KABARBURSA.COM - PT Super Bank Indonesia (Superbank) dikabarkan tengah mempertimbangkan untuk melangsungkan penawaran umum perdana (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun ini. Menurut laporan Bloomberg, Superbank telah memulai langkah awal dalam memilih bank-bank yang akan membantu proses aksi korporasi ini.
Sumber BloombergInternational pada Selasa, 14 Januari 2025, bank digital yang memiliki dukungan dari nama-nama besar seperti Elang Mahkota Teknologi (EMTK), Grab Holdings Ltd., Singapore Telecommunications Ltd. (Singtel), dan KakaoBank Corp., rencana IPO ini bertujuan mengumpulkan dana sebesar USD200-300 juta.
Dengan valuasi perusahaan diperkirakan mencapai USD1,5-2 miliar, sumber Bloomberg menekankan bahwa keputusan terkait IPO ini masih dalam tahap awal, sehingga belum ada kepastian mengenai realisasinya. Nilai transaksi dan besaran dana yang direncanakan pun masih bisa berubah.
Superbank saat ini memiliki dukungan kepemilikan yang kuat. EMTK memegang 31,27 persen saham perusahaan, sementara investor lainnya seperti Grab, Singtel, dan KakaoBank menjadi kontributor signifikan dalam pertumbuhan Superbank.
Meski demikian, ketika diminta komentar, pihak EMTK dan Singtel belum memberikan respons, sementara Grab dan KakaoBank menolak untuk berkomentar. Di sisi lain, Head of Corporate Finance and Investor Relations Superbank, Ekaputra Aditya, juga enggan memberikan tanggapan terhadap rumor atau spekulasi tersebut.
Berdasarkan data per 30 September 2024, EMTK, yang merupakan salah satu pemegang saham utama Superbank, dapat memperoleh keuntungan signifikan jika IPO ini terwujud. Dengan asumsi valuasi transaksi sebesar USD1,5-2 miliar, porsi kepemilikan EMTK sebesar 31,27 persen akan bernilai sekitar USD469-625 juta, atau setara Rp7,6-10,1 triliun pada kurs rupiah terhadap dolar AS sebesar Rp16.200.
Nilai tersebut mencerminkan kontribusi signifikan terhadap kapitalisasi pasar EMTK yang saat ini berada di kisaran 23-30 persen.
Performa finansial Superbank juga menunjukkan perbaikan yang menjanjikan. Pada akhir September 2024, bank ini membukukan laba komprehensif sebesar Rp15,2 miliar, sebuah perbaikan signifikan dibandingkan kerugian komprehensif sebesar Rp385,9 miliar yang tercatat pada akhir Desember 2023.
Tren positif ini menjadi indikator bahwa langkah menuju IPO dapat didukung oleh kinerja yang semakin solid.
Jika IPO ini terlaksana, tidak hanya akan memperkuat posisi Superbank dalam industri perbankan digital, tetapi juga memberikan potensi keuntungan besar bagi para investornya, termasuk EMTK.
Dengan kombinasi pertumbuhan kinerja keuangan, valuasi yang menjanjikan, dan dukungan dari investor strategis, Superbank berpeluang menarik perhatian besar dari pasar modal Indonesia tahun ini.
Kerja Sama dengan Strategis
Salah satu strategi Superbank yang digunakan untuk memperkaya pendapatan adalah menjalin kerja sama dengan PT Pembiayaan Digital Indonesia (AdaKami). Melalui kolaborasi ini, kedua pihak berkomitmen untuk memberikan solusi pendanaan yang tidak hanya mudah diakses tetapi juga dirancang untuk memberdayakan masyarakat dari berbagai lapisan.
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.