KABARBURSA.COM - Harga emas dunia mengalami kenaikan pada perdagangan kemarin dan mencatat rekor baru. Pada Senin 15 April 2024, harga emas di pasar spot ditutup di USD2.384,09 per troy ons, naik 1,75 persen dari hari sebelumnya dan mencatat rekor tertinggi sepanjang masa untuk posisi penutupan.
Akhir pekan sebelumnya, harga emas sempat mencapai USD2.431,29 per troy ons dalam perdagangan intraday, yang juga merupakan rekor tertinggi dalam sejarah.
Dalam kurun waktu seminggu terakhir, harga emas naik sebesar 1,92 persen secara point-to-point. Sementara itu, selama sebulan terakhir, harga emas melonjak sebanyak 10,39 persen.
Bart Melek, Head of Commodity Strategist di TD Securities, menilai faktor geopolitik dari pendorong harga emas. Kondisi yang memanas di Timur Tengah membuat investor memilih untuk berburu aset yang dipandang aman (safe haven) seperti emas.
Akhir pekan lalu, Iran meluncurkan misil dan pesawat tanpa awak (drone) ke wilayah Israel. Ini menjadi serangan pertama ke Israel dalam lebih dari 30 tahun terakhir.
“Namun saat sentimen geopolitik mulai mereda, maka harga emas bisa turun menuju USD2.200/troy ons,” tegas Melek, seperti dikutip dari Bloomberg News.
Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame). emas memang masih bullish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 75,79.
RSI di atas 50 menandakan suatu aset sedang dalam posisi bullish. Namun perlu dicatat, RSI yang sudah di atas 70 juga menjadi sinyal sudah masuk area jenuh beli (overbought).
Sementara indikator Stochastic RSI berada di 41,1. Sudah masuk zona jual (short) sehingga harga emas rawan terkoreksi.
Target support terdekat adalah USD2.360/troy ons. Jika tertembus, maka USD2.341/troy ons bisa menjadi target selanjutnya.
Adapun target resisten terdekat ada di USD2.388/troy ons. Penembusan di titik ini bisa membawa harga emas naik menuju USD2.403/troy ons.