Logo
>

Strategi BRI Perkuat Bisnis dan Kredit UMKM 2025

BRI mengakselerasi pertumbuhan CASA, mulai dari segmen konsumer, UMKM, hingga penguatan perolehan liabilities di segmen wholesale banking.

Ditulis oleh Hutama Prayoga
Strategi BRI Perkuat Bisnis dan Kredit UMKM 2025
Kantor cabang BRI Menteng, Jakarta Pusat. Foto: KabarBursa/Abbas Sandji

KABARBURSA.COM - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mencanangkan sejumlah strategi demi memperkuat fondasi bisnis di tengah dinamika ekonomi global. 

Beberapa langkah yang direncanakan BRI ialah menetapkan strategi pertumbuhan jangka panjang yang berfokus pada penguatan fundamental baik dari sisi pendanaan, penyaluran kredit yang berkualitas, peningkatan kapabilitas digital, penerapan manajemen risiko yang memadai, hingga pengembangan sumber daya manusia. 

Direktur Utama BRI Hery Gunardi, menyatakan BRI harus memiliki kekuatan dari sisi pendanaan, khususnya CASA, baik saat ini maupun ke depan. 

Untuk itu, kata dia, BRI mengakselerasi pertumbuhan CASA, mulai dari segmen konsumer, UMKM, hingga penguatan perolehan liabilities di segmen wholesale banking. 

"BRI memiliki engine transaksi ritel yang sangat kuat melalui superapps BRImo, yang saat ini telah digunakan oleh lebih dari 40 juta nasabah," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin, 5 Mei 2025.

Hery menyampaikan bahwa penguatan struktur pendanaan tidak bisa dilepaskan dari integrasi digital, produktivitas jaringan, dan sinergi bisnis di dalam ekosistem BRI.

Ia menyebut, BRI akan melakukan fine tuning terhadap UI dan UX super apps BRImo. Penguatan produktivitas juga dilakukan melalui pemanfaatan QRIS dan AgenBRILink yang berperan sebagai infrastruktur penting dalam mendukung peningkatan CASA BRI. 

"Selain itu, sinergi dengan anak perusahaan seperti Pegadaian, PNM, dan lainnya akan terus diperkuat untuk membentuk sinergi yang saling mendukung dan mampu meningkatkan perolehan liabilities, khususnya tabungan dan giro," jelasnya.

Manajemen risiko juga menjadi elemen integral dalam strategi ekspansi BRI. Menurut manajemen, hal ini penting untuk memastikan setiap inisiatif pertumbuhan tetap dilaksanakan secara prudent. 

"Risk management bukan sekadar fungsi kontrol yang mengatakan tidak terhadap risiko. Justru, pendekatan ini harus menjadi jalan untuk memahami dan mengelola risiko secara tepat agar bisnis tetap dapat tumbuh dan berkembang dengan sehat," ungkap Hery.

Seperti diketahui, BRI Group berhasil membukukan  kinerja positif di sepanjang kuartal I 2025. Perusahaan berhasil mencatat laba bersih sebesar Rp13,80 triliun dan aset mencapai Rp2.098,23 triliun, tumbuh 5,49 persen secara tahunan. 

Adapun penyaluran kredit mencapai Rp1.373,66 triliun, dengan porsi UMKM sebesar 81,97 persen atau setara Rp1.126,02 triliun. 

Dari sisi penyaluran kredit, BRI telah membukukan penyaluran kredit sebesar Rp1.373,66 triliun atau tumbuh 4,97 persen  yoy. Penyaluran kredit BRI ini  didominasi oleh segmen UMKM dengan porsi mencapai 81,97 perse dari total kredit BRI, atau dengan nominal sebesar Rp1.126,02 triliun.

“Penyaluran kredit UMKM BRI yang terus tumbuh positif tersebut juga diiringi oleh berbagai inisiatif untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan. Salah satunya melalui AgenBRILink yang jumlahnya telah mencapai 1,2 juta agen, menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dengan pertumbuhan sebesar 49,48 persen yoy," kata Direktur Micro BRI Akhmad Purwakajaya dalam keterangannya beberapa waktu lalu. 

Kopdes Bisa Jadi Katalis Kuat untuk BRI?

Diberitakan sebelumnya, Rencana pemerintah mendirikan 80.000 Koperasi Desa Merah Putih (Kopdes) hingga pertengahan 2025 dinilai sebagai peluang besar bagi  BRI. 

Selain menjadi penggerak ekonomi akar rumput, inisiatif ini dipandang sebagai katalis jangka menengah yang potensial bagi kinerja keuangan emiten pelat merah tersebut.

Pengamat Perbankan dan Praktisi Sistem Pembayaran Arianto Muditomo menilai, peran aktif BBRI dalam pembiayaan dan digitalisasi Kopdes akan memperluas basis penyaluran kredit mikro dan meningkatkan inklusi keuangan di desa-desa.

“Rencana pendirian 80.000 Kopdes dapat menjadi katalis kuat bagi kinerja BBRI dalam jangka menengah karena memperluas basis penyaluran kredit mikro, meningkatkan inklusi keuangan di desa, serta memperbesar potensi akuisisi nasabah baru,” kata Arianto kepada Kabarbursa.com di Jakarta, Jumat, 11 April 2025.

Dengan posisi BRI yang sudah lama kuat di sektor ultra-rural, Arianto menyebut ekspansi ini akan memperkuat pangsa pasar dan memperdalam penetrasi layanan perbankan nasional. “Hal ini sekaligus menegaskan peran BRI sebagai penggerak ekonomi akar rumput,” katanya.

Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi sebelumnya mengatakan Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) akan berperan dalam memberikan pelatihan serta pendampingan keuangan bagi koperasi-koperasi desa yang akan dibentuk.

Sementara mengenai risiko gagal bayar yang mungkin terjadi, Budi yakin dengan adanya pendampingan yang intens, masalah tersebut bisa dihindari. “Penting untuk ada pendampingan agar koperasi ini bisa berjalan dengan baik, tanpa risiko gagal bayar,” kata Budi dalam Rapat Koordinasi Terbatas Kopdes Merah Putih di Kemenko Pangan, Jakarta, Kamis, 10 April 2025.(*)

Disclaimer:
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

Gabung Sekarang

Jurnalis

Hutama Prayoga

Hutama Prayoga telah meniti karier di dunia jurnalistik sejak 2019. Pada 2024, pria yang akrab disapa Yoga ini mulai fokus di desk ekonomi dan kini bertanggung jawab dalam peliputan berita seputar pasar modal.

Sebagai jurnalis, Yoga berkomitmen untuk menyajikan berita akurat, berimbang, dan berbasis data yang dihimpun dengan cermat. Prinsip jurnalistik yang dipegang memastikan bahwa setiap informasi yang disajikan tidak hanya faktual tetapi juga relevan bagi pembaca.