Logo
>

Strategi Cerdas Investasi saat BI Rate Naik 6,25 Persen

Ditulis oleh KabarBursa.com
Strategi Cerdas Investasi saat BI Rate Naik 6,25 Persen

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Bank Indonesia (BI) telah menaikkan suku bunga acuan sebanyak 25 basis poin (bps) pada Rabu (24/6), mengangkat suku bunga acuan ke level 6,25 persen. Hal ini menuntut para investor untuk merumuskan strategi investasi yang cerdas guna memaksimalkan return dan mengurangi risiko.

    Direktur Asosiasi Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Maximilianus Nico Demus ada tiga faktor penting dalam merancang strategi investasi: tujuan investasi, jangka waktu, dan profil risiko investor. Saat ini, situasi ekonomi yang ditandai dengan kenaikan suku bunga menjadi faktor yang perlu diperhitungkan.

    "Saat suku bunga sedang naik, investor harus mengalokasikan investasi secara defensif," ujar Nico dikutip Selasa 30 April 2024.

    Nico merekomendasikan agar investor melirik saham-saham komoditas seperti batubara dan minyak sawit mentah (CPO), yang diperkirakan masih akan berkinerja baik. Selain itu, sektor telekomunikasi juga patut diperhatikan. "Saham-saham komoditas masih menjadi pelindung, terutama mengingat harga komoditas diprediksi akan terus meningkat," tambah Nico.

    Nico menyarankan agar investor mengurangi eksposur pada saham dan lebih memperbanyak instrumen pasar uang dan obligasi saat suku bunga tinggi. Ini karena, umumnya, investor akan mencari instrumen dengan risiko yang lebih rendah saat suku bunga naik.

    Head Customer Literation and Education PT Kiwoom Sekuritas Indonesia Oktavianus Audi menyatakan bahwa di tengah kenaikan suku bunga, saham-saham yang sensitif terhadap perubahan ekonomi makro akan terpengaruh negatif. "Investor cenderung meningkatkan bobot pada saham-saham defensif yang pendapatannya tidak terlalu terpengaruh oleh perubahan suku bunga," ujar Audi.

    Audi juga menyoroti bahwa saham-saham konsumer noncyclical tetap menarik, terutama yang memiliki pendapatan stabil. Sektor utilitas seperti infrastruktur telekomunikasi dan infrastruktur gas juga dianggap akan tetap stabil di tengah kenaikan suku bunga.

    Namun demikian, Audi menegaskan bahwa investor harus mempertimbangkan profil risiko mereka dalam merancang portofolio investasi. Menurutnya, ada tiga skenario alokasi aset yang bisa dipertimbangkan:

    1. Profil Risiko Agresif:

      • Saham: 50 persen
      • Obligasi: 30 persen
      • Pasar Uang: 20 persen

    2. Profil Risiko Moderat:

      • Saham: 30 persen
      • Obligasi: 40 persen
      • Pasar Uang: 30 persen

    3. Profil Risiko Konservatif:

      • Saham: 20 persen
      • Obligasi: 50 persen
      • Pasar Uang: 30 persen

    Bagi investor yang lebih cenderung konservatif, Audi menyarankan untuk memberikan bobot lebih pada obligasi dan pasar uang, dengan eksposur saham yang lebih rendah.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi