Di tengah kondisi pasar yang menurun, saham Nexans, produsen kabel asal Prancis, mencatat lonjakan signifikan lebih dari 8 persen mencapai level tertinggi sepanjang masa.
Lonjakan ini dipicu oleh laporan yang mengungkapkan adanya kesepakatan prinsip untuk kontrak kabel listrik bawah laut utama antara Yunani dan Siprus. Meskipun demikian, saham Nexans memangkas sebagian kenaikannya dan menutup perdagangan dengan peningkatan sekitar 4,5 persen.
Penurunan pasar Eropa terjadi setelah saham-saham di Amerika Serikat juga mengalami penurunan pada hari pertama perdagangan bulan ini. Para trader, yang baru kembali dari libur Hari Buruh, bersiap menghadapi bulan September yang diprediksi penuh tantangan.
Dua data produksi manufaktur yang dirilis pada hari Selasa menunjukkan tanda-tanda pelemahan, memperdalam kekhawatiran akan perlambatan ekonomi yang lebih luas.
Sejumlah data ekonomi penting dari Amerika Serikat dijadwalkan rilis minggu ini, termasuk indeks manajer pembelian, pesanan pabrik, klaim pengangguran, nonfarm payrolls, dan tingkat pengangguran. Data-data ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai arah ekonomi AS ke depan.
Di Inggris, data terbaru dari British Retail Consortium menunjukkan bahwa total penjualan di bulan Agustus hanya naik sebesar 1 persen dibandingkan tahun lalu—penurunan yang signifikan dari pertumbuhan 4,1 persen pada periode yang sama tahun lalu. Penjualan makanan naik 2,9 persen dalam tiga bulan hingga Agustus, namun penjualan non-makanan justru mengalami penurunan sebesar 1,7 persen.
“Meskipun musim panas akhirnya tiba dan kepercayaan konsumen sedikit meningkat, konsumen tampaknya masih menahan diri dari belanja besar selama bulan Agustus. Total pertumbuhan penjualan yang hanya mencapai 1 persen mencerminkan tantangan yang dihadapi sektor ritel, yang kemungkinan akan terus berlanjut hingga akhir tahun,” ujar Linda Ellett, kepala konsumen, ritel, dan rekreasi Inggris di KPMG, dikutip Rabu 4 September 2024.
Meskipun terdapat sedikit perbaikan dalam sentimen konsumen, kekhawatiran mengenai potensi kenaikan pajak dan biaya untuk pemanasan ruangan saat cuaca dingin tiba tetap menghantui.
Di sisi lain, Kantor Statistik Nasional Inggris melaporkan bahwa jumlah merger dan akuisisi (M&A) turun dari 463 menjadi 385 antara kuartal pertama dan kedua.
Grant Fitzner, kepala ekonom di ONS, menyatakan bahwa suku bunga yang lebih rendah dan peningkatan pertumbuhan ekonomi Inggris tahun ini akan menciptakan “lingkungan yang lebih kondusif bagi merger dan akuisisi investasi asing.”
“Jika dibandingkan dengan beberapa tahun terakhir, kita belum melihat adanya aktivitas M&A yang besar seperti sebelum pandemi,” ujar Fitzner dalam acara “Street Signs Europe” sebuah media ternama.
Indeks saham utama di Eropa mengalami lonjakan signifikan sepanjang bulan Agustus, didorong oleh meredanya data inflasi dan harapan akan penurunan suku bunga dari Bank Sentral Eropa (ECB).
Indeks saham Jerman bahkan mencetak rekor tertinggi baru berkat data inflasi yang lebih rendah dari prediksi sebelumnya.
Namun, kinerja solid dari saham-saham ini tetap mampu bertahan di tengah tekanan dari data ekonomi, termasuk kemerosotan sektor manufaktur yang berkepanjangan di Jerman, yang telah menggerus pertumbuhan ekonomi Zona Euro secara keseluruhan. Produk Domestik Bruto (PDB) Zona Euro pada kuartal kedua 2024 tumbuh secara moderat sebesar 0,3 persen.
Memasuki bulan September, sejumlah bank sentral besar diperkirakan akan menyesuaikan kebijakan mereka dengan memangkas suku bunga.
Di antaranya adalah Federal Reserve AS, Bank of England (BOE), dan Bank Sentral Eropa (ECB). Federal Reserve yang dipimpin oleh Jerome Powell tampaknya akan mengurangi suku bunga, dengan tujuan utama mendukung pasar tenaga kerja seiring dengan penurunan inflasi yang berlanjut.
Secara serupa, ECB dan BOE juga diprediksi akan mengikuti langkah Fed, dengan harapan bahwa pemotongan suku bunga dapat merangsang pertumbuhan dalam kondisi ekonomi yang lesu. Komentar terakhir dari pejabat kedua bank ini mendukung pandangan bahwa penurunan suku bunga bisa memperbaiki situasi ekonomi yang stagnan.
Perubahan kebijakan menjadi lebih longgar oleh beberapa bank sentral utama pada bulan September memberikan sentimen positif bagi pasar bursa saham global.
Sebagian besar bursa saham global menutup perdagangan bulan Agustus yang penuh gejolak dengan performa solid, didorong oleh harapan kuat akan penurunan suku bunga Federal Reserve di bulan September. (*)