KABARBURSA.COM - Saham PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG) betul-betuk mencuri kesempatan dalam kesempitan. SRTG mencatatkan kenaikan signifikan pada perdagangan 12 September 2024, dengan harga saham melesat 20 persen dan ditutup pada level Rp2.760 per lembar saham. Kenaikan ini terjadi di tengah aksi korporasi portofolio Saratoga, PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO), yang menjual segmen bisnis batu bara termal.
Diketahui, saham besutan Sandiaga Uno dan Edwin Soeryadjaya ini mengalami tren kenaikan kuat dalam beberapa waktu terakhir, dengan kenaikan sebesar 17,45 persen dalam sepekan dan 57,71 persen dalam sebulan perdagangan. Sepanjang tahun berjalan (year-to-date), saham SRTG telah melesat sebesar 68,29 persen.
Fenomena ini menarik perhatian investor di tengah volatilitas pasar. Dengan frekuensi transaksi mencapai 24.773 kali dan nilai transaksi sebesar Rp394,6 miliar, saham SRTG menunjukkan minat yang tinggi dari pasar. Selain itu, terdapat aksi beli asing (net foreign buy) senilai Rp38,64 miliar, menunjukkan kepercayaan investor global terhadap prospek SRTG.
Analisis Saham SRTG
Warren Buffett, salah satu investor paling sukses di dunia, memiliki pendekatan investasi yang terkenal dengan prinsip-prinsip value investing. Buffett berfokus pada fundamental perusahaan, mencari saham yang undervalued tetapi memiliki prospek pertumbuhan jangka panjang. Mari kita menganalisis saham SRTG menggunakan pendekatan yang sering digunakan oleh Buffett.
- Analisis Fundamental: Mencari Saham Undervalued
Salah satu prinsip utama Warren Buffett adalah mencari perusahaan yang memiliki nilai intrinsik lebih tinggi daripada harga pasarnya. Saat ini, SRTG memiliki rasio Price to Book Value (P/BV) sebesar 0,72, yang menunjukkan bahwa saham ini diperdagangkan di bawah nilai bukunya. Dari perspektif Buffett, rasio ini menarik karena mengindikasikan potensi undervaluation, terutama mengingat bahwa nilai buku per saham SRTG berada di level Rp3.538,01 sementara harga pasarnya Rp2.760.
- Profitabilitas: Margin yang Tinggi
Buffett selalu mencari perusahaan yang memiliki margin keuntungan yang kuat. Berdasarkan laporan terbaru, net profit margin SRTG mencapai 264,7 persen, yang sangat luar biasa. Dengan gross profit margin sebesar 100 persen, perusahaan ini menunjukkan profitabilitas yang sangat solid. Kenaikan ini mencerminkan kemampuan manajemen SRTG dalam meningkatkan keuntungan meskipun di tengah tekanan pasar yang berfluktuasi.
- Laba Bersih dan Kinerja Keuangan
Meskipun di Q1 2024 SRTG mencatatkan kerugian sebesar Rp2,577 triliun, perusahaan ini berhasil membalik keadaan dengan laba bersih sebesar Rp2,131 triliun pada Q2 2024. Ini menunjukkan pemulihan yang signifikan dan konsisten dengan fokus Buffett terhadap perusahaan yang dapat menghasilkan arus kas yang stabil.
- Arus Kas dan Likuiditas
Warren Buffett menekankan pentingnya arus kas positif. SRTG mencatatkan free cash flow (FCF) sebesar Rp408 miliar dalam 12 bulan terakhir, yang menandakan likuiditas yang sehat dan kemampuan untuk terus berinvestasi tanpa harus bergantung pada pinjaman. Selain itu, current ratio dan quick ratio perusahaan yang sama-sama mencapai 34,98 menunjukkan bahwa Saratoga memiliki likuiditas yang sangat kuat untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
- Utang Rendah: Keuntungan Besar di Mata Buffett
Salah satu prinsip yang selalu dipegang oleh Warren Buffett adalah menjauhi perusahaan dengan utang besar. Menariknya, SRTG mencatat Debt to Equity Ratio (DER) yang sangat rendah, dengan total utang hampir nihil. Dengan rasio leverage hanya 1,07, Saratoga menunjukkan profil keuangan yang konservatif dan stabil, yang sangat dihargai oleh Buffett dalam memilih saham-saham unggulan.
- Valuasi dan Potensi Pertumbuhan
Rasio Price to Earnings (P/E) historis SRTG untuk 12 bulan terakhir adalah 21,36, yang lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata pasar (IHSG P/E TTM median 7,89). Meskipun begitu, dengan pertumbuhan pendapatan yang kuat sebesar 108,12 persen year-on-year dan net income growth sebesar 127,24 persen, saham ini mungkin layak dihargai lebih tinggi. Buffett cenderung bersedia membayar premium untuk perusahaan yang menunjukkan prospek pertumbuhan yang solid dan manajemen yang kompeten.
- Piotroski F-Score
Piotroski F-Score untuk SRTG berada di angka 5, yang menunjukkan kondisi keuangan yang cukup sehat, meskipun masih ada ruang untuk perbaikan. Buffett sering memperhatikan indikator ini sebagai tanda kestabilan perusahaan.
SRTG, Saham Potensial dengan Fundamental Kuat
Berdasarkan analisis di atas, saham PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG) memenuhi banyak kriteria yang disukai oleh Warren Buffett. Dengan valuasi yang menarik, margin keuntungan yang tinggi, manajemen utang yang baik, serta arus kas yang kuat, SRTG tampak sebagai perusahaan yang sehat dengan prospek pertumbuhan jangka panjang.
Kinerja keuangan yang konsisten, disertai dengan aksi strategis seperti penjualan bisnis Adaro Energy, semakin memperkuat posisi Saratoga sebagai salah satu emiten yang patut diperhitungkan di pasar modal Indonesia.
Meskipun demikian, investor harus tetap berhati-hati terhadap volatilitas harga saham, terutama dengan valuasi P/E yang lebih tinggi dari rata-rata pasar. Namun, bagi mereka yang mengikuti filosofi Warren Buffett, SRTG tampaknya memberikan peluang investasi yang menarik di tengah volatilitas pasar yang tinggi.(*)
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak, membeli, atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analisis atau sekuritas yang bersangkutan, dan Kabarbursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian investasi yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.