung semakin memperkuat posisinya dalam industri properti Indonesia, memperluas portofolio investasinya, dan menambah kendali atas DWA yang berpotensi mendukung pertumbuhan jangka panjang perusahaan.
Dari lantai bursa, Summarecon Agung mencatatkan kenaikan harga saham sebesar 0,43 persen pada perdagangan hari Jumat, 16 Januari 2025. Saham perusahaan ditutup pada harga Rp464 per lembar, naik dari harga sebelumnya yang tercatat Rp462.
Selama sesi perdagangan tersebut, volume perdagangan mencapai 49,3 juta saham, dengan nilai transaksi mencapai Rp22,9 miliar. Rata-rata volume perdagangan harian saham Summarecon Agung berada di angka 41,27 juta saham.
Harga saham SMRA diperdagangkan dalam kisaran Rp454 hingga Rp470 per lembar, dengan frekuensi perdagangan mencapai 2.986 kali. Transaksi pembelian saham tercatat lebih tinggi dengan total nilai Rp12,0 miliar dibandingkan dengan penjualan saham yang tercatat Rp2,7 miliar.
Kinerja Keuangan Summarecon Agung
Sementara itu, SMRA berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp933,7 miliar pada Kuartal 3 2024, mencatatkan kenaikan signifikan sebesar 43 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2023 yang tercatat Rp653,0 miliar. Laba bersih per saham untuk kuartal ini mencapai Rp56,59 per lembar.
Pencapaian ini juga tercermin dalam laporan keuangan yang dirilis oleh perusahaan. Pada kuartal ini, SMRA berhasil meraih pendapatan sebesar Rp7,5 triliun, meningkat 47,1 persen dibandingkan dengan tahun lalu yang tercatat Rp5,1 triliun. Namun, jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya (Q2 2024), pendapatan turun sebesar 50 persen dari Rp5,7 triliun menjadi Rp2,1 triliun.
Laba kotor perusahaan pada kuartal ini mencapai Rp4,0 triliun, yang juga mengalami kenaikan 53,8 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Namun, dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, laba kotor ini mengalami penurunan sebesar 47,4 persen. Laba operasional juga menunjukkan performa yang kuat, dengan EBITDA tercatat sebesar Rp2,8 triliun, naik 75 persen dari tahun lalu.
Sementara itu, Summarecon Agung berhasil mencatatkan EBITDA Margin sebesar 37,3 persen dan Net Margin sebesar 12,4 persen, mencerminkan kinerja yang solid meskipun ada penurunan pada beberapa indikator dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.
Pada sisi neraca, perusahaan melaporkan total aset sebesar Rp33,5 triliun, dengan total ekuitas sebesar Rp13,3 triliun. Kas perusahaan tercatat sebesar Rp2,8 triliun, sementara total utang jangka pendek dan jangka panjang tercatat masing-masing sebesar Rp13,7 triliun dan Rp6,4 triliun.
Dengan kapitalisasi pasar yang mencapai Rp9,1 triliun dan harga saham yang tercatat Rp550 per lembar, SMRA tetap menunjukkan performa positif meskipun ada beberapa tantangan yang harus dihadapi dalam beberapa bulan terakhir.
Perusahaan juga mengumumkan dividen sebesar Rp9,00 per saham, dengan Price Earnings Ratio (PER) sebesar 9,72x, menunjukkan valuasi yang wajar di pasar saham.
Secara keseluruhan, Summarecon Agung menunjukkan kinerja yang solid pada kuartal III 2024 dengan laba bersih yang meningkat, meskipun ada penurunan dalam beberapa aspek dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Perusahaan memiliki struktur keuangan yang sehat, dan meskipun menghadapi beberapa tantangan, Summarecon Agung tetap mampu mempertahankan profitabilitas dan memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham. (*)