Logo
>

SSMS Reorganisasi di Tengah Naiknya Permintaan Sawit

Ekspektasi terhadap keberlanjutan performa SSMS kian menguat di tengah pemulihan industri kelapa sawit global dan perbaikan fundamental internal perusahaan

Ditulis oleh Yunila Wati
SSMS Reorganisasi di Tengah Naiknya Permintaan Sawit
llustrasi emiten PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk atau SSMS. (Gambar dibuat oleh AI untuk KabarBursa.com)

KABARBURSA.COM – PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (IDX: SSMS), salah satu emiten sawit Indonesia, tengah melakukan pembenahan menyeluruh untuk menjawab tantangan regenerasi kebun tua di tengah naiknya permintaan global. 

Dalam paparan publik terbarunya, Kamis, 8 Mei 2025, emiten SSMS mengungkap sejumlah perkembangan penting dari sisi produksi, utilisasi pabrik, serta kinerja keuangan pada kuartal I 2025. 

Saham SSMS pun menjadi sorotan seiring arah strategis perusahaan yang mulai difokuskan pada efisiensi dan pemanfaatan penuh aset produktifnya.

Hingga akhir kuartal I 2025, SSMS tercatat mengelola lahan seluas 115.584 hektare. Dari jumlah tersebut, 81.810 hektare merupakan kebun matang, sementara 742 hektare masih belum menghasilkan. Sisanya terdiri dari area pembibitan, lahan belum dimanfaatkan, serta area untuk infrastruktur dan konservasi. 

Yang menarik, sebagian besar lahan matang, yaitu sekitar 56,5 persen, tergolong sebagai kebun tua. Sementara kebun dengan produktivitas optimal atau prime mature hanya mencakup 40,9 persen. Hal ini menunjukkan perlunya strategi pembaruan kebun agar produksi tetap terjaga di tengah kompetisi dan kebutuhan pasar yang meningkat.

Dari sisi operasional, performa produksi SSMS terlihat cukup beragam. Produktivitas kebun inti tercatat meningkat dari 5,4 menjadi 5,8 ton TBS per hektare, sementara hasil dari kebun plasma melonjak dari 1,6 menjadi 3,1 ton per hektare. 

Meski begitu, tingkat efisiensi pengolahan atau Oil Extraction Rate (OER) justru mengalami penurunan untuk kebun inti dan campuran, masing-masing menjadi 22,7 persen dan 21,8 persen. Sebaliknya, OER kebun plasma menunjukkan peningkatan ke level 23,3 persen.

Utilisasi pabrik menunjukkan perbaikan. Tingkat pemanfaatan pabrik kelapa sawit SSMS meningkat menjadi 75,5 persen, naik dari 62,5 persen di tahun sebelumnya. 

Sementara itu, produksi minyak inti sawit (CPKO) mengalami penurunan cukup tajam sebesar 42,86 persen secara tahunan. Produksi hasil sampingan seperti Palm Kernel Expeller (PKE) juga tertekan hingga sepertiga dari tahun sebelumnya.

Pada sisi hilir, kinerja juga tercatat beragam. Volume pengolahan RBDPO mengalami sedikit penurunan, seiring dengan turunnya utilisasi pabrik. Namun, volume perdagangan CPO justru menggandakan capaian tahunan menjadi 12.000 ton. 

Produksi olein dan stearin juga mengalami peningkatan, mencerminkan mulai membaiknya utilisasi pabrik fraksinasi SSMS.

Pendapatan Tumbuh Signifikan

Secara keuangan, emiten sawit SSMS berhasil mencatatkan pertumbuhan pendapatan yang signifikan. Pada kuartal I 2025, total pendapatan naik 45,18 persen menjadi Rp3,66 triliun. 

Sayangnya, lonjakan pada sisi pendapatan tidak sepenuhnya dibarengi dengan perbaikan margin. EBITDA margin turun dari 25 persen menjadi 20 persen, sedangkan net income margin menyusut menjadi 10 persen dari sebelumnya 11 persen.

Bagi investor yang memantau saham SSMS, pergerakan ini menyiratkan optimisme pasar terhadap potensi pertumbuhan top-line, meski masih dibayangi kehati-hatian terkait efisiensi dan margin laba. 

Dalam jangka menengah, keberhasilan emiten SSMS dalam mengelola kebun tua dan meningkatkan utilisasi aset akan menjadi penentu utama arah saham sawit ini.

Sebagai salah satu emiten sawit Indonesia yang cukup aktif di sektor hilir, SSMS punya peluang strategis untuk memperkuat posisinya di tengah meningkatnya kebutuhan minyak nabati global. 

Dengan saham SSMS yang masih likuid dan ekspansi berkelanjutan di sektor hilir, emiten sawit SSMS tetap menjadi salah satu nama yang layak dicermati dalam portofolio saham agribisnis di Bursa Efek Indonesia.

Proyeksi Kuat di Kuartal II 2025

Saham SSMS, emiten sawit Indonesia yang digawangi PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk, menunjukkan geliat positif memasuki kuartal kedua 2025. 

Setelah mencatatkan kinerja solid pada awal tahun, ekspektasi terhadap keberlanjutan performa SSMS kian menguat di tengah pemulihan industri kelapa sawit global dan perbaikan fundamental internal perusahaan. 

Para pelaku pasar kini mulai mencermati lebih dalam arah dan strategi emiten SSMS yang digadang-gadang akan menjadi salah satu pemain kunci sektor sawit nasional di sisa tahun ini.

Laporan keuangan kuartal I 2025 menjadi pijakan penting dalam mengukur potensi saham SSMS. Perusahaan berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp341,5 miliar, tumbuh 45,17 persen secara tahunan. Kinerja tersebut tak lepas dari konsistensi emiten sawit SSMS dalam menjaga efisiensi operasional dan meningkatkan utilisasi pabrik, yang tercatat naik ke level 75,5 persen.

Di tengah struktur perkebunan yang mayoritas didominasi oleh kebun tua, perusahaan tetap mampu meningkatkan produktivitas tandan buah segar (TBS) dan mempertahankan Oil Extraction Rate (OER) yang kompetitif.

Proyeksi untuk kuartal II 2025 pun cenderung optimistis. Emiten SSMS menargetkan pertumbuhan laba hingga 80 persen, seiring dengan penguatan infrastruktur produksi dan pengelolaan kebun yang lebih agresif. Selain itu, permintaan global terhadap minyak sawit mentah (CPO) yang mulai menguat pasca kuartal I turut menjadi penopang sentimen positif terhadap saham SSMS. 

Investor kini tak hanya melirik fundamental yang solid, tetapi juga melihat potensi SSMS sebagai emiten sawit Indonesia yang mampu mempertahankan kinerja unggul di tengah kompetisi dan fluktuasi harga komoditas.

Dengan strategi yang difokuskan pada efisiensi dan keberlanjutan, saham SSMS tetap berada di radar utama pelaku pasar yang memburu peluang dari sektor sawit. 

Emiten sawit SSMS memiliki posisi strategis di tengah tren permintaan global yang mulai pulih, dan jika tren pertumbuhan ini dapat dijaga, bukan tidak mungkin saham SSMS kembali menguat sebagai salah satu motor penggerak sektor agribisnis di Bursa Efek Indonesia.(*)

Disclaimer:
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

Gabung Sekarang

Jurnalis

Yunila Wati

Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79